"(Y/n), bangun. Sudah pagi" ujar mama yang berusaha membangunkan (y/n). Perlahan, (y/n) terbangun dari tidurnya dan mulaimembuka matanya dengan perlahan.
"Mama..."
"Mendadak badanku berkeringat..."
"Kamu nggak enak badan ya?"
"Hmm mungkin..."
"Dari kemarin malam aku merasa kepanasan ketika pakai selimut. Tapi aku merasa kedinginan jika tidak pakai selimut."
Mama menyentuh jidat dan leher (y/n) dengan punggung tangannya.
"Badanmu panas... kau pasti lemas ya?"
Aku mengangguk pelan.
"Hari ini kamu nggak usah masuk sekolah ya." Lanjut mama.
"Tapi maー"
"Tidak ada tapi-tapian. Mama akan menelepon walikelasmu sekarang."
"Hmm baiklah."
Huh. Hari ini (y/n) tidak bisa bertemu pak Junhui. Padahal, ini hari Rabu, dimana pak Junhui tidak akan mengajar di kelas sampai hari Senin :(
Sepanjang hari, (y/n) hanya menghabiskan waktunya dengan berbaring di atas kasur sembari di kompres. Sedari tadi mama hanya duduk menunggui (y/n) di samping kasurnya.
"Oh iya, jangan lupa minta Yuki supaya membawakan catatan." ujar mama sambil memeras kompres yang baru saja di celupkan di air.
"Baik, ma"
.
Yuki, tolong antarkan catatan hari ini ke rumahku ya.
Yuki_shira
Maaf, aku nggak bisa antar catatan sama jenguk kamu. Aku langsung pergi ke luar kota sepulang sekolah.Hmm baiklah
.
"Ma, Yuki nggak bisa."
"Terus gimana ya?" Tanya mama.
"Besok aku yang minta ke Yuki aja, ma."
Mama mengangguk mengiya-kan perkataan (y/n).
"Makanya cepat sembuh supaya nggak ketinggalan pelajaran."
"Iya, ma."
"Udah, istirahat lagi aja (y/n)"
"Hmm ok, ma."
・・・
Sembari menunggu sore tiba, (y/n) pun bermain handphonenya. Ia berharap ada beberapa orang teman sekelasnya yang datang kerumah dan menjenguk (y/n).
Hingga akhirnya sore hari pun tiba. Langit senja berwarna merah mengabur dengan warna jingga yang menandakan bahwa malam akan segera tiba. Keadaan (y/n) berangsur pulih, walaupun belum sepenuhnya. Mengingat hari semakin malam, (Y/n) pun kehilangan harapannya.
"(Y/n), ada yang datang menjengukmu." ujar mama dari bawah.
"Eh? Siapa ma?" Ujar (y/n) sambil bergegas merapikan rambut yang berantakan sedari tadi.
Mama tidak menjawab pertanyaan (y/n). Kedengarannya mama sedang berbicara dengan sesama orang dewasa. (Y/n) menajamkan pendengarannya dan mulai menguping pembicaraan yang terdengar tak terlalu jelas.
Mungkin tetangga.
Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar mendekat ke kamarku. Ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher. ✔ || Wen Junhui × You
Fiksi PenggemarSemua ini berawal dari pertemuan yang tidak diharapkan namun berakhir di pelaminan.