02

3.8K 698 511
                                    

Lion's Gate Night Club - 11 p.m KST


Malam ini Seongwoo lebih sering berkutat pada minuman beralkohol dan shaker di tangannya daripada harus berinteraksi dengan pelanggan. Pikirannya cukup berkabut hari ini karena masalah hukuman dari sang CEO yang melarangnya untuk berlatih di dalam gedung dan menggunakan fasilitas yang ada, membuatnya harus memutar otak mencari cara lain untuk berlatih di lain tempat. Seongwoo tidak mau hanya karena tidak ada fasilitas, ia mendapat nilai C dalam evaluasi bulanan nanti. Apalagi Seongwoo belum mendapatkan pekerjaan tambahan agar kebutuhannya lebih tercukupi.

"Ong Seongwoo?"


Seongwoo menoleh saat seseorang memanggil namanya, "Ya, sunbaenim?"


"Seorang pelanggan ingin menemuimu."


"A—aku?"


Rekan kerjanya itu mengangguk, "Seorang pria yang duduk di ujung sana sudah menunggumu."


Seongwoo mengikuti arah telunjuknya dan menghampiri pelanggannya itu dengan ragu, "Annyeonghaseyo..."



Seongwoo melihat pria itu tersenyum hingga menunjukkan lesung pipinya, "Malam, Ong Seongwoo."


Seongwoo sedikit terkejut saat pria yang berumur kisaran tiga puluh itu mengetahui nama lengkapnya, "A—ada yang bisa saya bantu?"

"Duduklah, aku ingin kau menemaniku minum."


"Maaf— tapi saya tidak minum..."


"Kalau begitu duduk saja, temani aku."


Seongwoo berani bersumpah, lelaki itu sangat tampan. Rupanya seperti aktor dalam drama Korea, namun entah kenapa ia sedikit takut. Bahkan untuk menolaknya saja Seongwoo sungguh sangat takut. Pelan-pelan  Seongwoo duduk berseberangan dengan pria itu yang dibatasi oleh pantry.


"Namaku Choi Siwon omong-omong," ucap pria itu sambil meneguk cairan berwarna hijau. Seongwoo jelas tahu minuman apa itu, Absinthe.


Seongwoo hanya tersenyum kikuk, "Kalau boleh tahu, mengapa Anda memintaku untuk menemanimu?"


"Alasannya simple. Aku hanya ingin," Siwon menyeringai, "—karena itu dirimu."



Seongwoo meremas apron hitam—yang menjuntai hingga lututnya—karena gugup. Ia melirik sekitarnya, ia cukup jauh dari bartender lain yang berkumpul di ujung meja lain, di samping kirinya adalah lounge mewah dengan penerangan minim-jangan tanya Seongwoo apa yang biasa terjadi di sana, sedangkan di hadapannya adalah pria asing yang secara terang-terangan menggodanya.



"T—tuan, maaf... aku masih ada pekerjaan—" baru saja Seongwoo hendak beranjak dari tempat duduknya, lengan kirinya tiba-tiba dicekal dan diremat kuat.


"Kau belum minum, Seongwoo..."



"Tapi aku tidak minum—"


"AKH!" rambut hitam Seongwoo dicengkeram kuat dan ditarik ke belakang. Belum sempat Seongwoo menarik napas, cairan dengan aroma alkohol yang menyengat dipaksa masuk ke dalam tenggorokannya, "Glk! Uhuk! Hk!"


Seongwoo berusaha memberontak, namun pria itu ikut berdiri dan mencengkeram kuat dagunya untuk memaksanya meneguk minuman dengan kadar alkohol yang sangat tinggi itu.



"Minum!"


"Uhuk! Uhuk!" Seongwoo hampir limbung jika saja ia tak berpegangan pada meja. Kepalanya langsung terasa seperti berputar, tenggorokannya terasa panas, karena baru kali pertama meminum alkohol, belum lagi tadi sempat ada cairan yang masuk ke hidungnya.



Mr. CEO | OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang