[1] lantai 3

6.5K 929 134
                                    

Wonyoung meringis pelan ketika merasakan tubuhnya seperti terhempas.

Secara perlahan dia membuka matanya, kemudian yang didapatinua hanya gelap yang ada.

"Hah? Ini dimana?" Gumam Wonyoung pelan.

Dirinya berusaha bangkit, kemudian dia melihat senter yang menyala terlempar di dekat pintu, entah pintu apa.

Pelan pelan Wonyoung berjalan ke arah pintu tersebut, kemudian tiba tiba dia disekap oleh seseorang dan mereka langsung masuk ke dalam loker.

Wonyoung sempat meronta, namun dirinya terdiam ketika ada seseorang di luar berjalan secara perlahan dengan kondisi yang mengerikan.

Wonyoung sempat meronta, namun dirinya terdiam ketika ada seseorang di luar berjalan secara perlahan dengan kondisi yang mengerikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Wonyoung melebar, kemudian dia menjadi tenang dan sudah tidak peduli siapa yang menyekap mulutnya seperti ini.

Selebihnya lagi Wonyoung merasa ngeri ketika sosok tersebut berdiri di depan tembok, lalu temboknya berdarah dan sosok itu memasuki tembok dan menghilang begitu saja.

Wonyoung terdorong dan langsung menatap ke arah belakang, dirinya sempat ingin memaki namun tidak jadi.

"Untung aja lo gua tangkep," katanya.

Wonyoung mendesah pelan, "Tapi gak gitu juga caranya Hye."

Hyewon menggeleng pelan, "Kalau lo berisik, dia tau, dia bakalan ngebunuh lo."

Seketika bulu kuduk Wonyoung meremang, "Anjir beneran?"

Hyewon mengangguk, kemudian dia mengambil senter yang ada di dekat pintu tadi, "Ayo cari."

"Cari apa?"

"Benda yang bisa bawa lo balik ke dunia nyata."

Sebentar, Wonyoung jadi bingung sendiri, "Hah maksudnya? Emangnya kita dimana?"

"Ini sekolah," sahut Hyewon, "Tapi di dimensi berbeda."

Secara perlahan Wonyoung berusaha mengingat ngingat apa yang terjadi, dan akhirnya dia sadar kalau sebelumnya mereka semua ada di auditorium.

"K-Kita diculik?" Tanya Wonyoung pelan.

"Iya kurang lebih gitu, jadi pas lo selesai nyari barang lo, lo temenin gua," jelas Hyewon.

"Tapi gimana cara kita tau barangnya?"

"Pake feeling," sahut Hyewon sekenanya.

Wonyoung mau marah, tapi gak jadi ketika mendengar suara mengertikan seperti cutter yang dinaik turunkan.

"Itu dia," kata Hyewon, "Kalau misalnya lo ketemu dia, lo harus sembunyi, kalau dia liat lo, lo harus sembunyi secepat mungkin, karena kalau lo ketangkap, lo bisa mati dibunuhnya dan gak bakalan bisa kembali lagi ke dunia nyata."

Oke, yang jelas Wonyoung berharap itu tidak akan terjadi.

Senter kini sudah berada di tangan mereka, kemudian Wonyoung menyenteri sekitarnya sambil memperhatikan secara seksama.

"Ini kan di lantai 3?" Gumam Wonyoung.

"Lo ketemu hantu di sini?" Tanya Hyewon dengan polosnya.

Wonyoung mengangguk pelan, "Lebih tepatnya di toilet lantai 3 yang ditutup."

"Nah! Kayaknya disitu lo harus nyari benda yang dimaksud," kata Hyewon.

"Ohya? Ya udah ayo kesana."

Mereka berdua berjalan perlahan namun pasti, keduanya saling berpegangan, tapi jujur saja mereka berdua ini bukanlah orang yang penakut.

Wonyoung berhenti di pinggir lantai 3, kemudian dia menatap ke bawah karena seperti ada cahaya, "Eh itu siapa di bawah?"

