Open Recruitment

350 35 12
                                    

DNYL Club. Club yang sangat amat disegani juga sangat mumpuni untuk dibully seantero jagat kampus. DNYL sendiri merupakan akronim dari Don't Need Your Love. Dari namanya saja sudah sangat amat minta dihujat bukan? Club ini sudah terbentuk selama 2 tahun. Menginjak tahun ketiga, DNYL kembali membuka recruitment. Sangat kebetulan sekali masa orientasi mahasiswa baru sedang berlangsung.

"Maba ya? Nih ikut club ini, dijamin kalian sadar bahwa hidup ini bukan melulu tentang cinta" Luke sambil memberikan beberapa lembar flyer kepada beberapa mahasiswa cowok yang kelihatan lewat di depannya. Mahasiswa yang merupakan maba tersebut hanya bisa menerima flyer itu sambil nunduk. Ya namanya juga maba.

"Woy wakil ketua pelaksana, sibuk banget promosi club jones" Dino ketawa pelan sambil sedikit memberi tepukan sayang yang cenderung sakit di bahu Luke.

"Ya namanya juga menjalankan kewajiban, bro" Luke cuma bisa senyum.

"Lagian ya, sampe sekarang banget nih, gua ga ngerti kenapa lo, Mark, Dejun, Hendri masuk club itu. Maksud gua tuh.. kalian ganteng man! Banyak cewek yang mau sama kalian kali. Tuh maba maba aja pada udah sibuk jadi fans-fans kalian." Dino berpetuah.

"Tau yak. Mark ketua pelaksana OSPEK, Hendri gak usah dibilang juga udah dinobatkan jadi King Universitas yang didamba-dambakan kaum hawa, Dejun ketua band kampus, dan terakhir lo! Si Lukisan Langit Senja yang berpangkat sebagai ketua basket + wakil ketua pelaksana OSPEK! Ngapain pula kalian menghabiskan 1 tahun buat gabung di club ga jelas gitu" Satria bergabung dalam obrolan.

Saat seperti ini adalah saat saat di mana Luke harus tertawa semanis mungkin menghadapi manusia-manusia ini. Telinga Luke tuh udah kebal banget menghadapi cercaan sekaligus pujian semacam ini.

"Ada satu hal berharga yang gak kalian tau di dalam club gua. Mungkin lo semua liatnya club ini tuh cuma berisi jones tak punya kerjaan yang lebih banyak menghabiskan waktu di rooftop perpus, tapi kalo kalian tau hal berharga itu, kalian mungkin nyesel pernah ngomong gini ke gua."

"Emang apaan hal berharganya Luke?" Dino nanya.

"Cara hidup bebas bersama kebahagiaan" Mark tiba-tiba muncul dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam kantung jas almamaternya. Luke langsung senyum lebar dan tosan sama Mark. Mereka lanjut mencari mangsa. Meskipun mereka harus ditahan banyak maba buat dimintain tanda tangan, tapi mereka dengan senang hati melayani dan mempromosikan club mereka.

❌❌❤❌❌

"Hai, nama lo siapa?"

"Atharizz Nathaniel Ezra, panggil Nan—"

"Nathan atau Athar" Perkenalan Nana dipotong oleh oknum Jevano.

"Oh hai Nathan! Lo siapa?"

"Jevano Rajendra, panggil Jen—"

"Jevano aja" Perkenalan Jeno pun dipotong oleh oknum Atharizz.

"Hai Jevan, gua Felix. Kalian tuh...."

"Hahahahaha engga lah" Nana dan Jeno langsung bereaksi gini.

"Hah?" Felix kebingungan. Jeno Nana pun langsung diem dan pasang muka datar.

"Engga." Jeno dan Nana barengan.

"Kalian ke—"

"Enggak, Lix" Jeno Nana barengan lagi.

"Kita bukan kekasih atau pacar atau apalah itu namanya. Kita masih normal kok, mantan si Nathan aja ada 1000 apa kayaknya. Dan sekarang kita masih punya pacar cewek kok." Jeno berkata.

"Yeu upin ipin, siapa yang mau bilang lo berdua pacaran? Gua mau bilang, lo berdua tuh kembar?"

"Oh HAHAHAHAHA" Jeno Nana ketawa heboh.

DNYL Club (NCT 99 + 00 line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang