Dia liat.

2 0 0
                                    

Alia pun menjalankan rutinitas nya yaitu mengaji. Ya dia memang masih belajar mengaji. Ia mengaji di salah satu tempat pengajian yang lumayan jauh dari rumahnya.

Alia tidak langsung kepengajian. Melainkan ke rumah putri terlebih dahulu. Ya putri pun sama seperti Alia.

Terlihat sudah ada Ruddi yang sedang duduk di depan rumah putri.Ruddi juga mengaji.

"Putri nya ada ga?" Tanya Alia

"Lo nanya gue?" Ucap Ruddi malah balik tanya

"Menurut Lo? Emang disini ada orang selain Lo?" Sahut Alia

"Hehe ga ada si, panggil aja coba" suruh Ruddi

Alia tidak menjawab.

"Putriii" teriak Alia memanggil putri

"Iya, bentar ya Li" balas putri.

Ya Ruddi ada di rumah putri karena memang saudara putri juga ngaji ditempat yang sama. Tidak hanya saudaranya putri. Sebenarnya tetangga di rumah Alia pun banyak yang ngaji. Kenapa langsung kerumah putri? Kenapa ga nyamper dulu tetangganya?
Gimana mau nyamper. Orang tetangganya laki laki.
Ya paling mereka semua berkumpul di rumah putri, baru kemudian jalan kepengajian bareng bareng.

Ya, rumah putri memang tempat berkumpulnya kita semua saat ingin mengaji.

Putri pun telah rapih. Kini saat nya kita berangkat mengaji.

" Yuk Li jalan" ucap putri
" Eh Lo juga semua ayo ih keburu isya" lanjut putri menyuruh anak lelaki untuk berjalan kepengajian.

Ya mereka semua mengaji setelah Maghrib.

"Udah duluan aja, nanti gua jalan dibelakang." Balas Zein. Salah satu teman pengajian kita.

Dari RT 01 anak perempuan yang mengaji saat ini hanya Alia dan putri.
Ya namanya juga anak jaman sekarang. Lebih mementingkan dunianya. Sebenarnya tidak hanya dua orang si. Ada Tari dan Rina, hanya saja mungkin mereka berdua sedang ada tugas jadi, tidak ngaji dulu.

Diperjalanan

"Dasar anak cowok bukanya cepet cepet  jalan malah sengaja di lama-lamain" ucap putri yang masih kesal dengan anak cowok

"Namanya juga cowok put, udah kan bentar lagi juga pasti jalan kok" sahut Alia menenangkan putri

Akhirnya mereka pun sampai di pengajian. Tak lama anak lelaki pun sampai. Mereka semua pun masuk dan langsung mengaji.

Kurang lebih 3 jam mereka mengaji.

~~~~~

3 jam berlalu.

Putri dan Alia pun berjalan pulang kerumahnya masing-masing dan dibelakang juga ada anak laki-laki yang tengah berjalan menuju rumahnya masing-masing.

Ketika di jalan tiba-tiba saja Ruddi merangkul kepala Alia dan menarik nya pelan. Sontak saja Alia kaget. Dan Langsung menatap Ruddi.

Tersadar Alia tengah menatapnya Rudi pun berkata " Tadi di belakang lo ada mobil"

"Modus." Jawab Alia

"Yee siapa juga yang modus. Harus nya lo bilang makasih karena udah gue tolongin. Mungkin kalo gue diem aja Lo udah keserempet tadi" Sahut Ruddi

Alia hanya diam dengan muka cemberutnya.

"Haha Lo lucu kalo lagi kesel gini" ucap Rudi yang melihat wajah Alia yang membuat nya menggemaskan.

'LO LUCU KALO LAGI KESEL GINI'

Jadi ingetin Iky. Iky juga pernah bilang gitu. Batin Alia.

"Eh Li" panggil putri sambil menepuk pundak Alia  yang sedari tadi dibelakang Alia.

Sontak Alia yang tengah melakukan Iky pun terkejut.

" Ihh apaan si put, kaget tau" ucap Alia

" Hehe maaf, Lo ga liat yang barusan lewat?" Tanya putri

"Ga. Siapa emang nya?" Ucap Alia balik nanya

"Syawal"

Hah? Kemungkinan besar dia liat gue sama Ruddi dong? Tapi baguslah buat Manas manasin dia juga haha. Batin Alia sambil senyum-senyum sendiri.

"Heh, lo ko malah senyum si?" Tanya putri membuyarkan lamunan Alia

" Hah? Lucu aja" jawab Alia ngasal

" Lucu gimana?" Tanya putri

"Muka Lo lucu putri" lagi lagi Alia menjawab pertanyaan putri dengan jawaban ngasalnya.

Akhirnya mereka pun satu persatu pulang. Di antara kita  Ruddi lah yang  rumahnya paling dekat dengan pengajian, tetapi walaupun paling dekat tetap saja si Ruddi itu malah ke rumah putri dulu. Mungkin menurut nya lebih seru jalan bareng bareng kalinya dari pada sendiri.

"Gue duluan" ucapnya kepada kita semua

"Oke" jawab Zein.

Beberapa langkah kemudian Disusul dengan putri yang akan berbelok ke rumahnya.

" Gue duluan ya Li," ucap putri

Alia pun hanya menganggukkan kepalanya.

Ya tersisa alia dan Giper. Mereka berdua pun masih berjalan menuju rumah nya masing-masing. Alia tidak perlu cemas jika takut dimarahin orang tua nya karena berjalan berduaan dengan laki laki. Orang tua Alia sudah mengenal nya. Gimana ngga kenal. Orang Alia dan Giper bersaudara. Bahkan rumah Alia dan Giper hanya berjarak 5 langkah.

Akhirnya Alia pun sampai depan rumah dan langsung membuka pagar rumahnya lalu masuk.Tidakupa juga dengan salamnya. Begitu juga dengan Giper


Maaf ya kalo tambah Absurd ceritanya hehe:v

Semoga like:)
And
Jangan lupa vote+comen:')





A L I A A ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang