》KEEMPATBELAS,

308 26 16
                                    


"Dindin.." marcel menepuk bahu dinda pelan, menyadarkan lamunan sang adik.

"Hmm," sahutnya tidak bersemangat,

"Lo kenapa? Gue perhatian semenjak pulang tadi lo ngelamun terus.." lalu marcel duduk disamping dinda.

Tiba-tiba dinda memeluk marcel menenggelamkan wajahnya di dada marcel. "Hei kesayangan kaka kenapa? Tumben melow gini.." cengir marcel seraya membalas pelukan dinda.

"Ka..."

"gue jatuh cinta!!.."

Marcel mendorong tubuh dinda agar dia bisa melihat jelas wajah dinda, apa marcel tidak salah dengar.

"Lo serius..?" Marcel menatap tepat pada manik mata dinda.

Dinda mengangguk, "Rizky..?" Tebak marcel.

Dinda menunduk tetap diam, tebakan marcel ternyata benar diamnya dinda menjawab semuanya. Kembali marcel merengkuh tubuh adiknya kedalam pelukannya. Rasanya marcel miris sekali kenapa adik satu-satunya itu malah memilih orang yang jelas-jelas sudah memiliki kekasih.

"Ka.." dinda melepas pelukannya mendongak menatap marcel.

"Hmm"

"Kumpulin cunguk-cunguk, ichel sama quel juga ya. Aku mau membicarakan sesuatu.." pinta dinda, sebelum marcel bertanya lebih lanjut dinda beranjak menuju kamarnya dilantai atas.

Marcel heran apa yang ingin dinda bicarakan, sehingga harus mengumpulakan anak-anak dan adiknya itu tidak mengatakan hal apapun lagi.

Cafe Oriont 08:00 pm.,
Baik Dimas,Rendi,Fero,Raquel,Michel mereka sudah berkumpul disana hanya tinggal menunggu marcel dan dinda.

"Ngapain si kuya ngajakin kumpul segala tumben baru juga kemaren kita kumpul.." oceh dimas

"Gue juga ga tau.." ucap rendi menggelengkan kepalanya.

"Ga ada ngomong apa gitu dia..?" Tanya fero menatap satu persatu temannya.

"Entahlah sama gue aja dia ga ada cerita.." jawab michel seraya menyeruput minumannya.

"Ya marcel juga cuma ngomong suruh kumpul aja si kayaknya dia juga ga tau.." ucap raquel

"Btw emang kemaren siapa si yang ngebonjengin dinda beneran gojek emang..?" Tanya fero penasaran.

"Bukan dia tu rizky kalo ga salah temen kampus dinda juga.." jawab rendi

"Rizky..? Oh iya gue sempet kenalan juga sama dia waktu di kampus." Sahut dimas.

"Ko dia bisa jadi ikutan di rencana kita kemaren si..? Emangnya dia siapanya dinda..?" Tanya michel yang di angguki raquel.

"Kalo gue liat dari matanya si, dia suka kayaknya dan marcel juga tau itu mangkanya dia izinin.."

"Tapi sayang si rizky uda punya pacar.." jelas rendi

"Main-main tu anak..!" Dimas terlihat tidak terima.

•••

Marcel sudah berjalan memasuki cafe tapi tanpa dinda. Gadis itu memaksa kakanya untuk datang lebih awal nanti dinda menyusul.

"Cel lo ko sendiri dinda mana..?" Tanya fero

Marcel duduk disamping rendi, "ga tau tuh anak aneh tiba-tiba ngajak kumpul terus ga bilang apa-apa sama gue terus gue malah disuruh berangkat duluan.." keluh marcel ada perasaannya yang tidak enak.

"Sabar cel,.." ucap rendi seraya menepuk pundak marcel.

"Hai kalian ada disini juga.." ucap rizky menghampiri.

CINTA BUKAN BENCITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang