Ramen Ko Kun

187 25 0
                                    

Hujan turun sangat deras sore ini. Jeno dan Nana yang baru selesai mengerjakan tugas kelompok OSPEK, terpaksa harus menunggu di perpustakaan kampus mereka. Beruntung, ada coffee shop di sana. Nana jalan terlebih dahulu karna Jeno sedang sibuk dengan hpnya.

"Awas nabrak" Nana memperingati. Jeno melihat Nana sekilas dan beralih memegang lengan Nana dengan satu tangan. Sedangkan, tangan yang satu lagi dia gunakan untuk melanjutkan kesibukannya di hp.

"Aduhh berasa jalan sama orang buta" Nana kembali bersuara. Jeno tertawa pelan tapi tidak melepaskan tatapan dari hpnya.

Jeno dan Nana sudah masuk ke dalam coffee shop. Nana melihat makhluk tinggi yang tadi sempat membuat istirahatnya terganggu dengan kebisingan makhluk itu. Nana tidak berniat untuk menyapa siapapun hari ini. Nana sedang tidak dalam kondisi mood yang baik. Dia malah langsung menuju tempat duduk yang kosong.

"Na, buru-buru amat sih. Sabar napa" Jeno akhirnya mengeluarkan suara.

"Udah sampe, duduk. Gak perlu didudukin kan?"

"Aku bukan orang buta, Na" Jeno tertawa kecil dan mengambil tempat duduk.

"Mau pesen apa? Americano atau black tea?"

"Black cano"

"Sumpah. Gak lucu, Jen."

"Ampun ampun. Galak amat sih"

"Mau apa?"

"Black tea"

"Ok"

Nana langsung memesan minuman dan menunggu minumannya selesai dibuat. Setelah itu, Nana kembali ke Jeno dan duduk di hadapan Jeno.

"Makasih, Na"

"Ya"

"Bete bang—"

Kalimat Jeno dipotong oleh telfon yang masuk ke hpnya. Jeno menatap Nana. Nana sudah paham betul apa yang terjadi. Nana hanya menyandarkan tubuhnya ke sofa dan menikmati Americanonya.

Jeno menghela napas dan langsung menjawab telfon itu.

"Ha—"

"Dimana kamu?"

"Di.. kampus"

"Kok masih di kampus??"

"Tadi abis ngerjain tugas OSPEK"

"Sama siapa aja? Nana, terus siapa lagi? Berapa banyak ceweknya? Namanya siapa aja? Nama IG nya apa?"

"2 cewek. Sarah sama—"

"Cantik? Betah ya pantes"

"Se—"

"Sekarang aku udah sama Nana doang, sayang. Terus aja Nana! Akunya kapan hah? Kamu gak tau apa aku nungguin kamu jemput daritadi?! Ngeselin banget sih gak peka"

"Kan aku udah izin.."

"Tapi kamu baru izin setelah aku dapet kabar supir aku, dia gak bisa jemput. Kamu tuh kenapa sih Jen? Kalo Nana aja setiap apapun itu, mau kita lagi ngedate kek apa kek, selalu aja diturutin. Kamu sadar gak sih kalo Nana tuh udah kayak pacar kamu? Aku tuh cuma sahabat kamu!"

Jeno melihat Nana yang masih sibuk dengan Americanonya.

"Za, kenapa harus cemburu sih? Dia sahabat aku dan aku juga masih normal kali"

"Terserah, No. Kamu urusin aja teman terbaik kamu yang super amat sangat ngerepotin dan gak tau diri itu."

Jeno mengepalkan tangannya. Perempuan yang sedang berbicara dengannya sungguh membuat batas kesabaran Jeno mencapai titik terakhirnya.

DNYL Club (NCT 99 + 00 line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang