T U J U H B E L A S

34 5 2
                                    

Saat ini Putri sudah ada di kelasnya bersama dengan ketiga kutil badaknya setelah kejadian tak berfaedah di kantin tadi. Siapa lagi kalau bukan Nayla, Juna, dan Anara.

Guru bidang studi matematika memasuki jam pelajaran pertama. Berhubung hari ini pelajaran yang akan mereka pelajari tidak ada di buku paket yang mereka dapatkan, jadi bu Heni menyuruh Putri untuk ke perpustakaan mengambil buku yang di perlukan.

Skip

Saat ingin menuju perpustakaan, di persimpangan kelas 11 IPS 1, karena tidak terlalu memperhatikan jalan, Putri menabrak dada bidang seseorang yang membuatnya hampir terhuyung ke belakang. Namun dengan sigap orang tersebut memegang kedua bahu Putri agar ia tidak jatuh.

Oohh jadi ini Putri yang dulu gue kenal... Gila! Cantik plus body goals banget my Rire!! Tenang aja sayang, kita bakalan pergi jauh dari sini dan akan menjalani hidup bersama dengan bahagia... Gue akan lakukan apa aja agar lo tetep jadi milik gue. Gak ada yang boleh milikin elo apalagi nyentuh lo sampai ujung kuku dan rambut sekalipun - ucap Vero dalam hati

Sadar akan posisinya yang sangat dekat dengan orang itu, sontak Putri menegakkan tubuhnya dan menjauhkan diri dari orang tersebut.

"s....s.....sorry sorry gue gak sengaja... Maaf tadi gue gak merhatiin jalan.... Maaf...." ucap Putri agak sedikit terbata bata

"it's okey.... Btw nama lo siapa? Gue Vero. Vero Ardian Wijaya" ujar Vero sambil menjulurkan tangannya pada Putri. Sebenarnya Putri sedikit terkejut dengan perkenalan tersebut, namun beberapa detik kemudia ia pun membalas jabat tangan yang di berikan Vero untuknya. "Kenzia Putri Advenzia" ujarnya.

"namanya bagus" puji Vero dan hanya di balas dengan senyuman kecil namun sangat manis yang terukir di wajah cantik dan putih Putri, "thank's. Kalo gitu gue duluan ya?" selesai mengucapkan kata terakhir itu, ia langsung bergegas pergi ke perpustakaan. Takut bu Heni menunggunya terlalu lama.

Setelah kepergian Putri, Vero tersenyum penuh arti. Ah! Lebih tepatnya tersenyum devil, menggambarkan bahwa ia mengatakan 'let's the game begin'

Hahaha tidak semudah itu fergusi... Hohohoho.....

Skip

Sampai di perpustakaan, Putri langsung meminta izin untuk meminjam buku yang diperlukannya. Tidak banyak memang, namun ia cukup kewalahan membawanya.

"makanya minta tolong kalo gak bisa bawanya" suara berat seseorang yang tak bernada alias datar menghiasi ruangan perpustakaan di sana yang hanya ada Putri dan orang itu. Kemana penjaga perpusnya? Oh ya! Tadi dia pergi dikarenakan ada rapat mendadak untuk para staf tata usaha yang termasuk para penjaga perpus.

"eh kak David! G-gak usah gak papa, g-gue bisa kok bawanya" ujar Putri agak sedikit terkejut dengan kehadiran David yang tiba toba saja ada di sampingnya.

Niiittt tak ada respon gais

"kak gak usah. Gue beneran bisa bawanya"

"gue gak terima penolakan"

"ish kak David gue bisa ben-"

Terpotong man teman

"Gue. Gak. Terima. Pe-no-la-kan"

"tapi kaaakk gu-"

"mau di bantuin gak sih?!"

"gak!"

"okeh"

Langsung saja David membawa semua buku yang tadi sudah di persiapkan Putri untuk dia bawa.

"eehhh kak David!! Tunggu!!" teriak Putri karena David yang melengos begitu saja.

Udah di tolongin ama cogan bukannya bersyukur malah nolak... Rezeki ituuu...

You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang