"Bakalan ada yang mau jemput gua?"
"Gua takut..."
"Siapa pun tolongin gua..."
"Yuri..., kalau lo denger suara gua, plis jemput gua! Yuri gua udah gak tahan di sini..."
"YURI!"
Yuri tiba tiba terbangun dari tidurnya, bahkan Nako yang ada di sebelahnya pun ikut terbangun.
"Yur, lo kenapa?" Tanya Nako heran meliht Yuri yang mana tubuhnya sudah berkeringt hebat.
Yuri masih diam sambil mengtur nafasnya, menatap sekelilingnya. Saat ini, mereka berdua belas menginap di sebuah rumah milik keluarga Yujin yang mana saat itu kebetulan tidak ada orang sama sekali di sana tetapi ada kuncinya dan masih layak pakai.
Kembali fokus ke Yuri yang sedang berfikir keras, entah mengapa dia merasa mimpi tersebut sangatlah nyata.
"Barusan gua mimpi Yena minta tolong..."
Nako terdiam sebentar, terus kedua tangan Nako menyentuh tangan Yuri, lalu mengenggamnya dengan erat.
"Lo percaya kan sama gua?" Tanya Nako sambil menatap mata Yuri dengan dalam.
Yuri terpaku dengan tatapan Nako, lalu dia mengangguk dengan pelan.
"Yena masih kejebak di sana, percaya atau nggak, tapi gua seriusan gak bohong," kata Nako.
Yuri kembali berfikir keras, wajahnya pun menampakkan sebuah kebingungan, "M-Maksudnya?"
Nako memejamkan matanya sekilas sambil menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan pelan, "Jiwa Yena tertinggal di dunia sana, yang saat ini bersama kita bukanlah Yena, melain—"
Brak!
Pintu kamar yang di tempati oleh Yuri, Nako, Chaewon, dan Hitomi dibuka secara spontan oleh seseorang.
"Lo pada gak mau sarapan?" Tanya nya sambil senyum sumringah.
Chaewon dan Hitomi masih tidur, sedangkan Yuri tiba tiba mengenggam tangan Nako dengan erat.
"Gua tanyain loh? Kok diem aja?"
"Iya, duluan aja Yen," sahut Nako cepat.
Yena ngangguk pelan, "Okay... Chaeyeon sama Eunbi udah hampir selesai masak, kalian semua ditunggu di dapur."
Setelah itu Yena pergi dan tak lupa menutup kembali pintunya.
"Ngerasa aneh?" Tanya Nako sambil berbisik pelan.
Yuri bingung antara ingin mengangguk atau malah menggeleng.
"Lo mau bantuin Yena kan?"
Yuri ngangguk dengan pasti, karena Yena sudah mengorbankan dirinya untuk melindungi Yuri walaupun dirinya pun ketakutan saat itu.
"Sebentar gua cari metronom di kamar ini, feeling gua sih ada," Nako bangkit dari kasurnya dan berusaha melacak lemari kesana kemari.
Sedangkan Yuri hanya diam terpaku menatap ke arah pojok ruangan, otaknya masih berusaha mencerna apa saja yang baru Nako ucapkan.
"Nyari ini?"
Nako terperanjat saat mendapati Hitomi yang sudah bangun dan berdiri di belakang Nako sambil membawa sebuah metronom di tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
escape | izone
Terror[sequel: twelve | izone] Kedua belas siswi yang telah mengalami kisah mistis di sekolahnya telah terjebak di dunia lain. Terakhir lokasi mereka berada di auditorium. Lokasi yang mereka tempati adalah sekolahan, tetapi versi dunia lain. Mereka berdua...