Semenjak kejadian di taman belakang sekolah Putri semakin dekat dengan Adit, ya alasannya karena menurut Putri berada di dekat seorang Adit membuatnya nyaman.
Seperti pagi ini mereka berangkat berdua ke sekolah barengan, menggunakan motor Adit.
Putri yang sudah siap untuk sekolah keluar dari rumahnya untuk menunggu Adit, tak lupa juga dia berpamitan abangnya, ya Putri memang jarang pergi kesekolah barengan dengan abangnya karena takut identitasnya terbongkar.
Ya Putri mengirim alamat rumahnya ke Adit, tetapi Adit memang sudah tau alamat rumah Putri karena ya dulu dia dan Cindy sering kerumah Putri.
Saat Adit sampai di depan rumah Putri. Adit menghentikan motornya,Adit melihat Putri yang sudah siap untuk berangkat sekolah bereng, tetapi sebelum itu Putri sedikit ragu dan canggung.
"Emm dit, jangan bilang kesiapa-siapa ya kalau gue adiknya bang Rafly. Lo tau kan kalau ini juga rumah Rafly? Lo tau kan maksud gue?" ucap Putri sebelum naik motor Adit.
Sambil menghidupkan motornya "Iya Put tenang aja, gue selalu jaga rahasia lo kok"
"Ok kalau gitu gue tenang ni"
"Buruan naik nanti telat lagi" ujar Adit
Putri pun langsung menaiki motor Adit sambil memegang jaket Adit, ya karena takut jatuh.
Sambil menjalankan motor " kalau takut jatuh peluk aja kali"
"Apaan sih" Putri sambil malu-malu
"Yaa ngga usah malu kali, dari pada lo jatuh kan panjang urusannya"
Saat ini hati Putri tak selaras dengan otaknya, disaat hati kecilnya ingin memeluk Adit tapi, otaknya menolak itu semua. Entah dorongan dari mana Putri pun memeluk Adit dan menyandarkan kepalanya di punggung Adit.
Jalan yang di lalui mereka berdua tidak terlalu ramai, mungkin ini karena masih pagi, selama perjalanan mereka berdua hanya diam sampai akhirnya Putri buka suara.
"Makasih ya dit, di saat semua orang ngejauhi gue lo malah mau berteman dengan gue"
"Karena lo itu special Put" balas Adit
Dan setelah itu perjalanan mereka menuju sekolah dihabiskan dengan saling diam saja.
Setelah sampai di parkiran sekolah banyak pasang mata yang melihat kejadian langkah ini, dimana most wanted sekolah boncengan berdua dengan cewek cuek seprti Putri yang suka dijuluki si hati beku.
"Udah lah jangan peduli sama mereka" ujar Adit untuk menenangkan Putri yang terlihat gugup, takut atau cemas ya semuanya sedang di alami Putri saat ini.
Putri memang sudah biasa di tatap dengan tatapan tidak mengenakan seperti ini karena sifatnya yang cuek dan sukar bersosisalu dengan siswa lain.
Tapi kali ini keadaannya berbeda, tatapan penuh tanda tanya yang dilihat Putri, sekarang ini kejadian fatal yang pernah di alami Putri saat berangkat sekolah.
"Ayo jalan" ucap Adit sambil menggenggam tangan Putri
Putri yang masih mematung pun terkejut dengan perlakuan Adit yang tiba-tiba saja menggenggam tanganya.
"Tapi ngga usah ngenggam tangan tangan juga kali" ucap Putri saat mereka sudah berjalan meninggalkan parkiran dan menuju gedung sekolah.
Tanpa menghiraukan ucapan Putri, Adit terus menggenggam tangan Putri memuju kelas mereka, genggaman Adit seakan tak mau lepas dari Putri yaaa itulah yang Putri rasakan saat Adit menggenggam tangannya.
Saat di berjalan melewati koridor banyak siswa yang menatap itu bahkan benci dengan Putri yang selalu mudah dekat dengan most wanted sekolah yaaaa jika tidak Rafly pasti Adit begitulah arti tatapan mereka.
Murahan banget ya si Putri
Dulu Rafly sekarang Adit
Aduhhh mereka so sweet banget sihhhh
Hati-hati aja ntar Adit di porotin ama Putri
Putri pasti mau uangnya aja
Dasar cewek sok cuek eh ternyata malah ganti-ganti cowok
Ya itulah cibiran yang di dengar oleh Putri saat mereka melewati koridor kelas, tapi Putri tidak ambil pusing tohh ini juga hidup dia kenapa mereka ikut campur.
Adit yang melihat raut kekesalan bercampur cemas di wajah Putri, semakin erat menggenggam tangan Putri. Putri merasakan genggaman Adit kali ini berbeda dari yang tadi, sekarang genggaman Adit seakan menyalurkan kekuatan untuk Putri.
Saat mereka sampai di kelas, kelas yang awalnya terdengat berisik dari luar mendadak hening ketika Adit dan Putri memasuki kelas dengan tangan yang masih bergandengan.
Putri pun melepaskan genggaman tangan Adit dan berjalan menuju tempat duduknya, disusul oleh Adit yang tersenyum melihat tingkah Putri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Beku
FantasiSaat aku mulai mengenal cinta lagi Diikuti kenangan lama yang tlah lama pergi Saat aku tak takut patah hati Saat itu juga aku harus siap ditinggal pergi Ku kira tak seburuk masa lalu Ternyata lebih menyenangkan yang dulu Menyesal telah mengenal mu Y...