E N A M

57 4 1
                                    

"puput? Bangun sayang,,, itu abang kamu udah nungguin kamu tuh" rena telah membangunkan putri berkali kali, namun putri enggan membuka mata.

Sampai akhirnya ia terbangun karena rena menyebutkan pukul berapa saat itu dan cepat cepat bersiap lalu berangkat, takut telat. Emang udah kebiasaan, ya susah.😑

Untung saja farrel cepat tancap gas, jadi tidak memakan waktu lama untuk sampai di sekolah putri.

Cewek dengan rambut yang di kuncir satu tinggi tinggi dengan menyisakan sebagian rambutnya terurai begitu saja, langsung ke luar dari mobil dan segera masuk ke dalam sekolahnya.

Dari kejauhan putri mendengar teriakan seseorang. Bisa ia kenali milik siapa suara cempreng itu. Nayla. Ya itu pasti nayla.

"paan si la? Ga usah pake teriak bisa kali?!". "iya sorry, eh-gue mau tanya sama lo". Putri mengangkat kedua alisnya. "lo udah daftar buat masuk ekskul basket? Soalnya kemaren gue liat ada nama lo terpampang jelas di kertas pendaftarannya". "hehehe iya la, soalnya kemaren kak fauzan minta pelatih basketnya buat daftarin gue dan ngijinin gue buat ga masuk dulu di pertemuan pertama"

"loh? Kok bisa? Emangnya kak fauzan kenal sama pelatih basketnya?" nayla mengerutkan keningnya. "sebenernya kak fauzan itu ketua basket di SMAN 70 BEKASI, dan dia udah terkenal ke seluruh penjuru sekolah karna wajah tampan dia".

"kok lo bisa tau put?". "Kak fauzan ngasih tau ke gue" jawab putri enteng. "ih sok ke gantengan banget dia!" nayla melirik ke sembarang arah sambil memerkan mata sinisnya.

"yaudah lah masuk yuk!"

Mereka beriringan masuk ke dalam kelas.

Di kelas.....

"selamat pagi!" ucap bu tari sambil mengetuk pintu kelas.

"pagi bu!" serbu anak anak serempak.
"oke, anak anak jadi hari ini kita akan melakukan praktikum kimia di lab IPA. Nanti ibu akan bagi kalian menjadi beberapa kelompok yang isinya 2 orang per kelompok. Sebelum itu, putri?" putri mengangkat tangannya. "tolong ambilin buku kimia ya? Di perpus"

"iya bu". "eh tunggu dulu. Juna!", "iya bu, ada apa?" juna mengangkat tangannya. " bantuin putri bawa bukunya ya? Kasian dia bawa sendirian" pinta bu tari

"iya bu" juna keluar dari tempat duduknya. "lah lah lah? Bu. Ga ada yang lain apa bu selain juna?" putri mengerutkan keningnya kesal

"loh memangnya kenapa? Ga salah kan kalo juna bantu kamu? Lagian kan dia juga anak angkat besi, pasti kuat".
Putri menghembuskan nafas pasrah. Sorakan dari teman2 sekelasnya terdengar sangat keras. "CIIIEEEE!!!"

Bukan apa apa. Juna itu memang sih anaknya itu keliatan baik dan yaa lumayan cakep lah ga jelek jelek amat. Tapi, dia suka godain cewek cewek gitu dan putri tidak suka dengan cowok seperti itu. Selama ini putri mamang tidak pernah dekat dengan cowok, walaupun banyak cowok yang berusaha mendekatinya. Bukan berarti dia tidak suka dengan cowok mana pun yaaa...

Saat putri dan juna melewati ruang kelas 11 IPA 5, tidak sengaja putri menabrak seorang cowok bertubuh tegap dan tinggi. Namun, dengan sigap cowok itu langsung merengkuh pinggang putri dan menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.

Beberapa saat kemudian tidak ada suara dari keduanya, sementara Juna sudah jalan duluan. Menyadari hal yang telah terjadi padanya, putri tidak ingin berlama lama di sana.

"s-sorry, gue ga sengaja. Permisi" untuk menutupi rasa malunya, putri langsung melengos begitu saja dari sana. Sedangkan cowok yang ia tinggalkan hanya terdiam dengan wajah datar.

Sepanjang perjalanan, putri hanya terdiam. Entah mengapa ia melakukan hal tersebut, biasanya kan dia petakilan. Hingga suara berat ciwok di sampingnya memecahkan keheningan di antara mereka.

"put?" spontan putri langsung menoleh ke arah Juna. "kamu tau ga? Apa bedanya tukang becak sama kamu?"

"ga tau, ga mau tau, dan GA AKAN PERNAH MAU TAU!" jawab putri penuh penekanan sambil memamerkan mata sinisnya. Namun Juna tetap memberikan jawabannya.

"kalo tukang becak nganterin penumpangnya sampai tujuan, kalo kamu mengantarkan aku sampai ke hati kamu"

Putri hanya menggidikkan bahu tidak peduli. "oh iya satu lagi. Tau ga? Apa bedanya oksigen sama kamu?" putri tidak menjawab hanya terdiam.

"kalo oksigen milik semua orang, kalo kamu cuma milik aku". Dengan keahliannya menjahili orang, dia berniat untuk menjahili Juna agar dia tidak berani berkata aneh lagi padanya. Dengan senyum liciknya ia memulai aksinya.

"Juna. Lo tau ga? Apa bedanya presenter sama lo?". "ga tau. Apa tu?" kata Juna sok manis

"kalo presenter kan ngomongin berita". "kalo gue?" juna semakin penasaran. "KALO SEKALI LAGI LO BERANI GOMBALIN GUE, MULUT LO GUE SUMPEL PAKE CABE RAWIT!!!" kata kata putri penuh penekanan karena sudah muak dengan semua gombalan juna.

"aneh? Biasanya ama cewek2 yang lain mempan. Kok ama elo ga mempan ya?" putri memutar bola matanya malas

Di perpustakaan

"lo bisa bawanya ga put? Kalo engga sini, gue bawa lagi aja sebagian". "ga papa gue bisa kok". Saat ingin menuju ke kelas, putri bertemu dengan cowok itu lagi dan tabrakan. Lagi.

"AW!!!" bruk bruk bruk bruk. "elo? Lo yang tadi kan? Yah bukunya berantakan lagi. Mana si Juna udah duluan ga setia kawan banget si tu anak"

"sini gue bantuin" kata si cowok tadi.

"m-makasih ya. Gue ke kelas dulu". Putri segera bergegas menuju kelasnya takut bu tari menunggunya terlalu lama, karena Juna sudah ada di kelas.

Teng... Teng... Teng...

Seluruh murid berhamburan keluar kelas untuk jajan.

Bugh!

"AW!!! EH KALO JALAN LIAT LIAT DONG!" putri terperanjat ketika melihat sosok yang menabraknya itu. "elo?! Lo sengaja apa engga si? Nabrak gua mulu. Sakit tau ga?!!".

Tabrakan? Lagi? Sengaja apa engga sih ni cowok

Emosi putri memuncak. Kali ini cowok itu tidak menahannya, alhasil cewek yang di kuncir satu tinggi tinggi itu tersungkur di lantai kantin. Dan tak sedikit pula anak anak yang menahan tawa namun tak sedikit pula yang ingin menolongnya, yaa kebanyakan sih kaum adam yang ingin menolongnya.

Ya iyalah mana ada sih laki laki yang tega membiarkan seorang wanita terjatuh seperti itu apalagi cantik. Putri contohnya.

Bukannya meminta maaf kepada putri cowok itu malah melengos pergi.

"ih. Ngeselin banget sih tu cowok. Kan rok gue kotor. Ck"
Putri mendecak sebal karena untuk kesekian kalinya cowok itu menabraknya.

👑👑👑

"abang ga bisa jemput ya? Huh, yaudah deh aku naik taksi aja" putri menghembuskan nafas pasrah karena farrel tidak bisa menjemputnya.

Saat ia sedang mencari taksi sebuah motor ninja hitam berhenti di depannya. Putri terbelalak melihat siapa pengendara motor itu. Cowok tadi. "gue anter pulang" cowok itu mengarahkan kepalanya pada jok belakang.

"hah?!". "naik. Gue anter pulang. Anggep aja ini sebagai permintaan maaf gue karna udah buat lo jatuh sampe 3 kali" seraya melepaskan helmnya dan menatap putri lurus. "jam segini jarang ada taksi yang lewat"

Di pikir pikir iya juga sih jarang ada taksi yang lewat. Akhirnya putri terpaksa pulang bareng dengan cowok itu, yang sebenarnya putri sangat tidak mau di antar olehnya. Daripada malah di godain ama om-om. Hiiii. Ngeri.

👑👑👑

You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang