L I M A B E L A S

35 3 1
                                    

Iya tauu ini lama banget...

Sebelumnyaaa sorry banget soalnya aku lagi banyak tugas dan sekarang udah mulai masuk sekolah seperti biasa. Jadi bakalan jarang megang hp sama sorry banget kalo aku nanti jadi slow up :<

Aku belum siap untuk jarang bertemu kalian semua para reader setiaa kuu :"<

Aku masih berharap kalian gak akan bosen sama cerita ini walau jarang up dan mulai gaje :) tq banget biat kalian yang udah vote sama read... Aku makasih banget... Semoga kalian suka sama cerita ini yaaa... Share juga ke temen" kalian ya??

Tqtqtqtq man teman :>
______________________________________________

Malam ini Putri masih berada di rumah David, dan akan menginap kembali di sana.

Sungguh. Ia sangat merindukan papa, bunda, dan abangnya, tapi mau bagaimana lagi? Mereka semua sedang ada urusan dan Putri akan sendirian di rumahnya. Oleh karena itu, mama dan papa David menyuruhnya untuk tetap tinggal sementara di rumah David.

Saat ini Putri sedang berada di kamar Fara, duduk di pinggir kasur king size milik Fara. Sedangkan pemiliknya sedang berada di bawah menemani teman temannya yang datang berkunjung.

Namun yang ada di pikiran Putri saat ini, bukan tentang keluarganya tetapi tiba tiba dia flash back saat di mana ia 2 kali mendapat pesan singkat dari nomor seseorang yang tidak di kenalinya. Dan entah apa yang akan terjadi setelah ini.

Suara decitan pintu membuyarkan pikiran Putri saat itu juga.

"kak David?!" pekik Putri terkejut karena terbangun dari lamunannya. "lo gak turun?" tanya David.

Ia menggeleng dan menundukkan kepalanya, masih bingung dengan apa yang ia pikirkan sedari tadi. "lo kenapa?" tanya David dengan nada datar.

Putri menggelengkan kepalanya lagi.

David mendekatkan dirinya pada Putri dan membaringkan dirinya di samping Putri di kasur king size milik kakaknya.

Ia menghembuskan nafas gusar "huh. Lo gak mau cerita ke gue?" Putri masih terdiam. Jujur. Ia juga memiliki rasa khawatir dan gelisah dengan hal hal aneh yang menimpa dirinya.

"it's okey. Lo gak perlu maksain buat cerita ke gue" ujar David dan beralih posisi menjadi duduk lalu beranjak pergi, namun Putri menggengam tangan David mencegah dirinya untuk pergi. David pun menoleh dan kembali duduk di samping Putri. Lagi lagi Putri kembali menunduk dan hanya terdiam.

"hey. Kenapa?" suara berat David terdengar begitu lembut, ia menarik dagu Putri agar menatapnya. Mata Putri memerah dan berkaca kaca, hingga David merengkuh Putri ke dalam dekapannya yang membuat tangis Putri pecah seketika.

Sungguh saat ini ia benar benar butuh sandaran. Memendam rasa sendiri itu sulit, rasanya ingin sekali menceritakannya pada seseorang dan menumpahkannya tanpa sisa. Dan orang yang sangat tepat saat ini untuk Putri yaitu David.

Putri masih tidak membuka suranya, dan masih terisak kecil menandakan tangisannya sudah mulai reda tanpa melepaskan pelukan erat pada David.

Perlahan ia menetralkan nafasnya dan merenggangkan pelukannya hingga terlepas.

"aku hiks,,, mau cerita ke hiks,,, kakak hiks,,,,, boleh?" ujar putri masih dengan isakan kecil menyertainya.

David mengangguk dan menatap manik mata cokelat Putri dalam, menikmati setiap sorotan yang ada di matanya.

"aku bingung kak"

"aku harus gimana? Apa aku harus percaya dengan semua pesan itu?" ucap Putri yang memberikan kerutan di dahi David. Namun ia masih diam mendengarkan apa kelanjutannya.

You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang