"Sejak kapan kapten Namjoon berdiri disitu?"
Bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Sejeong, Namjoon malah menaruh punggung tangannya ke jidad Sejeong. "Kapten Namjoon!" Sejeong menahan tangan Namjoon
"Aku ingin memastikan bahwa kamu baik baik saja. Karena semalam badanmu sangat panas. Aku khawatir kamu sakit. Aku berangkat kerja dulu." Namjoon menepuk bahu Sejeong, lalu ia berjalan keluar dari kamar Sejeong.
"Sersan Namjoon, bagaimana harimu?" Seo-Joon memberikan Namjoon 1 cup minuman kopi
"Biasa. Datar datar saja seperti yang kamu tau. Ada apa?" Dusta Namjoon
"Aku sudah lama tidak bermain dirumah sersan. Bagaimana kalo aku main kerumahmu?" Namjoon langsung menghentikan aktifitasnya yang mana ia sedang meminum kopi dan ia meneguk kopi tersebut dengan cepat
"Silahkan." Namjoon mempersilahkan Seo-Joon untuk datang kerumahnya
"Bagaimana kalo kita ajak Park Sejeong." Lagi lagi pertanyaan Seo-Joon membuat Namjoon jantungan
"Kenapa harus ajak Sejeong?"
Seo-Joon menundukkan kepalanya, lalu ia mengangkat wajahnya dan menebarkan senyuman kepada Namjoon, "Bukankah kalo ada aku, pasti ada Sejeong?"
"Kamu yang ajak dia. Aku tidak tau dimana rumahnya." Namjoon berusaha untuk menutupi keberadaan Sejeong
"Bukannya kamu yang pengantar Sejeong pulang waktu itu?"
"Dia minta turun ditengah jalan. Yah aku turunin."
Seo-Joon menghembuskan napas panjang, Namjoon tau bahwa Seo-Joon pasti akan melakukan sesuatu entah itu baik atau buruk. "Jadi gimana? Mau main kerumahku?" Tanya Namjoon lagi
"Jadi dong. Besok malam kita makan malam bersama dirumahmu. Aku akan memesan beberapa makanan."
"Baiklah."
"See you." Seo-Joon meninggalkan meja kerja Namjoon dan kembali ke meja kerjanya
"Hei! Apa yang terjadi padamu kapten Namjoon?!" Sejeong heran melihat Namjoon yang sangat kebingungan
"Kapten Namjoon!" Sekali lagi Sejeong memanggil Namjoon, namun Namjoon tidak menjawab. Ia langsung berlari memeluk Namjoon
"Ada apa? Apakah ada monster yang masuk kedalam pikiranmu?"
"Ada. Dan itu musuh bebuyutanmu!" Namjoon mengelus lembut rambut Sejeong
"Seo-Joon? Kenapa dia kapten Namjoon? Apakah dia mengancammu? Apakah dia ingin melukaimu?"
"Dia ingin kesini besok malam."
"Shit!" Sejeong reflek memaki Seo-Joon didepan Namjoon, ia langsung melepaskan pelukannya dari tubuh Namjoon
"Aku ingin besok kamu jangan ada dirumah. Pergilah ketempat yang kamu mau. Tapi ingat jangan buat kekacauan." Namun Namjoon masih belum percaya kalo Sejeong sudah bisa mengontrol dirinya agar terhindar jadi perbuatan buruknya
"Baiklah. Terus apa yang kamu pusingkan dari tadi?"
"Bagaimana kalo dia memeriksa rumah? Dia selalu mengelilingi ruangan. Bagaimana kalo Seo-Joon memeriksa kamarmu?"
Sejeong langsung menepuk nepuk kedua pipi Namjoon, "Sepertinya lebih pintar aku daripada kapten Namjoon."
Namjoon memegang kedua tangan Sejeong yang menempel pada kedua pipinya, "Apa maksudmu?"
"Kunci saja kamarku kapten Namjoon. Kalo Seo-Joon tanya, yah jawab aja kamar kosong atau kamar ibumu atau kamar saudarimu. Bereskan?"
"Bagaimana kalo dia melihat isi kamarmu?"
"Silahkan periksa kamarku, kamarku cuma ada poto kapten Namjoon dan aku. Nanti poto itu akan aku bawa, selebihnya pakaianku juga kurang lebih sama pakaianmu. Tidak ada dress cuma ada pakaian dalam."
Namjoon menerima semua masukan dari temannya, Sejeong. Ia langsung masuk meninggalkan Sejeong yang masih berdiri diruang tamu. Namjoon masuk kedalam kamarnya dan melihat pantulan dirinya didepan cerminnya, "Bagaimana kalo aku jujur saja?"
"Kapten Namjoon!!!" Sejeong membawakan Namjoon segelas soju
"Tumben. Ada perayaan apa kamu membawakanku segelas soju?" Ucap Namjoon setelah ia menerima dari tangan Sejeong
"Minum soju harus ada perayaan? Gak kan? Mari kita mabuk bersama!" Sejeong mengangkat gelasnya dan mereka saling menyatukan gelasnya
"Cheers!"
"Cheers!!"
"Aku sangat menyayangimu."
"Ah aku pikir selama ini aku hanya mengalami cinta sepihak." Namjoon menuangkan lagi soju digelas Sejeong
"Sayang dengan cinta beda kapten Namjoon!" Ujar Sejeong sebelum ia meminum soju
Namjoon meminum soju dengan sangat banyak, ia mengalami mabuk dan ia tidak sadar bahwa dirinya udah tertidur duluan sebelum Sejeong.
"Kapten Namjoon! Masalah ini kapan selesai? Aku ingin memakai dress dan jalan bersamamu di bawah sinar matahari."
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Better
RandomMin Namjoon adalah seorang polisi terkenal di Korea Selatan. Hidupnya tidak jauh dari membahas masalah kekerasan, kenakalan dan semua yang termasuk dalam daftar kriminal. Namun siapa sangka bahwa Min Namjoon berbagi tempat tinggal dengan Park Sejeon...