23

583 30 18
                                    

Jennie sudah lelah menangis sebenarnya. Ia sudah lelah menangisi segala kebejatan Daniel. Buat apa menangisi dan memberi kesempatan pada orang yg terus-terusan mengingkari janjinya. Tidak guna.

"Sudahlah... Ayo kita pulang berdua saja, mau menginap di rumahku?" tawar Irene pada Jennie yg sedang menatap kakinya dengan pandangan kosong.

"Jennie? Jawab aku! Aku tidak suka kau yg seperti ini... Hiks" Irene yg awalnya membentak Jennie hingga Jennie terkejut, kini menangis sembari memeluk erat Jennie.

"Irene, sudah... Aku nggak papa, aku panggil Doyoung terus kita minta ijin sama Yuta dan Sana untuk pulang, bagaimana?" tanya Jennie sembari mengusap air mata Irene yg terus turun.

Irene mengangguk lalu berhenti menangis. Jennie berpamitan untuk mencari Doyoung dan mencari Yuta beserta Sana.

Saat Jennie tengah celingukan mencari Doyoung, ia melihat sosok yg sangat tidak asing di matanya. Sosok itu mendekat padanya dengan tatapannya yg datar dan tangan yg di masukkan ke dalam saku celananya.

"Doyoung?"

Sosok itu ternyata Doyoung yg ia cari, kebetulan sekali.

"Kenapa?" tanya Doyoung dengan datar, Jennie tahu kalau Doyoung ini sebenarnya adalah orang yg alter ego, orang yg memiliki 2 sifat dan dapat muncul sesuai suasana hati orang yg menderitanya.

"Eumm... Anu... Aku dan Irene harus pulang dulu, emm mau ikut?" tawar Jennie, ia melupakan apa tujuan awalnya mencari Doyoung.

"Baiklah, ayo" jawab Doyoung sembari berjalan mendahului Jennie, Jennie segera menyusul Doyoung dan ia ingin bertanya di mana Yuta dan Sana.

"Do-doyoung!" panggil Jennie sembari menahan bahu lebar Doyoung dan membuat Doyoung berhenti dan menoleh kearah Jennie.

"Apa?" tanya Doyoung, kali ini nada suaranya melembut dan raut wajah yg ramah, tidak seperti yg tadi.

"Eum? Oh, iya. Ayo, kita cari Sana dan Yuta dulu" Jennie menggandeng tangan Doyoung untuk mencari di mana Sana dan Yuta.

Doyoung tersenyum tipis saat melihat genggaman tangannya dan tangan Jennie. Sepertinya mood Doyoung membaik karena Jennie.

"Ah! Itu mereka! Yuta!! Sana!!" teriak Jennie memanggil Yuta dan Sana yg tengah berduaan di sebuah bangku taman.

Yuta dan Sana lantas saja langsung menoleh dan berdiri. Jennie tersenyum hingga gummy smile nya tercetak dengan cantik. Doyoung tersenyum melihat senyuman Jennie, mereka sama-sama memiliki gummy smile.

"Ada apa, Jennie-yaa?" tanya Yuta sembari merapatkan mantelnya karena kedinginan.

"Eung, anu... Aku, Irene dan Doyoung pulang dulu" ujar Jennie membuat Sana menggigit kukunya, Yuta mengangguk paham.

"Kau menginap di rumah Irene?" tanya Sana ragu dan di balas anggukan kecil dari Jennie.

"Baiklah, aku akan pulang bersama Sana saja. Doyoung, jaga kedua gadis itu. Mumpung rumahmu dan Irene dekat bukan??" ujar Yuta sambil mencolek lengan Doyoung.

"Iya iya aku tau, sudahlah aku malas melayani dirimu, Yuta. Ayo, Jennie kita mencari Irene dan pulang" ajak Doyoung sembari menarik lembut tangan Jennie.

Saat tengah dalam perjalanan menuju Irene, tak sengaja mata Jennie melihat Daniel tengah duduk di belakang mobil sembari merokok. Jennie sangat benci rokok dan perokok. Lantas ia langsung menarik Doyoung agar berlari dari situ.

"Kenapa?" tanya Doyoung dengan pandangan tanda tanya.

"Ayo! Itu Irene, Irene!! Ayo!" teriak Jennie saat melihat Irene dengan ponselnya.

I Love You [Kang Daniel×Jennie Kim]••[SLOW UPDATE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang