kejadian

162 13 0
                                    

"Aku sudah tidak peduli dengan cinta dan perasaan seseorang, karena mereka saja kadang tak peduli dengan ku"

Pagi yang cerah bagi Putri hari ini matahari dan langit sedang bersahabat sepertinya ditambah  lagi hari ini adalah hari libur sekolah. Putri yang saat itu sudah bangun dari tidurnya yang kurang nyenyak semalam di karenakan frans dan adit,  dan setelah itu Putri langsung saja menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya. Setelah selesai dengan ritual mandinya putri langsung bersiap-siap turun ke lantai bawah dan tak lupa Putri menggunakan polesan make up tipis diwajah cantiknya yang segar pagi itu.

Saat sudah berada dilantai bawah putri melihat abangnya yang tengah menonton tv diruang tengah. Rafly sudah tau kehadiran adikya tapi dia tidak mengacuhkan adiknya sama sekali dan lanjut menonton tv, kesal dengan kelakuan abangnya yang seakan tidak perduli dengan dirinya, Putri pun berjalan kearah abangnya dan menjewer telinga abangnya sampai telinga abangnya memerah.

"Awww sakit tau, gila lo ya." Ucap Rafly sambil meringis kesakitan dan memegangi telinganya yang memerah akibat jeweran dari Putri.

"Lo sih udah tau ada gue, pakek acara pura-pura ngga liat lagi." Ucap Putri sambil berjalan duduk di sofa sebelah abangnya.

Masih memegangi telinganya yang merah karena jeweran Putri. "Loh mau apa sih pagi-pagi udah ganggu orang nonton tv aja."

"Bokap nyokap kemana sih? Kok gue ngga liat mereka pagi ini?" Tanya Putri sambil makan cemilan yang ada di meja.

"Mereka lagi ada kerjaan di singapore mungkin 2 minggu lagi pulang." Jawab Rafly santai.

"Oh." Ucap Putri sambil berjalan ke kamarnya.

Rafly yang sudah terbiasa dengan sifat Putri yang mudah tiba-tiba cuek, tidak mengacuhkannya dan melanjutkan menonton film favoritnya di tv yang sedang tayang.

Putri yang baru tau jika kedua orangtuanya sedang keluar negeri ada urusan bisnis merasa sedih, karena dia yang biasa curhat ke mamanya untuk sementara harus tertunda. Putri langsung mengambil handphonenya yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya, dia berniat untuk menghubungi Cindy.

Whatsapp

Send to » Cindy 👹
Jln?

Cindy yang saat itu sedang bersantai di balkon kamarnya sambil menikmati udara pagi yang sejuk mengalihkan pandangannya ke arah benda pipih yang berbunyi di saku celananya, saat melihat notif dari aplikasi chatnya Cindy sedikit terkejut karena tumben si batu es alias si Putri mengwhatsappnya pagi-pagi.

Batu es 😾
Jln?

Ni anak kagak di dunia nyata kagak di dunia maya setiap kali ngechat atau ngomong singkat mulu, ntar hidupnya singkat baru gau rasa dia, gumam Cindy dalam hatinya karena kecuekan Putri.

Send to » batu es 😾
Hayo ke mana?

Send to » Cindy 👹
Srh

Setelah mendapatkan balasan yang singkat dari Putri, Cindy pun punya ide untuk mejalankan misinya yang belum sempat karena saat itu Putri tidak mau di ajak jalan oleh Cindy.
Mungkin ini saat yang tepat bagi Cindy untuk menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi selama ini yang tidak di ketahui Putri.

Send to » batu es 😾
Ok jam 10 gue jemput lo di rumah lo, gue mau ngajak lo ke suatu tempat dan bicara serius ama lo, sampai jumpa batu essss queeeeee 😂😂

Read

Setelah membaca pesan dari Cindy, Putri pun bergegas bersiap-siap.

Kurang lebih 30 menit kemudian Cindy sampai di rumah Putri, dia pum bergegas turun dari mobil dan berjalan ke arah pintu rumah Putri kemudian menekan bel rumah itu. Tak lama kemudian keluarlah pembantu yang ada di rumah Putri namanya adalah bi Surti.

"Eh ada non Cindy, lagi cari non Putri ya non?" Tanya bi Surti.

"Eh iya bi, Putrinya ada bi?" Tanya Cindy.

"Silahkan masuk non, sebentar ya saya panggil kan non Putri dulu di kamarnya." Ucap bi Surti sambil pergi meneju kamar Putri.

Setelah sampai di depan kamar Putri bi Surti langsung mengetuk pintu kamar Putri. "Non Putri ada temannya non lagi nunggu tu di bawah"

"Iya bi bentar lagi Putri turun." Teriak Putri dari dalam kamar.

Setelah itu Putri langsung menuju lantai bawah dan di sana Putri melihat Cindy sepertinya sudah menunggu.

"Hei Cin, udah lama? Langsung aja yuk?" Sapa dan ajak Putri.
"Eh iya ni, yuk kita jalan." Mereka langsung saja keluar dari rumah Putri dan masuk mobil yang di bawa oleh Cindy.

Setelah hampir satu jam mereka di perjalanan, mereka pun sudah sampai.

"Eh dah sampai ni." Cindy langsung keluar dari mobil dan di susul Putri di belakangnya.

"Gila lo mau culik gue? Kita ada dimana ni? Perjalanannya jauh lagi, Gue mau pulang!" Ujar Putri pada Cindy.

"Eh jangan pulang dulu napa, kita belum makan gue laper ni. Kita duduk situ aja yuk." Ajak Cindy pada Putri dan mengajak Putri duduk di tempat yang ditunjuk oleh Cindy.

Saat berjalan menuju tempat susul yang mereka tuju " Ni anak ngga ingat beneran tempat ini apa?" Tambah Cindy dalam hati.

Setelah sampai ditempat duduk mereka langsung memesan makanan yang ada di sekitar tempat itu.
Sambil menunggu pesanan mereka datang menurut Cindy, ini adalah waktu yang pas untuk ngomong sama Putri.

"Put gue tau lo itu kesepian, tapi lo tutup-tutupi kan? Gue minta sama lo Put lo jadian ya sama Adit!" Pinta Cindy pada Putri.

Sontak Putri yang sedang melihat pemandangan sekitar terkejut dengan apa yang dibilang Cindy barusan. "Lo gila hah? Gue kan udah bilang gue ngga mau pacaran dulu, gue masih trauma lo tau kan? Apalagi sama anak baru itu yang baru gue kenal."

Kesal dengan apa yang dikatakan Putri, Cindy pun sedikit emosi. "Adit itu udah lama suka sama lo Put, lo aja yang ngga peka dan tergila-gila sama Frans. Lo ngga tau kalau adit itu selalu ada untuk lo." Apa yang dikatakan oleh Cindy barusan membuat Putri bingung.

"Apa sih hubungan Frans sama Adit kok lo kek tau sesuatu, apa yang lo semua tutupi dari gue dan kenapa lo ngomong kalau adit udah lama suka sama gue? Bukannya gue dan adit itu baru kenal?" Jawab Cin jawab jangan diam aja.

Karena terbawa emosi dengan sifat Putri barusan yang bisa-bisanya dia lupa sama adit.

"Lo tu egois Put, lo cuma mikirin perasaan lo, lo ngga mikirin perasaan adit ke elo itu gimana dia itu udah lama cinta sama lo dan lo orang egois yang pernah gue kenal setelah Siska."

Tunjuk Cindy pada Putri yang berada di depannya. "Dan satu lagi lo tu udah nyia-nyiain cowok baik kayak Adit, dasar lo ngga tau diri bisa-bisanya lo lupa sama adit yang udah selalu ada buat lo." Bentak Cindy yang sudah tersulut emosi.

"Ternyata lo itu sama aja kayak Siska ya Cin, gue ngga nyangka lo kayak gini ke gue. Lo bentak gue Cin dan lo tau gue ngga bisa dibentak. Lo bilang gue egois ngga punya perasaan hah? Asal lo tau gue baru kenal sama adit dan lo bilang gitu ke gue, gue aja bingung gue ngga ngerti apa yang lo bilang ke gue tentang adit itu." Setelah mengatakan itu Putri langsung saja pergi dari tempat itu dan meninggalkan Cindy yang masih terduduk disitu, Putri berjalan sambil menangis,  karena Putri sebenarnya tidak tau apa-apa tentang adit dan dia dan bisa-bisanya Cindy bilang begitu ke Putri.

Putri pun memutuskan untuk memesan taksi online setelah kurang lebih 5 menit menunggu akhirnya taksi tersebut datang, dan Putri langsung masuk serta menunjukkan alamatnya pada sopir taksi tersebut.

Makasih yang udah baca cerita aku 💙

Jangan lupa vote dan komen ya.....
Biar bikin aku tambah semangat

Satu persatu konflik muncul
Mau tau kelanjutannya yuk baca terus cerita aku

Hati Yang BekuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang