"(Y/n), kamu udah siap?" Tanya Mama.
"Udah, ma."
"Kalau begitu, ayo kita berangkat." Sahut Papa.
Dengan cepat, mereka segera masuk ke mobil dan berangkat ke restoran tempat keluarga kami dan Heechul bertemu. Ternyata Heechul sudah datang lebih dahulu.
"Itu Kak Heechul."
Dengan cepat, kami duduk di meja yang ada di hadapan Heechul.
"Hai, kak Heechul." Sapa (y/n).
"Oh, Hai (y/n), tante, om."
"Wah, (y/n), hari ini kamu kelihatan manis banget."
"Ih... Kak Heechul ini bisa aja." Belum apa-apa, wajah (y/n) sudah blushing duluan saja.
Mereka memesan makanan dan minuman. Mereka mulai berbasa-basi dan berkenalan dengan Heechul lebih dalam. Singkatnya, mereka menghabiskan waktu untuk berbicara sampai makanan dihidangkan.
Makanan yang mereka pesan tiba dan disajikan di hadapan mereka. Mereka menyantap hidangan dan kembali melanjutkan pembicaraan ketika sudah selesai makan. Hari ini Mama dan Papa melontarkan sejuta pertanyaan pada Heechul dan ia berhasil menjawabnya dengan baik.
"Apa ada yang ingin tante dan om tanyakan lagi?"
"Sepertinya tidak."
"Baiklah."
"Waiter, Tolong billnya." Ujar Heechul kepada seorang waiterーyang kebetulan sedang lewat.
"Biar kami yang bayarー" Papa mengeluarkan kartu kredit dari saku celana panjangnya dengan cepat.
"Nggak usah, om. Saya aja yang bayar." Ujar Heechul sembari menolak kartu kredit yang diberikan oleh Papa.
"Nggak papa nih?" Tanyaku cepat.
"Nggak papa kok." Ujar Heechul sambil tersenyum.
"Makasih ya, kak." Ujarku, mewakili kedua orang tuaku.
Dengan cepat Heechul membayar bill dan mengajak (y/n) jalan-jalan ke toko buku.
"Ma, boleh nggak aku mau pergi ke toko buku sama kak Heechul?"
"Boleh."
"Makasih, Ma." Ujar (y/n) sembari menggandeng tangan Heechul.
"Tante, Om, kami duluan ya." Ujar Heechul, kemudian kami angkat kaki dari restoran dan pergi ke toko buku dengan berjalan kaki.
Di tengah perjalanan, kami hanya diam karena canggung.
"(Y/n)." Panggilnya, (y/n) menengadahkan kepala dan menatap wajahnya.
"사랑해 (Aku mencintaimu)" ujar Heechul dengan senyuman manis.
Sontak, wajahnya memerah padam bagaikan lobster rebus. (Y/n) memegangi pipinya yang memerah sembari tersipu malu.
"Oppa..."
"나도 사랑해... (aku juga mencintaimu)"
"你真帅. (Kau tampan)." Lanjut (y/n).
"Kau bilang apa?" Ujarnya sambil mengangkat salah satu alisnya.
"Kau tampan. Aku pakai bahasa mandarin."
"Kau bisa bahasa mandarin?" Heechul membelalakkan matanya dan mulai menatap (y/n).
"Bisa sih, tapi nggak terlalu lancar."
"Wahh hebat!"
"Ngomong-ngomong, oppa mau beli buku apa?"
"Nggak tahu, ya. Mungkin kalau ada buku yang bagus bisa kubeli. Memangnya kamu mau beli buku apa?"
"Hmm mungkin buku tentang puisi?"
"Wah... kayaknya menarik tuh."
"Oh iya, Oppa, Sebentar lagi aku akan mulai kuliah dan mulai sibuk dengan tugas."
"Apa kau mau menungguku sampai lulus? Aku hanya takut kalau aku terlalu fokus dengan tugas kuliah sampai melupakanmu..."
"Ih... Jangan bilang gitu, (y/n). Aku akan selalu ada bersamamu. Aku akan menunggumu sampai kamu lulus kuliah. Aku janji nggak bakal ninggalin kamu."
"Janji ya, oppa?" Ujar (y/n) sembari mengacungkan jari kelingking keatas.
"Aku janji." Ia melingkarkan jari kelingkingnya pada jari kelingking (y/n).
・・・
"Makasih buat hari ini, oppa." Ujar (y/n) sembari membawa seplastik yang berisi buku.
"Oppa nggak mau mampir ke rumah dulu?"
"Enggak deh. Lagi buru-buru, nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher. ✔ || Wen Junhui × You
FanfictionSemua ini berawal dari pertemuan yang tidak diharapkan namun berakhir di pelaminan.