Epilog.

2.9K 176 17
                                    

Beberapa bulan setelah pernikahan (y/n) dan Junhui, Entah mengapa belakangan ini (y/n) suka merasa mual dan tidak enak badan setelah beberapa kali berhubungan badan dengan Jun. Awalnya (y/n) mengira kalau dia hanya kecapekan. Namun rasa capek itu tak kunjung hilang setelah seminggu.

Apa jangan-jangan aku hamil? ーpikir (y/n).

Diam-diam (Y/n) mengambil sebuah testpack yang ia beli diam-diam. Ia mengambil testpack dari kotak penyimpanan di kamar mandi dan mulai mencobanya dan ternyata hasilnya positif. Namun sayang, ia lupa menutup pintu kamar mandi, sehingga Jun dengan mudah mengintip (y/n) yang berada di kamar mandi.

"Jadi, bagaimana hasilnya, (y/n)?" Suara Jun tiba-tiba memecah keheningan. Nampaknya ia sedang mengintip (y/n) dari luar kamar mandi.

"ASTAGA JUN!!"

"Ngapain megang testpack? Kamu lagi coba ya?"

"Kamu ini. Bikin aku kaget aja." Ujar (y/n) sembari mengelus dada.

"Hehehe. Gimana hasil testpacknya? Positif?"

"I-iya."

"Pantas saja aku telat datang bulan 3 minggu dan suka merasa mual."

"Akhirnya aku akan jadi seorang ayah!!" Ujar Jun sembari memeluk perut (y/n), yang didalamnya terdapat calon anaknya.

"Nak, cepatlah lahir! Ayah sudah nggak sabar nungguin kamu lahir!"

"Oh ya, (y/n), mulai sekarang aku yang akan kerjain pekerjaan rumah."

"Tapiー"

"Nggak ada penolakan. Cepet istirahat sana."

"Yah :(" ujar (y/n), kemudian berbaring diatas ranjang.

Memasuki bulan ke 5, Jun mengantar (y/n) untuk memeriksakan kandungannya di dokter kandungan.

"Selamat pak, anda akan memiliki seorang anak laki-laki." Ujar sang dokter.

"Wahh. Bagaimana kondisi anak saya?"

"Kondisinya sehat."

"Syukurlah..."


Memasuki usia kandungan ke 9 bulan, Jun memutuskan untuk cuti dari pekerjaan kantor demi mengurus (y/n) yang sebentar lagi akan melahirkan. Yuki diminta oleh Jun untuk menginap di rumahnya sampai (y/n) melahirkan.

"Yuki, udah lama ya aku nggak main kerumahmu."

"Iya, nih. Maaf juga kalo aku gak sempet mampir ke rumah."

"Udah hamil berapa bulan, (y/n)?"

"Udah 9 bulan, nih. Bentar lagi kamu jadi tante loh wkwkwk"

"Kamu jadi ibu, loh."

"Iya nih. Ngomong-ngomong, kamu kapan punya anak?"

"Nanyanya gitu-gitu amat sih."

"Wkwkwk."

Tiba-tiba perut (y/n) sakit, namun sakitnya tak main.

"Aduh!" Pekik (y/n) sembari memegangi perutnya.

"Ada apa (y/n)?"

"Ugh... nggak tahu, perutku sakit banget..."

"Kak Junhui, cepat ke sini!!" Teriak Yuki.

Teacher. ✔ || Wen Junhui × YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang