[NEW!! Fantasy] APEL MERAH

6.1K 155 7
                                    

Taehyung tak pernah percaya siapapun. Dia terbiasa hidup sendiri dan melakukan semuanya sendiri.

Ia pun melangkahkan kakinya keluar rumah nya. Mentari cukup bersinar membuat kulit Taehyung berkilau diterpanya.

Bunga daisy nya disana terlihat sedikit layu. Ah bunga yang malang. Taehyung mengangkat jari nya. 'Syuut'

Secara ajaib bunga daisy itu segar kembali. Taehyung pun tersenyum.

"Selamat pagi" Sapaan pemuda asing mengusik Taehyung dan si Daisy. Angin semilir menyibak poni Taehyung.

"Kau berbicara padaku?" Taehyung menjawab sapaan ramah itu dengan datar.

Melihat pemuda itu dari atas ke bawah.
Baju longgar dan celana mengatung dengan warna dominan coklat. Mata bulat dengan rambut coklat kelam.

"Ah, dia pasti 'orang angin'. Ini bukan ibu kota. Desa ini adalah desa pohon dan air, untuk apa 'orang angin' ini disini?." Pikir Taehyung

"Aku ingin.." ujar pemuda itu menggantung. Bisa Taehyung lihat mata bulat itu menghindari tatapannya. Apa ia sedang gugup? Atau sedang menyembunyikan sesuatu?

"Ingin apa?" Tanya Taehyung tak sabar. Taehyung takut. Pemuda asing ini tampak tak menyenangkan. Bagaimana jika ia berniat membunuhnya?.

"..memberikan ini untukmu." Sambung pemuda itu susah payah menggenggam sebuah Apel Merah dan menyodorkannya pada Taehyung.

"Apa maksudmu?" Taehyung terkejut. Sebuah Apel Merah yang berkilau disodorkan oleh pemuda asing kepadanya.

Tunggu dulu, ia pernah membaca ini di buku anak anak. Ada seorang putri yang mati karena makan sebuah apel yang beracun.

Tidak. Taehyung tidak bodoh.

"Maaf aku tak tertarik. Aku minta kau pergi segera dan jangan kembali lagi" Taehyung berujar cepat dengan lugas.

Pemuda itu berjengit kaget. Lalu pergi dengan senyum simpul yang terlihat sendu.

Angin datang lagi, membuat sedikit kepulan saat menyentuh tanah. Pemuda itu menghilang dengan anginnya.
.
.
.
.
.
.

Esok nya pemuda bermata bulat itu datang lagi. Kini ia membawa Apel Merah yang lebih besar dari sebelumnya. Lebih mengkilap dan terlihat lezat.

Ingatkan Taehyung bahwa ia bisa membuat Apel apel di kebun apelnya lebih lezat daripada Apel yang dibawa 'Orang Angin' aneh itu hanya dengan jentikan jari.

"Aku tak tertarik" ujar Taehyung tegas bahkan sebelum pemuda itu mengeluarkan sapaannya.

Brakk

Lalu menutup pintu pondoknya keras keras.

.
.
.
.
.
Sungguh, Taehyung itu tidak bodoh. Ia tidak akan mati hanya karena di racuni oleh Sebuah Apel bodoh itu.

Lagipula ini konyol, dia adalah 'Orang pohon'. Ia bisa menghidupkan Tumbuhan dan bunga bunga.

Padang rumput akan menjadi padang bunga ketika Taehyung tersenyum dan merentangkan tangannya.

Dan buah buah akan tumbuh lebih cepat kala mendengar siulan merdunya.

Sangat konyol bila 'orang angin' itu datang dari jauh hanya untuk memberi sebuah Apel Merah.

Taehyung bisa mendapatkan ratusan Apel kalau Taehyung mau omong omong.

Saat Taehyung merapihkan bekalnya ia merasa sedang diawasi seseorang. Ia pun mengedarkan pandangannya ke segala penjuru arah. Dan Taehyung menemukannya.

Pemuda asing itu kembali lagi dengan sekeranjang Apel Merah menghampiri dirinya.

Cih, Bodoh dan Konyol.

"Selamat sore Taehyung-ssi.. A-aku Jungkook" ujar pemuda itu terpatah patah.

Demi pohon dunia yang Taehyung tak tau keberadaannya dimana, dari mana pemuda ini bisa tahu namanya?.

"Aku tak butuh!" Seru Taehyung tiba tiba. Jungkook melebarkan mata bulatnya. Ketika matanya melihat pohon di belakang Taehyung tumbuh duri duri di sekitar Rantingnya.

"AKU TAK BUTUH APEL MU. ENYAH KAU DARI SINI" Teriak Taehyung histeris hingga Jungkook menjatuhkan keranjang Apelnya.

"A-aku hanya ingin memberikannya pada mu karena aku me-"

"AKU TAK BUTUH, aku bahkan bisa menumbuhkan 100 apel dalam 1 menit dengan siulanku. Jadi pergi dari sini" Potong Taehyung dengan menggebu gebu.

Angin bertiup kencang. Senyuman di wajah Jungkook telah sirna. Hanya ada mata tajam yang menatap Taehyung dengan kecewa.

"Kau bahkan tak membiarkanku menjelaskannya" gumam Jungkook.

"PERGII" Teriak Taehyung semakin ketakutan ketika angin tiba tiba bertiup kencang. Langit pun menjadi gelap.

Dan Jungkook menghilang bersama Angin yang menyelimutinya.
.
.
.
.
.
.

Sejak Taehyung mengusir Jungkook dengan kasar minggu lalu. Hujan tak berhenti turun. Ia melihat sekeranjang Apel yang Taehyung bawa masuk ke pondoknya karena Jungkook meninggalkannya.

Ah, kalau dipikir pikir. Pemuda itu kan hanya ingin memberinya Apel. Lalu kenapa ia sangat ketakutan?

Di genggamnya Apel Merah itu.

"Apakah ini benar benar beracun?" Tanya Taehyung pada dirinya sendiri.

Ia pun membelah Apel itu dan mengupasnya. Lalu meletakkan potongan apel itu di sudut ruangan dekat lubang semut.

Semut semut mengerubunginnya. Dan mengambil potongan kecil buah itu masuk kedalam sarang nya.

"Aku akan mencobanya dan langsung meminum susu ini untuk penawar racunnya."

Taehyung pun memberanikan diri untuk menggigit Apel itu.

Manis. Sangat manis dan renyah. Belum pernah Taehyung memakan Apel semanis dan serenyah ini.

"Bagaimana ini? Aku yang selalu ketakutan dengan orang lain membuatku seperti monster yang sesungguhnya" Air matanya jatuh.

"Aku bahkan menuduhnya, mengasarinya bahkan mengusir nya tanpa tau kebenarannya" sesalnya.

Taehyung pun keluar dari pondoknya. Angin hujan deras menyibak poni Taehyunng.

Mengedarkan pandangan untuk mencari sosok yang telah ia usir dengan kasar seminggu lalu. Menerobos hujan mengunjungi padang rumput tempat terakhir mereka bertemu.

"JUNGKOOK!!" Teriak Taehyung memecah hujan.

.
.
.
.



Tbc

10 vote buat lanjut

Ga banyak kan?

Ini fantasy ya.

TAEHYUNG X ALL MEMBER NC (some Chapter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang