18. supermarket

1.2K 322 6
                                    

semakin hari, eunsang dan junho semakin dekat. seperti layaknya sudah kenal lama.

tak jarang, junho pun suka mampir ke rumah eunsang untuk sekedar bermain atau mengerjakan tugas bersama.





























”em, jun.” panggil eunsang.

junho menoleh, ”apa?” tanya nya.

”sekarang ada acara nggak?” tanya eunsang.

junho berpikir, ”kayak nya nggak ada, kenapa?” tanya junho.

”bisa anter gua ke supermarket ga, bunda nyuruh beliin bahan-bahan buat bikin kue.” ujar nya.

”bisa dong,”
































junho berdiri di depan rumah eunsang, menunggu teman nya yang belum keluar.

”eh, junho udah dateng.” ujar eunsang, yang baru saja keluar.

”iya nih, jadi ga?” tanya junho.

eunsang mengangguk gemas, kemudian berjalan mendekati junho dan naik ke jok belakang motor junho.


































mereka menyusuri rak yang khusus untuk bahan-bahan kue. eunsang berjalan di depan junho mengekori nya dari belakang.

”beli apa aja sang?” tanya junho.

eunsang mengeluarkan selembar kertas dari kantong celana nya, ”ini nih.” ujar nya sembari menunjukkan kertas nya pada junho.

”oh, kayak nya gue tau sedikit.”





































setelah selesai belanja ini itu, mereka pun berniat pulang. tapi, beristirahat sejenak di bangku depan supermarket.

”jun, pengen eskrim ih!” rengek eunsang.

”iya sebentar, bentar lagi menang ini.” ujar nya, yang masih fokus pada game nya.

eunsang cemberut, junho selalu mengabaikan nya hanya karena game nya.

junho sedikit menoleh ke arah eunsang, mendapati eunsang yang sudah cemberut. kemudian ia mematikan ponsel nya dan berjalan masuk ke dalam supermaket.

eunsang jadi ceria, ia tak sabar menunggu junho datang dengan dua buah eskrim di tangan nya.

”nih.” ujar junho, sembari menyodorkan satu buah eskrim stroberi kepada eunsang.

mata eunsang membalak, ia langsung mengambil nya dan memakan nya dengan asal.

junho cuman geleng-geleng, liat tingkah eunsang yang semakin hari semakin seperti bayi.

”kalo makan tuh pelan-pelan. nih beleberan kemana mana” ujar junho tiba-tiba sembari mengusap sisa eskrim yang berada di ujung bibir eunsang dan pipi eunsang dengan ibu jari nya.

eunsang terkejut, pipinya memanas.

”dasar bayi.” lanjut nya.

rasanya eunsang pengen teriak saja saat itu.

setelah eskrim eunsang habis, junho pun mengajak eunsang pulang.

setelah eskrim eunsang habis, junho pun mengajak eunsang pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

liat aja, semakin kesini semakin gajelas alur nya. iya kan?

Untuk JunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang