Sakura membawa Eunbi ke sebuah ruangan yang ternyata di isi oleh komputer komputer, berarti mereka berada di lab komputer.
"Mau sembunyi dari apaan sih? Kok gua gak liat apa apa?" Tanya Eunbi heran.
Sakura meletakkan jarinya di bibir Eunbi agar diam, kemudian jari telunjuk Sakura bergerak ke arah luar, mereka berdua sedang mengintip di jendela.
"H-Hah? I-Itukan yang waktu itu g-gua liat pas di s-sekolah?" Kata Eunbi terbata bata.
"Mereka semua lagi pergi..., kesempatan kita buat ke ruangan musik ngambil benda lo!" Jelas Sakura.
Mereka berdua segera bergegas hendak keluar lab, namun mereka berdua terdiam membeku ketika melihat sosok gadis membawa cutter yang sedang melewati kooridor.
"Sembunyi!" Bisik Eunbi pelan.
Mereka berdua mundur secara perlahan dari arah pintu, Eunbi bersembunyi di balik lemari, sedangkan Sakura hanya mampu bersembunyi di bawah meja.
Eunbi mengintip sekilas, dia menyadari kalau sosok tersebut berusaha mendekati Sakura dari arah belakang dan Sakura tidak mengetahuinya sama sekali.
Eunbi menyadari jikalau dirinya pergi menghampiri Sakura, maka otomatis dia akan diincar oleh sosok tersebut dan kemungkinan parahnya adalah dia akan mati.
Tetapi Eunbi memiliki cara lain. Ketika dia bersembunyi di balik lemari, ada sebuah botol yang masih berisikan air.
Apa yang Eunbi pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya membuat air suci, karena yang dia ketahui makhluk seperti itu akan kalah dengan air suci.
Eunbi buka botol tersebut, kemudian dia merapalkan bacaan bacaan yang telah dia pelajari selama ini. Dia belajar banyak karena ayahnya adalah seorang Pendeta.
Sosok tersebut seperti tidak menyadari keberadaan Sakura, tetapi ketika Sakura bergerak sedikit, sosok tersebut berlari kecil ke arah Sakura dan siap menusukkan cutternya ke dada Sakura.
Tapi sebelum itu terjadi, Eunbi sudah lebih dulu menyiramkan air suci ke arah sosok tersebut dan menyebabkan gadis itu berteriak karena kesakitan.
"Ayo cepat pergi dari sini!" Eunbi menarik Sakura yang sudah terkulai lemas di lantai. Bahkan baju Sakura pun sedikit basah akibat terkena air yang Eunbi siram tadi.
Mereka berdua berlari kecil menuju ruangan musik. Sesampainya di sana, memang benar benar tidak ada orang orang yang seperti Eunbi lihat waktu itu. Suara derap langkah serentak pun sudah samar samar.
"Nyari apa lo pada?"
Sakura dan Eunbi yang sedang membongkar bongkar loker di sana terperanjat kaget saat menyadari ada suara yang menginterupsi mereka.
"Ya Tuhan..., Chaeyeon..., ngapain ngagetin sih?" Keluh Eunbi sambil mengelus dadanya pelan.
Chaeyeon terkekeh pelan, "Hehe ya maaf..., eh Tomi sini masuk!"
Hitomi yang merasa terpanggil langsung bergerak mendatangi Chaeyeon, lalu dia menutup rapat pintu ruangan musik secara perlahan agar tidak menimbulkan suara.
"Udah dapet apa yang lo cari?" Tanya Sakura pelan.
Baik Chaeyeon maupun Hitomi menggeleng pelan, "Kita nyasar terus."
"Kok bisa nyasar terus?" Tanya Sakura lagi.
"Tadi kita ada bantuin Yena sama Yuri buat ngalihin sosok gadis yang bawa cutter itu, jadi kita muter muter padahal sosok itu gak ngikutin kita sepenuhnya, kita aja yang parnoan," jelas Chaeyeon panjang dan lebar.
Sedangkan Hitomi enggan ikut berbicara dengan mereka, melainkan bergerak mendatangi Eunbi yang sedang berusaha membaca kertas padahal tidak ada senter.
"Nih pake punya gua dulu," Hitomi menyodorkan senternya, kemudian Eunbi membaca kertas tersebut dengan seksama.
Entah apa yang Eunbi sekarang lihat, tapi dia hanya bisa mengertukan keningnya bingung.
Daftar Nama:
1. Kwon Eunbi
2. Miyawaki Sakura
3. Kang Hyewon
4. C Y a
5. Lee Chaeyeon
6. Kim Chaewon
7. Kim Minju
8. Yabuki Nako
9. Honda Hitomi
10. o Yu i
11. Ahn Yujin
12. Jang Wonyoung"Ini namanya Yena sama Yuri kan? Kenapa hilang hilang gini?" Tanya Eunbi pada Hitomi.
Hitomi membaca kertas tersebut, kemudian dia menyadari apa yang Eunbi katakan itu benar adanya.
"Gak ngerti gua," sahutnya.
"Eh kalian sini deh!" Panggil Eunbi kepada Sakura dan Chaeyeon yang asik berbincang.
Setelah dipanggil, mereka berdua bergerak mendatangi Eunbi, "Kenapa?" Tanya Chaeyeon.
"Ini gua bingung," Eunbi menunjuk nama Yena dan nama Yuri, "Kenapa nama mereka ngilang gini huruf hurufnya?"
Mereka semua sama sama mengerutkan keningnya tidak paham sama sekali apa maksudnya.
Tentu saja mereka semua diam bergelut dengan pikiran masing masing.
BRAKKKKK!
Pintu ruangan musik terbuka dengan lebar, suaranya yang keras itu langsung membuat mereka berempat berteriak histeris.
"Nako!" Seru Eunbi panik.
Nako hanya diam, menatap lurus ke depan. Lalu dia berjalan masuk dan tiba tiba mencekik Hitomi.
"Ehhhh!?"
Chaewon pun sekarang hadir dengan nafasnya yang memburu karena mengejar Nako yang berjalan seperti orang kesetanan. Lalu matanya melebar ketika menyadari Nako sedang mencekik Hitomi.
Yang lain berusaha melepaskan namun tidak bisa.
"Lepasin dong woi!" Chaewon menarik tangn Nako yang ada di tenggorokan Hitomi sampai tangan Nako memerah.
Tetapi Nako hanya diam, dia malah menatap Chaewon dengan tajam.
Keheningan di antara mereka terjadi, situasi seperti ini sangat sangat mencekam dan juga membingungkan.
"Yena? Yena dimana?"
Seluruh mata tertuju kepada Yujin dan Minju yang nafasnya ngos ngosan sedang berdiri di depan pintu.
Di lain sisi, ada Hyewon dan Wonyoung yang datang dengan nafas yang ngos ngosan juga, "T-Tadi gua ada liat Yuri!"
"Hah? Dimana?"
"Dia dibawa sama rombongan anak anak yang ada di ruang musik buat dijadiin tumbal dan gak akan bisa kembali," kata Nako dengan suara datarnya. Sedetik kemudian, Nako terkulai lemas di lantai.
Mereka semua berteriak histeris, namun beberapa dari mereka baru sadar kalau benda yang mereka butuhkan belum lengkap sepenuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/189845261-288-k681616.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
escape | izone
Terror[sequel: twelve | izone] Kedua belas siswi yang telah mengalami kisah mistis di sekolahnya telah terjebak di dunia lain. Terakhir lokasi mereka berada di auditorium. Lokasi yang mereka tempati adalah sekolahan, tetapi versi dunia lain. Mereka berdua...