kittyong

3.3K 337 8
                                        

Jaehyun menghela nafasnya lelah, meeting di kantor membuat tenaganya terkuras habis. Jaehyun harus bekerja lebih ekstra di meeting kali ini, karena klien yang datang di meeting hari ini adalah klien yang akan menanam investasi untuk perusahaannya. Dan syukurlah, usahanya tidak sia-sia. Kliennya mau menanamkan investasi dalam jumlah yang tidak sedikit untuk perusahaan Jaehyun. Bahkan terang-terangan memuji Jaehyun yang tampak apik membawakan presentasi di meeting.

Jaehyun tersenyum puas mengingat pujian yang diberikan kliennya tadi, senyumnya bertambah lebar ketika membayangkan ada seseorang yang telah menunggunya di apartemen miliknya.

Aaah, Jaehyun merasa tak sabar ingin cepat sampai ke apartemennya.

Jaehyun mempercepat langkah menuju apartemennya, nomor 114. Kombinasi tanggal lahir kekasihnya dengan dirinya.

Jaehyun akhirnya sampai di depan apartemennya, dengan senyum yang menampakkan kedua lesung pipi manisnya, ia membuka knop pintu perlahan.

Jaehyun menemukan pemandangan dimana kekasih mungilnya tertidur di sofa menggunakan kemeja miliknya. Garis bawahi, tanpa bawahan apapun.

Tidak tahukah kalian betapa gerahnya Jaehyun ingin melepas kemeja miliknya itu dari tubuh kekasihnya dan mengajaknya untuk bergumul panas di kasur? Ugh.

Jaehyun menghampiri kekasihnya yang tertidur pulas di sofa, menepuk pipinya pelan, Jaehyun berbisik lembut, "Sayang, bangunlah. Aku sudah pulang."

Kekasihnya yang bernama Lee Taeyong itu mengerjapkan matanya, membuka kedua matanya sedikit, ia melihat sosok nyata  Jaehyun persis di depannya.

"Eung? Jaehyun sudah pulang ya." gumam Taeyong lirih sambil mengucek matanya.

"Iya aku sudah pulang. Jangan kucek matamu seperti itu sayang. Nanti malah perih dan berair." tegur Jaehyun sembari menahan tangan Taeyong untuk mengucek matanya lebih lanjut.

"Taeyongie masih mengantuk..." keluh kekasih mungilnya itu dengan bibir yang sengaja dibuat mengerucut.

Jaehyun tersenyum maklum, ini sudah jam 10 malam, dan Taeyong adalah tipe orang yang tidak bisa begadang sampai selarut ini.

"Tapi kau belum makan kan sayang? Ganjal dulu perutmu sebelum kau tidur, kau ingin makan apa? Ingin aku buatkan coklat panas?" tawar Jaehyun kepada Taeyong.

Tawaran itu disambut anggukan lucu dari Taeyong, "Buatkan aku roti bakar dengan selai stroberi juga ya?" pintanya dengan manis.

"Tentu, apapun untukmu." goda Jaehyun yang mengundang dengusan geli dari Taeyong.

Jaehyun mulai membuatkan coklat panas dan roti bakar stroberi sesuai permintaan Taeyong di dapur, sedangkan Taeyong sendiri sedang duduk manis di meja makan. Dirinya sibuk memandangi punggung lebar Jaehyun yang membelakanginya. Terlihat tegap dan kokoh.

Oh ya, Jaehyun bahkan masih menggunakan pakaian kerjanya lengkap tanpa berganti baju terlebih dahulu. Dasar, benar-benar budak cinta kau Jung.

Taeyong lama kelamaan bosan kalau hanya memandangi punggung Jaehyun dari belakang, maka ia mengambil ponsel Jaehyun yang menganggur dan memainkannya.

Jaehyun sudah selesai dengan kegiatannya membuat coklat panas dan roti bakar stroberi untuk Taeyong, dibawanya minuman dan makanan itu ke meja makan, Taeyong bahkan tidak sadar bahwa coklat panas dan roti bakar stroberi sudah tersaji di depannya.

"Sayang, taruh dulu ponselnya. Makanlah dulu sebelum mendingin." tutur Jaehyun dengan lembut.

Taeyong mendongakkan kepalanya menatap Jaehyun, dengan anggukan pelan, ia menaruh ponsel Jaehyun di meja dan menatap berbinar makanan yang ada di depannya.

"Jaehyunie, pangku dan suapi aku ya?" mohonnya dengan mata yang membulat polos seperti anak kucing.

"Baiklah."

Jaehyun duduk di salah satu kursi dan menepuk-nepuk pahanya memanggil Taeyong untuk duduk disitu.

Taeyong berlari kecil menghampiri Jaehyun, kemudian ia menduduki paha Jaehyun dengan nyaman.

Taeyong mengambil roti bakar stroberi yang masih panas itu dengan kedua tangannya, lalu ia gigit dan kunyah perlahan.

Kegiatan itu Taeyong selangi dengan minum coklat panas, dan terus terulang seperti itu sampai semuanya habis.

Taeyong mengedipkan matanya, kantuk sudah menyanderanya kembali. Ia ingin tidur.

Jaehyun mengelus surai halus milik Taeyong dengan lembut, "Sudah mengantuk hum?"

Taeyong menikmati elusan itu, bahkan ia sudah menyandarkan kepalanya dengan nyaman di bahu lebar milik Jaehyun.

Taeyong tidak menjawab pertanyaan Jaehyun, ia malah mendusalkan pipinya di pipi Jaehyun. Ia merengek pelan, "Ayo tidur denganku."

Jaehyun tertawa pelan, dengan sigap ia menggendong Taeyong dengan memegangi paha kekasihnya itu.

"Sekarang, waktunya kitty untuk tidur, benar?" goda Jaehyun geli.

Taeyong lagi-lagi tak menjawab, ia malah gencar menghirup bau maskulin yang menguar di ceruk leher Jaehyun. Sambil sesekali mengecupnya kecil.

"Baiklah baiklah. Kitty sudah mengantuk dan ingin tidur. Jatahku malam ini terpaksa diundur lagi huh." keluh Jaehyun yang mengundang kekehan dari Taeyong.

"Besok pagi saja ya, Jaehyunie? Kitty akan 'melayanimu' dengan baik~" goda Taeyong balik.

Jaehyun yang mendengar itu langsung bersemangat, dengan segera ia membawa Taeyong ke kamar mereka dan menidurkan kittynya yang sudah terkantuk-kantuk.

"Aku tak sabar menanti esok pagi." -Jung Jaehyun yang menunggu jatahnya yang tertunda.

The End.

Love In A JarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang