22

327 16 9
                                    

3 bulan kemudian.

Kini appa Jennie sudah benar-benar sembuh. Tapi ia harus masih mengikuti beberapa terapi sederhana di rumah sakit. Jennie dan Daniel juga mulai ujian di sekolah lamanya. Tak lama lagi Daniel dan Jennie akan naik kelas 12 bersama.

Tak terasa juga akan pergantian tahun. Lebih tepatnya besok. Dan juga kebetulan besok adalah hari terakhir ujian. Ujian ini lumayan menyiksa otak Daniel, tapi kata Jennie ini sangatlah mudah di banding ujian tahun pertama.

"Jennie, nanti malam pukul 11 aku akan menjemputmu dan kita akan pergi ke menara Namsan. Bagaimana?" ujar Daniel yg kini tengah istirahat bersama Jennie di rooftop sekolah.

"Mmm.... Baiklah! Akan aku tunggu. Aku akan pergi diam-diam nanti saat appa tidur. Biasanya... Appa tidur pukul 10" jawab Jennie yg tengah menyeruput susu kotak rasa vanilla itu.

"Ok, nanti ber-dandannya jangan tebal-tenal. Make up tipis saja sudah cantik kok" ucap Daniel sembari mengelus surai panjang yg lembut dan halus milik Jennie.

"Iya iya, apa... Aku ajak teman-teman yg lain. Siapa tau ada yg mau" ujar Jennie dan di balas anggukan dari Daniel.

"Aku juga ajak temanku boleh kan?" tanya Daniel meminta usul Jennie.

"Boleh saja, aku boleh mengajak temanku masa kamu tidak boleh..." jawab Jennie dan nada suaranya membuat Daniel sangat gemas.

"Oke"

Tanpa mereka sadari ada yg menguping pembicaraan mereka. Yaah walau di rooftop ramai siswa-siswi yg duduk-duduk, tapi ini beda. Orang itu menyimak semua pembicaraan Daniel dan Jennie.

"Aku pasti boleh ikut" gumam orang itu dengan senyum miringnya.

***

Malam ini Jennie dan Daniel benar-benar pergi diam-diam. Jennie mengajak Irene dan Sana. Di situ juga ada Yuta dan Doyoung.

Mobil Daniel lumayan besar dan pastinya muat. Saat Jennie membuka kursi penumpang di samping mobil Jennie, kursi itu sudah ada yg menempatinya.

"Ahh... Maaf, aku duluan yg disini. Kamu di belakang saja deh sana!" usir orang itu secara lembut tapi terkesan menyebalkan bagi Jennie.

Sana yg ingin meninju wajah orang yg di samping Jennie lebih dulu di tahan Yuta.

"Jangan, San. Kamu mending sini aja sama aku, kan enak sampingan sama orang ganteng..." ujar Yuta sembari menaik turunkan alisnya yg membuat Sana jengah.

Sana menampar wajah Yuta karena Yuta terlihat seperti om-om pedofil, tapi namparnya gak serius kok. Irene dengan wajah datarnya menampol kepala Yuta.

"Apa salahku..." ucap Yuta dengan cemberut di wajahnya.

Jennie menghela nafas dan kemudian menutup pintu itu dan duduk di samping Yuta. Posisi duduknya itu, Daniel di depan sama orang asing itu. Terus, Jennie di samping kiri Yuta ditengah Sana di samping kanan. Sedangkan Irene dan Doyoung di belakang.

"Itu namanya Sejeong, mantan pacarku dulu" bisik Doyoung di telinga Jennie.

Jennie mengangguk-angguk paham. Dan kemudian Sana memberi Jennie sebuah coklat batangan yg bisa di bilang mahal. Namanya kalo tidak salah coklat... Guylian.
"Hm? Kenapa kamu memberiku coklat mahal ini, Sana-sshi?" tanya Jennie sembari menatap coklat batangan yg tampak enak itu.

I Love You [Kang Daniel×Jennie Kim]••[SLOW UPDATE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang