Sejeong tersadar dari pingsan nya, ia menatap kearah jendela dan merasakan hangatnya sinar mentari. Ia melihat Namjoon tidur dengan posisi duduk disebelah tempat tidurnya dan satu tangan Namjoon menggenggam tangan kanan Sejeong.
"Kapten Namjoon..." Sejeong melepaskan genggaman tangan Namjoon, ia berdiri dan menyelimuti Namjoon yang masih tertidur pulas dan kini Sejeong pergi meninggalkan Namjoon
Karena merasa hangat, Namjoon membuka perlahan kedua kelopak matanya dan ia melihat bahwa Sejeong sudah tidak ada ditempat tidur. "Selimut? Kenapa ada selimut ditubuhku?! Sejeong, kamu dimana?!" Namjoon langsung bergegas mencari Sejeong
"Pagi kapten Namjoon." Saat mendengar suara Sejeong menyapa dirinya, Namjoon langsung memeluk tubuh mungil Sejeong dengan erat "Sejeong."
"Kapten Namjoon kenapa?" Sejeong mengangkat wajahnya, menghadap wajah Namjoon dari bawah. Namjoon hanya menggeleng gelengkan kepalanya, dirinya semakin erat mendekap tubuh Sejeong
"Kapten Namjoon."
"Aku membenci diriku sendiri, Sejeong"
Sejeong memandang lirih wajah Namjoon yang penuh dengan penyesalan, Sejeong berusaha agar tidak menangis, namun air matanya langsung jatuh. Sejeong menenggelamkan wajahnya didada Namjoon. "Kapten Namjoon hiks! Aku yang salah bukan kapten Namjoon! Seharusnya aku yang membenci diriku sendiri bukan kapten Namjoon hiks!"
Namjoon mengelus lembut puncak kepala Sejeong, "Maafin aku yah?" Sejeong hanya mengangguk ngangguk
"Yaudah kamu mandi dulu. Aku mau rapikan kamar. Gak usah buat sarapan. Nanti kita makan diluar aja."
"Kapten Namjoon bagaimana kalo kita ketahuan?!"
"Setakut inikah most wanted polisi?" Sejeong langsung meninggalkan Namjoon yang masih tersenyum padanya.
"Aku akan berusaha mengobati lukamu dulu. Setelah itu kita akan jalan cari makanan." Namjoon dengan sangat hati hati mengobati semua luka Sejeong.
"Makasih kapten Namjoon." Sejeong tersenyum pada Namjoon yang sedang telaten mengobati luka Sejeong
"Maafkan aku Sejeong. Gara gara aku kamu penuh luka. Dan dimana mana ada hansaplast." Sejeong mencubit kedua pipi Namjoon karena gemas dengan perilaku Namjoon. "Kenapa kamu mencubitku?"
"Karena aku suka!" Sejeong berdiri dan menarik tangan Namjoon agar Namjoon segera berdiri dan mereka akan cepat mencari makanan
"Aku suka liat kapten Namjoon pake topi. Gagah. Manis. Cakep. Lucu."
"Terimakasih."
"Kapten Namjoon, kita makan dimana?"
"Di rumah makan." Sejeong langsung menatap tajam kearah Namjoon yang sedang mengendarai mobilnya. Karena merasa ditatap, Namjoon tertawa sendiri dan membuat Sejeong gemas. Sejeong menusuk lesung pipi Namjoon
"Sejeong mau makan apa?"
"Makanan." Kini Sejeong balas dendam ke Namjoon
"Iyah makanan apa?" Namjoon masih belum peka kalau Sejeong sedang membalas semua tindakannya tadi
"Makanan!" Sejeong meninggikan nada suaranya dan membuat Namjoon tertawa. "Aku tau kamu sedang membalas semua tindakanku. Aku sedang menunggumu marah."
"Kapten Namjoon, bagaimana kalo kita makan di kedai itu? Sepi! Lagian pemiliknya orang tua." Sejeong menunjuk kedai yang ia maksud dari kaca mobil Namjoon
"Boleh. Yaudah kita makan disana aja." Namjoon dan Sejeong keluar dari mobil dan masuk kedalam kedai
"Enak juga yah masakannya."
"Kalo gak enak ngapain penjualnya buka usaha makanan kapten Namjoon." Sejeong heran dengan jalan pikiran Namjoon
Namjoon hanya menepuk pelan puncak kepala Sejeong. Lalu ia melanjutkan makannya. Sejeong dan Namjoon sangat menikmati hari ini. Kapan lagi Sejeong bisa jalan berdua sama Namjoon di siang hari?
"Kapten Namjoon aku mau eskrim!!"
"Gak usah. Nanti batuk." Namjoon melarang Sejeong untuk memakan eskrim. Karena Namjoon tau, setelah makan eskrim, Sejeong pasti batuk
"Kapten Namjoon! Iyah yah? Sekali ini aja. Kan udah 2 bulan aku gak makan eskrim." Sejeong tetap berusaha meluluhkan hati Namjoon
"Beli yang lain aja." Tawar Namjoon
"Bagaimana kalo permen lolipop? Boleh yah boleh kapten Namjoon??" Sejeong berdiri didepan Namjoon dengan wajah memohon
Namjoon masih diam menatap Sejeong, Sejeong menarik narik ujung pakaian Namjoon, "Kapten Namjoon... Aku mau lolipop!"
"Imut gini kok bisa jadi most wanted polisi yah? Heran aku tuh. Di mode children kayak gini gak ketahuan nakalnya. Tapi tunggu aja mode naughty nya on. Hampir mati berdiri aku dibuatnya." Namjoon menangkup kedua pipi Sejeong
"Kapten Namjoon!!!!!" Sejeong akhirnya meneriaki Namjoon yang sedari tadi ngomong sendiri
"Iyah. Beli sana lolipopnya. Aku tunggu didalam mobil." Ujar Namjoon pada Sejeong
"Ini buat kapten Namjoon!" Sejeong langsung memasukkan lolipop kedalam mulut Namjoon
"Sejeong."
"Yah kapten Namjoon?"
"Kamu tau siapa aku?" Tanya Namjoon pada Sejeong yang asik mengemut lolipop
"Manusia. Manusia yang bernama Min Namjoon."
"Bukan."
Sejeong memikirkan kepalanya, "Jadi?"
"Aku seorang polisi. Dan aku bisa memasukanmu kedalam penjara karena melakukan tindakan kekerasan."
"Hei? Apa yang ku perbuat?" Sejeong heran dengan perkataan Namjoon
"Sebuah kekerasan. Dengan enaknya kamu langsung memasukan lolipop kedalam mulutku." Namjoon menatap Sejeong dengan ekspresi datar
"Persetan."
"Sejeong mulutmu!" Namjoon refleks menutup mulut Sejeong namun apa daya tangan Namjoon tertusuk dengan tangkai lolipop Sejeong
"Maafkan aku kapten Namjoon." Sejeong cengengesan dan Namjoon langsung menjalankan mobilnya untuk pulang kerumah
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Better
RandomMin Namjoon adalah seorang polisi terkenal di Korea Selatan. Hidupnya tidak jauh dari membahas masalah kekerasan, kenakalan dan semua yang termasuk dalam daftar kriminal. Namun siapa sangka bahwa Min Namjoon berbagi tempat tinggal dengan Park Sejeon...