3

119K 2K 100
                                    

Aeji hari ini akan sedikit sibuk. Ia memutuskan untuk lembur karena besok dirinya akan mengajukan cuti untuk menjenguk adiknya di Incheon. Pekerjaan yang biasanya ia kerjakan 2-3 hari harus ia kebut semalam penuh.

Kondisi kantor sudah cukup sepi hanya tertinggal 2-3 orang yang sepertinya juga akan pergi dari sini.

Aeji memeriksa ponselnya yang menunjukkan pukul 11 malam. Sepertinya segelas kopi akan membantunya untuk terjaga.

Selama menuju dapur, Aeji terus memeriksa handphonenya. Pesan terakhir Kyuhyun sudah ia balas. Ngomong-ngomong apa Kyuhyun ada di ruangannya? Haruskah ia kesana? Sebenarnya ide bagus, tapi sangat buruk jika ia mengganggu Kyuhyun.

Di dapur ia melihat sosok Minho yang sedang mencuci gelasnya.

"Habis ngopi?" sapa Aeji membuat Minho menyadari kedatangannya.

"Hahaha... iya. Tadi rencana ingin lembur tapi anakku merengek di rumah"

Aeji mengangguk paham karena memang pria yang seumuran dengannya ini baru saja menikah dan di karuniai seorang anak. Walaupun sebenarnya mereka belum menikah saat mendapatkannya. Namun Minho pria yang baik. Aeji cukup senang berteman dengannya.

"Lembur?"

"Iya. Besok mau ke Incheon"

"Adikmu"

Aeji menganggukan kepalanya sebagai balasan.

Minho menyunggingkan senyum manisnya.

"Semoga adikmu cepat sembuh," satu kalimat yang Aeji dengar seperti doa untuknya. Ia tentu juga mengharapkan kesembuhan adiknya.

"Terimakasih," Minho tersenyum dan membersihkan tangannya.

"Sepertinya aku harus duluan sebelum Mirae menghancurkan rumah kami"

Aeji tertawa mendengarnya. Anak Minho memang lebih dekat dengannya dari pada ibunya. Maka dari itu tak heran jika rumah Minho benar-benar akan hancur oleh kelakuan dua orang di rumahnya.

"Hati-hati," seru Aeji saat melihat Minho hendak pergi.

Namun langkah Minho terhenti lalu berbalik menatap Aeji.

"Aku menaruh kopi susu di rak paling atas. Ingat jangan katakan siapapun"

Mendengar kopi susu Aeji langsung senang.

"Terimakasih, kau yang terbaik," seru Aeji.

"Oh iya, buatkan untuk temanmu itu. Ngomong-ngomong dia tampan juga," kata Minho yang membuat Aeji menegang. "Hai namaku Minho maaf belum bisa berkenalan denganmu. Aku terburu-buru. Sampai jumpa"


Ceklek


Pintu sudah tertutup.

Aeji terdiam.

Bulu kuduknya berdiri seketika. Hawa panas mulai menjalar di tubuhnya.

Saat ini kondisi Aeji tengah sendirian. Lantas siapa yang Minho ajak bicara?

Tak jadi membuat kopi, Aeji langsung berlari menuju meja kerjanya.

Gadis itu terus fokus pada pekerjaannya. Menghilangkan fikiran aneh yang baru saja terjadi. Aeji terus berkutat pada laptopnya untuk bisa istirahat lebih awal juga.

Satu per satu teman kerjanya sudah menghilang. Kini hanya Aeji saja disana. Gadis itu sudah memberitahu pada satpam untuk tidak mengunci pintunya karena ia sedang lembur. Hingga larutpun Aeji masih mengerjakan tugasnya.




Hollow ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang