Ramen Ko Kun (2)

125 19 2
                                    

DNYL Club ini terbentuk berkat generasi pertama yang sampai sekarang disembunyikan identitasnya. Tapi, mereka janji saat generasi kedua menemukan generasi ketiga dengan kualifikasi paling baik dan benar, maka generasi pertama akan membuka indentitas mereka.

Ini adalah hari kedua OSPEK. Hari yang cukup melelahkan bagi DNYL Club yang bertugas sebagai panitia per-OSPEK-an. Saat istirahat, Luke dan Mark langsung menuju basecamp karna ada sebuah info berharga dari generasi pertama.

"GENGS!"

Dejun dan Hendri yang sudah ada di ruangan, hanya bisa menatap Luke. Mereka sudah tidak kaget, tidak heran, tidak takut lagi dengan temannya yang datang dengan teriakan atau nyanyian rap atau bahkan beatbox. Sudah tidak heran, sudah sangat biasa. Karena kurang lebih mereka akan melakukan hal yang sama.

"Bang gen 1 roger bilang kalo ada info penting!"

"Apa?" Dejun Hendri langsung bertanya.

"Ih kaget dulu kek...."

"Oke, wow kami kaget, akhirnya ada info penting" Kompak ya, bun Dejun dan Hendri.

"NICE!" Luke bangga. Mark sedikit heran tapi gak apa-apa deh, ikut bangga juga aja, lagi juga Mark gak tau mau berekspresi apa.

"Iya... jadi... kemarin kan........" Luke menatap langit-langit ruangan ini. Diikuti oleh Mark, Dejun dan Hendri.

Nah, ini dia gambaran ingatan Luke yang kemarin.

"Halo"

"Halo, bang. DNYL club edisi kedua siap bertugas" Luke berkata.

"Edisi lagi, dikata majalah" Hendri protes.

"Eh diem aja, jones" Luke berkata.

"Ngaca, Tuan Lukisan, ngaca" Dejun pun ikutan.

"Heh itu abang gen 1 roger mau bicara itu" Mark menenangkan masanya.

"Oh iya lupa lagi ada telpon. Mohon maap, silahkan dilanjut, bang" Luke berkata.

"Bisa ga sih kalian menjawab telfon dengan baik dan benar tanpa ada keributan yang hakiki gitu. Gua lelah dengerin kalian ribut mulu ribut. Dasar jones"

"Wahh abangnya, mentang mentang udah graduation, ngatainnya licin banget. Inget yang menciptakan club ini, sesungguhnya yang paling jones" Luke gak terima. Iya memang Luke masih jomblo, bukan jomblo sih, cuma malas saja berkomitmen.

Kalimat sakti Luke tuh gini "Hidup masih terlalu panjang untuk diseriusin, lebih baik kita nikmati tanpa ada sakit karna cinta."

"Hahahaha iya iya maaf. Oke jadi ini tugas kalian, cari 5 orang dengan background yang kurang lebih atau sama dengan cerita hidup kalian"

"Lah kan banyak ya bang, gimana cara kita menemukan mereka yang sesuai dengan kualifikasi?" Dejun berkata.

"Ah kalian mah. Usaha dulu aturan"

"Ya gak mungkin kan kita keliling kampus segede taman safari ini, lebih gede malah.." Hendri berkata.

"Sesungguhnyaa, kalian itu punya radar per-DNYL-an. Cari aja yang mukanya kayak tukang gali kubur"

"Kuburan masa lalu?" Luke bertanya.

"Betul! Oke fix, Lukisan Langit Senja jadi HRD dalam misi perekrutan generasi ketiga. Selamat! Semangat berjuang!"

"Please clue!"

"Ekonomi bisnis 2, Komunikasi 1, Sastra 1, Psikologi 1. Dah good bye."

"Bang woy!"

DNYL Club (NCT 99 + 00 line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang