"Hyewon..."
"Hyewon..."
"Hyewonnnn..., ppssttt!"
Hyewon menoleh ke arah samping kirinya, di situ sudah ada Wonyoung yang sedang berjongkok sambil nenatap dirinya memelas.
"Kenapa?" Tanya Hyewon gusar yang sedari tadi merasa putus asa karena kelas 2-12 tidak dia temukan.
Padah lokasi kelasnya jelas jelas berada di lantai 3, lantai yang sama dengan Wonyoung.
"Mau pipis," kata Wonyoung dengan polosnya.
Dalam hati Hyewon berdecak pelan. Sambil mikir, memangnya saat berada di dunia lain ada rasa ingin pipis? Entahlah, sepertinya hanya Wonyoung yang merasakannya.
"Ya udah pipis dulu," sahut Hyewon sambil berputar arah ke toilet yang beberapa saat lalu mereka kunjungi.
"Hyewonn..., nggak di situ...," cicit Wonyoung pelan, dia menarik tangan Hyewon supaya tidak terus berjalan.
"Ck! Katanya lo gak penakut? Terus kenapa jadi gini sih?"
Wonyoung lagi lagi memasang wajah memelasnya, "Plis..., lo sayang sama gua kan? Masa lo tega ngeliat gua menderita gara gara pergi ke toilet itu lagi?"
Oke, Hyewon memang seperti itu orangnya, tetapi dia pasti tidak akan pernah tega kepada siapa pun, apalagi posisi Wonyoung adalah sepupunya.
"Ya udah, toilet lantai 2?" Tanya Hyewon.
Wonyoung mengangguk pelan, lalu dia berdiri dan menarik tangan Hyewon.
Hyewon hanya menuruti Wonyoung hingga mereka sampai di toilet lantai 2. Setelah itu Hyewon menunggu di depan toilet dengan suasana kegelapan karena senternya yang dibawa oleh Wonyoung masuk.
"Gimana caranya biar kelas itu adalagi...," gumam Hyewon pelan.
Otak Hyewon berusaha berpikir keras, namun dia tidak menemukan jalan sama sekali. Mengingat dirinya adalah murid baru yang tiba tiba menjadi buronan para makhluk yang meminta tumbal di sekolahannya.
Ngik... ngik... ngik...
Bulu kuduk Hyewon tiba tiba berdiri. Ini bukan suara sosok gadis yang memegang cutter ataupun satpam yang kepalanya buntung..., suara ini terdengar lebih menyakitkan.
Padahal Hyewon bukanlah orang yang penakut, tetapi ketika dirinya mendengar suara itu, rasanya sangat mengerikan. Bahkan Hyewon hanya bisa berdiam mematung.
Yang Hyewon dengar, suara tersebut berasal dari arah belakangnya, lantas Hyewon berusaha berbalik namun tidak bisa.
Hyewon pun hendak berucap memanggil Wonyoung, tetapi mulutnya seolah olah terkunci.
Ngik... ngik... ngik...
Suara misterius itu kian mendekat, keringat semakin bercucuran, wajah Hyewon pun semakin memucat karenanya.
Dan benar saja apa yang Hyewon takutkan, sekarang di sebelah kanannya berdiri sosok yang sangat mengerikan, dengan wajahnya yang sedikit hancur, mulut dan hidungnya ditutup oleh alat oksigen.
Selain takut, dalam hati pun Hyewon bertanya, dari mana asalnya makhluk ini? Bukankah sekolah ini dahulunya asrama? Bukan rumah sakit? Lantas mengapa ada sesosok makhluk yang menyerupai pasien pengidap asma.
Makhluk tersebut mendekatkan wajahnya kepada Hyewon, sedangkan dirinya hanya bisa mengintip melalui ujung matanya.
"Ya Tuhan..., seseorang kumohon tolonglah aku..."

KAMU SEDANG MEMBACA
escape | izone
Horror[sequel: twelve | izone] Kedua belas siswi yang telah mengalami kisah mistis di sekolahnya telah terjebak di dunia lain. Terakhir lokasi mereka berada di auditorium. Lokasi yang mereka tempati adalah sekolahan, tetapi versi dunia lain. Mereka berdua...