Thanks to temen-temen yg kemaren ngobrol tentang CEO Kang :" aku jadi pengen bikin ff gini. Terutama buat bucinchanyeol karena idenya bikin aku lancar ngebayanginnya wkwk.
***
Kedua kaki jenjang yang dibalut celana bahan itu melangkah dengan pasti memasuki sebuah gedung mewah yang nyaris seluruh dindingnya terbuat dari kaca. Dagunya sedikit ia naikkan memberi kesan arogan, belum lagi dua kancing teratasnya yang dibiarkan terbuka, lengan kemeja hitamnya sengaja ia singkap sampai siku sehingga urat-urat tercetak samar melalui epidermisnya.
Dia... Kang Daniel. Pria tampan, mapan, dan berwibawa. Apa yang dimiliki olehnya? Segalanya. Tentu saja karena di usia yang semuda ini—28 tahun—ia sudah mendirikan sebuah agensi dunia hiburan bernama Konnect Entertainment yang bisa terbilang sangat sukses melalui jerih payahnya sendiri. Menikmati harta orang tua itu bukan gaya Daniel. Menurut orang-orang yang bekerja untuknya, Kang Daniel adalah seseorang yang pekerja keras, berkomitmen, dan mendominasi. Segala perintahnya adalah mutlak, tidak terbantahkan. Bahkan hanya melalui tatapan matanya ia mampu menundukkan lawan bicaranya, hingga ia segan untuk mengangkat kepala.
Beberapa orang di sana tanpa diperintah langsung mundur teratur dan membungkuk saat pria yang paling dihormati itu melangkah dengan angkuhnya.
"Kang daepyonim..."
Yang dipanggil melepaskan kacamata hitamnya, menampakkan manik coklat tajamnya. Sang bos kemudian mengalihkan perhatiannya pada staff yang bekerja untuknya itu, "Ada apa?
"Beberapa menit lagi audisinya akan segera dimulai, anda dipersilahkan untuk menuju ke ruang latihan di lantai tiga."
Tanpa banyak bertanya lagi, sang petinggi agensi dunia hiburan itu segera berjalan menuju lift untuk membawanya menuju lantai tiga. Daniel menempatkan dirinya untuk duduk di sebuah kursi, terdapat beberapa lembar kertas yang berupa formulir pendaftaran. Sementara staffnya berdiri di beberapa sudut ruangan. Tugas Daniel adalah memanggil satu per satu calon trainee dan menilai kelayakannya. Daniel tidak mau merekrut sembarang orang, ia memiliki cara sendiri untuk menilai pantas tidaknya ia debut sebagai idol dibawah naungan agensinya.
"Kim So Eun!" Daniel memanggil pemilik formulir yang berada di paling atas tumpukan.
Muncul lah seorang wanita berumur akhir dua puluhan masuk ke dalam ruang latihan itu. Ia mulai bernyanyi sambil menari saat lagu diputar. Namun, Daniel hanya duduk tegap sambil menatap calon peserta latihannya itu tajam. Setelah selesai, ia menggelengkan kepala dan mencoret kertas di tangannya.
"Keluar."
"N—ne?" gadis itu mengerjap.
"Keluar. Kau ditolak."
Gadis itu membungkuk dengan kaku, kemudian berjalan keluar ruangan. Daniel kembali memanggil para calon peserta latihan itu satu per satu.
"Shin Hye Ra!"
Gelengan.
"Kim Jong Eun!"
Gelengan. Coret!
"Park Cho Eun!"
Gelengen lagi.
Daniel menghembuskan nafas kasar. Sudah hampir dua puluh penampilan, namun masih belum ada yang berkesan di mata Daniel, "Lain kali kalian harus menyaring siapa saja yang berhak mengikuti audisi ini. Aku tidak mau waktuku terbuang percuma karena melihat peserta payah seperti mereka!" ucapnya pada beberapa orang yang menemaninya dalam ruangan.
Daniel kemudian kembali melanjutkan memanggil calon peserta pelatihan untuk ia nilai kemampuannya.
"Ong Seongwoo?" ucap Daniel sambil mengernyit karena baru kali ini ia tahu nama marga yang sangat langka itu.
Seorang lelaki kurus dengan pakaian serba hitam melangkah memasuki ruangan. Mata elang sang CEO menelisik penampilan luar lelaki bermarga Ong itu. Well, penampilannya tidak seaneh namanya. Lelaki itu beberapa kali menghembuskan nafas karena gugup, apalagi ia tahu jika yang menilainya adalah sang CEO sendiri.
"Annyeonghaseyo!" sapanya sambil membungkuk.
"Apa bakatmu?" tanya Daniel to the point.
Pemuda Ong itu sedikit melebarkan mata. Yang benar saja! Ia melamar pada sebuah agensi dunia hiburan, jelas saja kemampuannya ada pada seni. Apa ia harus mengatakan jika bakatnya adalah mengendalikan angin?
"Bernyanyi dan menari, daepyonim."
Mendengarnya, satu alis Daniel terangkat, "Show me!"
Sedetik kemudian background music dari lagu Bruno Mars yang berjudul That's What I Like berputar, menggema hingga seluruh penjuru ruangan. Pemuda Ong itu mulai bernyanyi sambil menari, ia bernafas dengan baik walaupun melakukan dua hal secara bersamaan. Ketika musik itu berhenti, Seongwoo mengakhirinya dengan pose akhir yang memukau.
Melihatnya, salah satu sudut bibir Daniel sedikit tertarik ke atas. Pria Kang itu masih terdiam sambil menatap kertas di tangannya sampai akhirnya—
"Kau diterima."
Seongwoo membelalak, apa ia tidak salah dengar? "A—apa?"
"Perlu ku ulangi?"
Lelaki kurus itu tersenyum lebar. Akhirnya kesempatan datang padanya, menjadi salah seorang peserta latihan di agensi terkenal ini adalah impiannya sejak lama. Dan diterima di Konnect Entertainment seperti sebuah mimpi baginya.
"Te—terimakasih! Terimakasih banyak!" ucapnya bersemangat sambil berulang kali membungkukkan badan, "Terimakasih!"
Manik Daniel masih melekat pada lelaki itu hingga tubuhnya hilang di balik pintu yang tertutup.
"Ong Seongwoo...." gumamnya.
"Menarik."
TBC
Gimana? :"
Tertarik nggak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. CEO | Ongniel
FanfictionOng Seongwoo, pemuda miskin yang ingin debut menjadi seorang Idol mengikuti audisi di agensi Konnect Entertainment. Dapatkah ia mencapai debutnya? Warning! boyxboy YAOI MPREG