Hyewon memicingkan matanya, "Entahlah, kurang jelas."

Wonyoung menerka nerka, kemungkinan besar itu sepertinya Sakura, "Yang ketemu hantu di daerah kooridor siapa?"

Hyewon mengangkat bahunya, soalnya Hyewon kan anak baru jadi dia gak tau apa apa.

Karena gak mau berlama lama dan takut terciduk sosok makhluk aneh yang bisa nembus dinding itu, mereka memutuskan untuk segera masuk ke dalam toilet lantai 3.

"Hye," Wonyoung merapatkan pelukannya di lengan Hyewon karena merasakan suasana yang semakin mencekam.

"Udah gak papa, lo pasti bisa nemuin kalau naluri lo mau keluar dari sini besar," sahut Hyewon sambil menenangkan Wonyoung.

Wonyoung mengangguk, dia meyakinkan dirinya sebesar mungkin supaya semuanya akan baik baik saja.

Wonyoung membuka bilik toilet satu persatu, tidak ada apa apa, kemudian sisa bilik terakhir yang tertutup dengan rapat.

Satu hal yang dapat Wonyoung dengar, yaitu suara rintihan.

"Hye lo denger?" Tanya Wonyoung.

"Ssttt jangan ribut! Gua denger kayaknya si makhluk itu lagi otewe ke sini Wony," sahut Hyewon.

Kemungkinan besar yang hanya mendengar suara rintihan itu adalah Wonyoung.

Dengan keberanian yang dibuat buat, Wonyoung membuka bilik tersebut secara perlahan.

Nafas Wonyoung tercekat ketika melihat sosok yang waktu itu Wonyoung lihat sebelum sosok tersebut menyerang Wonyoung.

Wonyoung mundur secara perlahan, kemudian soso tersebut mengangkat kepalanya dan langsung berdiri di hadapan Wonyoung.

Mata Wonyoung saing bertatapan, kemudian sosok tersebut menunjuk ke arah ventilasi toilet.

Awalnya Wonyoung bingung mengapa sosok itu tidak menyerangnya, namun beberapa saat kemudian baru Wonyoung sadar jik sosok itu menunjukkan sesuatu.

Di ventilasi tersebut ada sebuah tali tambang yang sepertinya sengaja ditaruh di sana supaya dikira sebagai hiasan atau sejenisnya.

Jaraknya cukup jauh, sehingga Wonyoung harus menaiki westafel dahulu untuk bisa menggapainya.

Wonyoung sudah berusaha naik, namun tiba tiba Hyewon berlari dan sembunyi di bilik toilet, "Ada hantu yang tadi anjir Wony cepet sembunyi!"

Wonyoung panik, namun dia tidak bisa turun begitu saja, jika iya maka kakinya akan terkilir.

Suara cutter semakin jelas terdengar, Wonyoung segera mengambil tali tambah tersebut dan langsung turun.

Tetapi, sosok itu sudah berdiri di ujung pintu dan hendak masuk.

Yang jelas, Wonyoung hanya bisa terdiam di tempat, tak bergerak sekalipun. Pasti sosok itu sudah melihat Wonyoung dan akan membunuhnya.

Namun anehnya, sosok tersebut malah berbalik badan dan langsung keluar dari toilet. Suara cutter yang dibuatnya pun sudah memudar.

Wonyoung bisa bernafas lega, lalu Hyewon keluar dari bilik dan menatap Wonyoung tak percaya.

"Dia gak nyerang lo?" Tanya Hyewon heran.

Wonyoung menggeleng pelan, "Gua rasa karena ini."

Tali tambang tersebut ada di tangan Wonyoung, kemudian ada yang membisikkan sesuatu di telinganya.

"Masih ada sebelas benda lagi yang harus kalian kumpulkan, waktunya tidak banyak, bergeraklah sebelum terlambat, bersembunyilah ketika dia datang."

"Dua belas benda itu akan membawa kalian kembali ke dunia nyata."

escape | izoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang