Taeyong membuka kulkas sambil menguap, di kulkas ada banyak sekali bahan-bahan yang bisa dipakai, tapi Taeyong terlalu malas untuk membuat makanan yang berat-berat.
Maka, ia putuskan untuk membuat pancake saja. Makanan itu mudah dibuat dan Jaehyun juga menyukainya.
Taeyong mengambil telur, bluberi dan, stroberi dari kulkas, lalu menutup pintunya.
Ia bawa bahan-bahan itu ke dapur, bahan-bahan lainnya sudah ada di pantry dapurnya. Jadi ia tidak perlu repot membawa banyak bahan ke dapur.
Taeyong mulai menyiapkan bahan lainnya seperti tepung, susu, garam, margarin, sirup maple dll.
Mengangkat lengan bajunya, Taeyong memulai acara mari-membuat-pancake-secepatnya-lalu-kembali-tidur.
Sementara itu Jaehyun...
"Ah! Bagaimana bisa aku melupakan ini?! Aku harus cepat mengerjakannya!"
Seperti yang kalian lihat, sepertinya Jaehyun melupakan acara mari-cepat-mandi-sebelum-nyonya-Jung-marah.
Belum ada 5 menit Jaehyun mengerjakan berkas yang ternyata lupa dikerjakannya, ia mendengar derap langkah kaki menuju kamar.
"Mati aku. Taeyong pasti marah." batin Jaehyun.
Dugaan Jaehyun memang tidak pernah salah.
Pintu dibuka dengan keras, menampakkan Taeyong yang melipat tangannya sambil membawa spatula.
"Oh? Bukankah aku menyuruh Tuan Jung yang terhormat untuk mandi? Kenapa kau malah sibuk mengurusi berkas sialan itu?! Kau memang sangat ingin makan diluar ya?! Sepertinya Tuan Jung sudah bosan dengan masakanku sehingga mandi saja ia tidak mau." sarkasnya.
Jaehyun kelabakan, "Tidak sayang, bukan begitu. Berkas ini penting tapi aku belum mengerjakannya, biarkan aku mengerjakan ini sebentar lalu mandi ya?" rayunya.
Setelah mendengar rayuan Jaehyun, muncul perempatan di dahi Taeyong. Mengembang-kempiskan hidungnya, ia menghela nafas dan tersenyum penuh arti...
Ups...sepertinya kau membangunkan macan betina, Tuan Jung...
Taeyong dengan anggun menghampiri Jaehyun di meja kerjanya, memegang pundak Jaehyun, ia berbisik, "Jaehyun, kau tahu bagaimana rasanya spatula menempel di bibirmu?" tanyanya.
Jaehyun bergidik ngeri, takut-takut menjawab pertanyaan Taeyong, "T-tidak sayang."
Taeyong tersenyum manis mendengarnya, "Kalau begitu, ingin mencobanya? Kau tadi bilang ingin sesuatu yang tebal di bibirmu kan? Aku sengaja memilih spatula dengan bahan yang agak tebal agar spatula ini bisa menempel di bibirmu kalau kau tidak mendengarkanku."
"Mama...tolong selamatkan aku dari macan betina yang mengaku sebagai istriku ini..." batin Jaehyun mencoba meminta bantuan Mamanya, namun apa daya, Mamamu tidak akan menolong anak pembangkang sepertimu, Tuan Jung.
"Kenapa kau diam saja Tuan Jung? Ada masalah kah?", tanya Taeyong dengan suara manisnya yang dibuat-buat. Jaehyun biasanya akan meleleh mendengar suara itu, tapi tidak jika Taeyong sedang dalam mode macan betina seperti ini!
"T-tidak sayang. Tidak ada apa-apa. T-tapi boleh ya aku mengerjakan ini sebentar saja?" Jaehyun mencoba merayu Taeyong lagi...tapi, sepertinya itu pilihan yang sangat salah, Tuan Jung...
"SEBENTARMU ITU 2 JAM, TUAN JUNG! KEMARIKAN BIBIRMU BIAR SPATULA INI PUAS MENCIUM BIBIRMU!" amuk Taeyong.
Jaehyun segera berdiri dari posisi duduknya, dan berlari menghindari amukan Nyonya Jung.
"Kemari kau Jaehyun!"
"TIDAK! AKU MASIH INGIN DICIUM BIBIR MANISMU DARIPADA SPATULA ITU SAYANG!"
"DISAAT SEPERTI INI KAU MASIH MENGGOMBAL?! KAU INI!"
Mereka bermain kejar-kejaran di kamar mereka yang luas, mentang-mentang mereka punya kamar yang luas, mereka jadi bermain kejar-kejaran seperti ini ya...tidak ada taman, kamar pun jadi untuk dua sejoli ini agar bisa terlihat seperti memainkan adegan film India.
Jaehyun tidak sengaja tersandung karpet yang ada dibawah kasur, membuatnya jatuh mencium kasur yang ada didepannya.
Tidak sakit sih, tapi malu saja.
Taeyong yang melihat mangsanya tergeletak tidak berdaya di kasur, tentunya tidak menyia-nyiakan kesempatan.
"MATI AKUUU!" batin Jaehyun berteriak.
"KENA KAU JUNG JAEHYUN!" Taeyong berusaha menempelkan spatula yang dipegangnya ke bibir Jaehyun, tapi tenaga dan kekuatan Jaehyun yang lebih besar darinya tentu membuatnya kewalahan untuk melakukan itu. Jaehyun menutup erat bibirnya dengan kedua tangannya.
Menyerah dengan kebebalan Jaehyun menutupi bibirnya, Taeyong mencari cara lain agar Jaehyun jera.
Aha! Ia menemukan sesuatu yang tidak kalah empuknya dari bibir, yaitu telinga.
Tersenyum licik, Taeyong menjewer telinga Jaehyun kuat-kuat.
"AAAAAAAAH! ITU SAKIT SAYANG! ADUH ADUH SAKIT!" racau Jaehyun.
"APA KAU MASIH MAU BILANG SEBENTAR SEBENTAR LAGI HAH?! CEPAT BILANG DAN AKU TIDAK SEGAN MENGGANTI SPATULA INI DENGAN WAJAN PANAS UNTUK MENCIUM BIBIRMU!" ancam Taeyong lagi.
"AMPUN SAYANG AMPUN. AKU TIDAK AKAN MENGERJAKANNYA SEKARANG. AKU AKAN MANDI TAPI TOLONG LEPASKAN TANGANMU DARI TELINGAKU!" akhirnya Jung Jaehyun menyatakan kekalahannya. Lagi.
Taeyong tersenyum puas, lalu dengan entengnya melepas tangannya dari telinga Jaehyun.
Jaehyun dengan airmata yang menggenang di pelupuk matanya, bergumam kecil pada Taeyong, "Kau kejam sekali...telingaku sampai memerah dan aku mengeluarkan airmata..."
Memang dasarnya kau yang cengeng, Tuan Jung.
Taeyong jadi kasihan melihat telinga yang memerah itu dan airmata yang menggenang di pelupuk mata suaminya, apalagi Jaehyun memberi tatapan seperti anak anjing yang baru dimarahi tuannya. Atau memang seperti itu ya?
Taeyong memeluk suaminya dan mengelus rambutnya, "Bukan maksudku untuk memarahi dan menjewermu seperti ini. Aku hanya tidak ingin kau terlalu larut dalam pekerjaanmu dan melupakan segalanya. Aku sudah berulang kali melihatmu sibuk bekerja sampai lupa mandi, makan, dan tidur...Aku hanya ingin menjaga kesehatanmu saja, apa itu salah? Maafkan aku yang terlalu keras padamu." tanpa sadar, Taeyong juga mengeluarkan air matanya.
Jaehyun yang melihat Taeyong mengeluarkan airmata seperti dirinya, langsung balik memeluknya.
"Tidak, sayang. Kau sudah melakukan hal yang benar. Aku harusnya berterimakasih karena kau sudah memberi perhatian berlebih untukku, dan aku minta maaf karena tidak menurut dan membuatmu terluka."
Jaehyun dengan lembut menyeka air mata di pelupuk mata Taeyong dengan kedua ibu jarinya, lalu mengecupi kedua mata Taeyong bergantian.
Taeyong tersenyum menerima perlakuan suaminya, ia pun juga melakukan hal yang sama pada Jaehyun.
Jaehyun melirik Taeyong takut-takut, "Anu...sayang? Bukankah kau melupakan sesuatu?"
Mengangkat alisnya, Taeyong malah balik bertanya, "Memang aku melupakan apa? Aku tidak merasaㅡ"
Belum selesai Taeyong mengucapkan kalimatnya, mereka berdua mencium bau gosong dari arah dapur.
"Ng, sayang? Sepertinya aku mencium bau pancake yang gosong? Apa kau lupa mematikan kompornya?"
Setelah mendengar pertanyaan Jaehyun, Taeyong langsung bergegas ke dapur.
Dan benar saja, pancake yang ia buat, semuanya gosong.
Jaehyun meneguk ludahnya gugup, ia yakin, setelah ini Taeyong akan mengamuk lagiㅡ
"JUNG JAEHYUUUUUUUUUUN!"
Teriakan Taeyong menggema ke segala penjuru apartemen.
Jaehyun langsung cepat cepat masuk ke kamar mandi melupakan handuk dan pakaiannya.
Masa bodoh akan hal itu, asal ia terhindar dari amukan Taeyong.
Lain kali, Jaehyun harus belajar bagaimana menjinakkan macan betina yang kelaparan dan mengamuk karena masakannya gosong.
The End.
![](https://img.wattpad.com/cover/189740118-288-k314566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In A Jar
Fanfictionfluff! baku! teruntuk para bucin jaeyong yang butuh cerita cringe, hihi.