Hai, apa kabar? ._.
***
"Daepyonim..."
Seorang lelaki bertubuh jangkung berjalan masuk ke dalam kantor luas yang hanya di huni satu orang. Pria dengan blazer biru tua itu duduk sambil memejamkan mata. Kedua jarinya ia taruh di pelipis kanan, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu yang cukup berat.
"Daepyonim..." lelaki itu kembali memanggil. Berusaha menyadarkan sang Bos dari dunianya.
Pria berusia akhir 20-an itu menatap sekretarisnya itu sekilas kemudian mendecak seakan terganggu dengan kehadiran Hyunbin, "Jangan memanggilku begitu, panggil 'Bos' saja."
"Memangnya kenapa kalau aku memanggilmu daepyonim?"
"Nanti aku sange."
Hyunbin seketika melotot.
What the heck!?
"Spill the tea! Spill the tea!" Hyunbin dengan cekatan menduduki kursi yang berhadapan dengan Bos-nya itu, "Apa yang sudah aku lewatkan?!"
"Kalau urusan begini saja kau jadi semangat ghibah!"
"Aku kan ingin tahu apa yang sudah terjadi pada sohibku ini. Hei, apa kau dan si Hong Seongwoo itu sudah—"
"Ong Seongwoo namanya.... Ong. Bukan Hong."
"Peduli setan dengan namanya! Jadi benar? Kalian sudah begituan?!"
"Kenapa ingin tahu sekali sih?!"
"Habisnya aneh sekali kau bisa sange hanya karena aku memanggilmu daepyonim! Kalau satu gedung juga memanggilmu seperti itu bagaimana, hah?!" desak Hyunbin.
Daniel meraup wajahnya kasar, "Kau tahu... desahannya terngiang-ngiang."
"Aku jadi penasaran sehebat apa Ong Seongwoo itu," Hyunbin tidak habis pikir dengan Daniel yang biasanya tertutup itu menjadi uring-uringan sendiri karena seseorang.
"Kami belum melakukannya!"
"Lalu? Apa yang kau maksud dengan desahan tadi?"
"...aku— cuma pakai mainan."
"Jinjja, wanjeon, daebak, heol!" Hyunbin kehabisan kata-kata, "Bro, biar ku beri tahu sesuatu. Kalau maksiat jangan setengah-setengah, langsung coblos saja apa susahnya?!"
CTAK!
Bunyi suara benturan dari miniatur menara namsan dengan kepala Hyunbin menggema di ruangan itu. Tidak tanggung-tanggung Daniel memukulkan benda logam itu. Mari kita doakan sel-sel di dalam otak Hyunbin tidak banyak yang rusak.
"Sakit!" Hyunbin mengusap-usap kepalanya sambil meringis.
"Kau kira segampang itu, hah?! Begini-begini aku masih menahan diri."
"Daripada kau tersiksa seperti ini. Aku kan hanya memberi saran..." ia heran begitu orang yang dikenalnya sejak sekolah menengah atas itu beranjak dari kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. CEO | Ongniel
FanfictionOng Seongwoo, pemuda miskin yang ingin debut menjadi seorang Idol mengikuti audisi di agensi Konnect Entertainment. Dapatkah ia mencapai debutnya? Warning! boyxboy YAOI MPREG