Happy Reading ☕
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°***
Agatha datang ke sekolah sedikit lebih lama.Entah kenapa, hari ini ia merasa kurang mood untuk melakukan apapun.
Baru saja ia selangkah ia memasuki kelas,Diva langsung berlari kearahnya kemudian memeluknya sambil melompat-lompat.Tentu saja jantung agatha langsung berdetak dengan kencangnya.Kaget?, iyalah.Baru masuk tiba-tiba dipeluk sambil jerit-jerit begitu siapa yang gak kaget coba? .
"Eh eh div, div, div, lo ngapa div?!! "Ucap Agatha kaget
"Agatha!!!, tengkyuuuu!!! "Pekik Diva memekakan telinganya.
"aduh..., lo ngapa sih div ah?!! "Protes agatha melepas paksa pelukan Diva.
"Ya ampun, my baby honey sweety.., agatha baik banget..,congrats ya!!, uunnccchh... Jadi sayang...!!! "Ucap Diva gemas sambil mencubit kedua pipi Agatha
"Aduh aduh!!, sakit div!!! "Ucap Agatha melepas cubitan Diva dari kedua pipinya.
Diva hanya tertawa melihat wajah agatha yang tampak sangat kesal."Lo kenapa sih div?!,gue baru dateng, udah dipeluk, jerit-jerit, nyubit pipi gue lagi, gak jelas banget sumpah!! "Ucap Agatha yang masih kebingungan dicampur dengan perasaan kesal.
"Hehe.., gue seneng aja,selamat ya lo lulus eliminasi pertama"ucap Diva yang langsung membuat tubuh Agatha kaku seketika.
"Ta-tadi lo bilang apa div?,gue lulus?"tanya Agatha tak percaya
"Iya lo lulus tha "ucap Fiva dengan pasti
"Yang bener div? ,jangan boong lo.. Masih pagi div.. "Ucap Agatha masih tak percayaDiva menghela nafasnya,
"Iye tha.., serah dah lo mau percaya ape kagak, intinya hasil eliminasi kemaren udah ditempel di mading"ucap Diva mulai lelahSet
"THA!!,PELAN-PELAN THA!! "pekik Diva terkejut ketika tiba-tiba saja Agatha menarik lengannya kemudian membawanya lari dengan cepat menuju mading sekolah.
"GAK BISA!!! "Sahut Agatha yang sudah tak bisa menahan rasa penasarannya lagi.
Diva memaki Agatha dalam hatinya.Bisa-bisanya ia diajak Jogging pagi-pagi begini, disekolah lagi.
***
Sesampainya di mading sekolah, ternyata banyak sekali orang yang mengerumuni untuk melihat hasil eliminasi kemarin. Agatha langsung masuk kedalam kerumunan tersebut.Cukup sulit memang, karena kondisinya yang terlalu berdesak-desakan.
Diva menatap khawatir kerumunan tersebut.Agatha langsung masuk kedalam kerumunan tersebut, membuat Diva cemas seketika.
Agatha telah sampai didepan,ia langsung mencari namanya.Senyumnya langsung mengembang begitu ia menemukan namanya,
"Agatha Abrilla XI IPA¹-Lolos"gumamnya pelan membaca kertas hasil eliminasi yang tertempel pada mading.Ia ingin teriak sekarang.Ia keluar dari kerumunan tersebut dengan nafas yang tersenggal-senggal, juga dengan perasaan senang.Ia kembali menghampiri Diva yang menatapnya dengan tatapan kesal sekaligus cemas.
"Ya ampun, lo ya tha!!, gue cemas tau gak sih?!! "Ucap Diva dengab nada kesalnya.
Agatha hanya tertawa kecil, kemudian ia memeluk erat Diva.
"Lah, sekarang jadi lo yang gak jelas, kenapa lo??? "Tanya Diva heranAgatha melepas pelukannya,
"Gue lolos"ucap Agatha dengan senyum manisnya.
"Kan gue udah bilang..., lo lolos tha.., batu amat nih bocah ya"ucap Diva
Agatha terkekeh pelan,
"Sorry div, gak percaya gue tuh.. "Ucap Agatha
"Dah yok ah ke kelas, bentar lagi bel masuk"ajak Diva***
Agatha baru saja duduk dan ia terkejut melihat bangkunya yang telah dicoret berwarna merah pekat.Diva tertegun melihatnya.
"Jangan seneng dulu karena lo Lolos,babak berikutnya lo Abis!"ucap Diva membaca tulisan tersebut
"I-ini.. "Ucap Agatha masih tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGA (AliAgatha)
Romansa"Karena Gak Selamanya Musuh, Harus Jadi Musuh" Musuh jadi Cinta? Gue pikir itu cuma omong kosong aja, gak taunya gue sendiri yang terjebak didalamnya -Ali Hendra Zevrani Musuh? So Pasti identik dengan kata BENCI Tapi kalo ternyata BENCI nya itu Ben...