Kamar Merah Muda Pt.1

19K 268 0
                                    

Gelap, dan hanya gelap yang terlihat. Ada sebuah pintu merah muda di ujung koridor disana. Gadis itu menghampirinya dengan terburu. Kaki telanjangnya terlihat pucat menapaki lantai dingin yang terasa beku itu.

Kini, gadis itu telah berada tepat di depan pintu kamar merah muda itu. Jemari lentiknya perlahan membuka knop pintu itu waspada. Waspada pada apapun dibalik pintu ini yang mungkin mengancam keselamatan dan kesadarannya.

Pintu itu terbuka, dan gelap. Tak seperti julukannya kamar merah muda, kamar ini lebih layak di sebut kamar hitam pekat. Gadis itu terlihat ragu dan takut untuk masuk kedalamnya.

Namun tiba-tiba, sebuah lentara bergantung di genggaman jemari nya yang lentik. Gadis itu pun memasuki ruangan itu dengan bantuan cahaya lentera itu.

Tak ada apapun yang menarik untuk dilihat. Didalam kamar gelap itu ada banyak kertas berserak di lantai nya. Dinding nya juga tak ada apapun, hanya ada kotoran bekas asap mungkin? Entahlah, yang pasti gadis itu menggigil ketakutan. Ia ingin segera mengakhirinya.

Gadis itu pun masuk kamar itu lebih dalam hingga tak menyadari ada sepasang mata menyala yang mengintainya.

Pencahayaan lentera itu cukup membantu penglihatan gadis itu, ia melihat ada sebuah piano tua di sudut ruangan. Gadis itu pun menghampirinya, jemari dinginnya membelai piano berdebu itu. Ada memori di benda bertuts hitam putih itu. Gadis itu bisa merasakannya. Tersenyum senang, akhirnya ia bisa menemukannya.

Sosok dalam gelap itu muncul, kulit pucat nya terlihat sangat kontras dengan surai legamnya. Matanya menatap tajam gadis yang dengan lancangnya menyentuh piano berharganya. Menarik kasar pergelangan tangan gadis itu hingga ia menjerit.

"Akkkhhh"

Gadis itu berteriak, tubuhnya berbalik menghadap sosok yang begitu ditakutinya. Mereka bertatapan. Mata yang satu mendelik tajam, mengancam yang lebih muda. Mata yang satu membulat ketakutan, hingga ada sebening kristal disudutnya.

"Berhenti mengusikku, atau kau takkan bisa bangun lagi" Desis pemuda pucat itu.

"Hu'um..." gumam gadis dengan anggukan kepalanya yang terpatah. Terlalu menakutkan di kamar merah muda.

'Bangun'
Suara di kepala gadis itu bergema.

'Taehyung-ah cepatlah bangun'
Gadis itu tau waktunya tak banyak lagi.
Ia memejamkan mata nya terburu, memasuki alam sadar nya yang lain.
Tubuhnya melemas, jatuh ke pelukan pemuda pucat itu. Lalu, menghilang perlahan dengan debu cahaya yang sedikit menyilaukan.

Sebelum gadis itu benar-benar menghilang, pemuda itu melihat sekelebat memori di kepalanya. Yaitu, Dirinya yang memainkan piano dengan senyum merekah.

Ah, gadis itu mencuri memorinya bersama cinta pertamanya.




TAEHYUNG X ALL MEMBER NC (some Chapter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang