Merajut Kenangan

16.1K 858 26
                                    

" Kenangan selalu bersembunyi di balik sebuah kata rindu, ia merasuk dan kembali mengetuk sisi ingatan di masa lalu..
Terjebak lagi?
Itulah aku.."
|
💚
|

Suara bising beberapa alat berat terlihat begitu riuh di tempat ini, beberapa truk besar hilir mudik membawa semua bahan bangunan. Namun Juan masih terdiam seperti berada di tempat yang begitu asing dan sepi. Ia tanpa sadar jika kehilangan fokus di lokasi kerja seperti ini adalah resiko yang begitu besar.

Salah satu pegawainya melihat Juan hanya diam termenung di belakang truk besar yang sedikit lagi akan mundur, namun Juan masih terdiam tanpa pergerakan. Pegawainya pun berlari cepat menghampiri Juan dan menarik tubuh atasannya itu.

Kesadaran Juan pun masuk kembali dengan cepat, namun ia masih terheran-heran kenapa tubuhnya seperti kaku tidak bernyawa.

"Ya ampun Mas Jun.. Ngapain ngelamun di sini Mas? Itu truk besar mau mundur Mas, dikit lagi bakal gepeng dilindas sama truk besar kayak gitu" Pegawainya itu pun mengomel sambil terengah-engah karena berlari-lari dan panik.

Juan hanya menatapnya bingung, apa yang membuatnya hingga kehilangan fokus seperti ini. Juan mengusap wajahnya kasar berusaha untuk sadar.

"Maaf Bal.. Aku ga fokus nih" Ucap Juan pelan, ia pun duduk begitu saja ditumpukan pilar beton.

Iqbal yang menjadi rekan kerjanya ini pun menghampiri Juan lalu ikut duduk disampingnya. Ia menatap wajah Juan yang begitu kusut dan seperti kehilangan arah, sudah hampir tiga minggu bos nya begini.

"Mas Jun.. Kalau ada masalah selesaikan dulu Mas, bahaya Mas kalo sampe dibawa ke tempat kerja begini. Kalo dikantor sih gak papa ngelamun. Tapi ini kita lagi dilapangan Mas, bahaya banget" Iqbal dengan pelan menepuk punggung Juan. Hanya sekedar membuat Bosnya itu sadar jika bahaya baru saja lewat darinya.

Juan menghela nafas panjang dan terasa begitu frustasi, ia seperti ini karena memikirkan Willa dan Arfa. Hampir tiga minggu ia kehilangan kontak dengan mereka. Apalagi semua akses untuk menghubungi mantan istrinya itu telah di blokir. Willa benar-benar marah padanya, namun ini bukan cara yang adil untuknya.

Ia butuh Arfa dan ingin tahu keadaan anaknya, Juan bahkan telah datang ke kantor dan Daycare. Namun yang ia dapatkan hanya kenyataan yang membuatnya emosi. Willa pindah kerja dan entah kemana, tidak satupun teman sekantor nya memberitahu.

Ia bahkan sempat akan berkelahi dengan salah satu pegawai di kantor Willa karena Juan begitu emosi mencari keberadaan Willa yang bagai hilang ditelan bumi. Semua pegawai di Daycare Arfa dulu pun tidak mengetahui kemana Arfa pindah.

Ingin rasanya Juan pergi ke rumah mantan mertuanya namun keberanian itu tidak ia miliki. Bukan rasa takut namun rasa bersalah pada mereka.

"Mas Jun?? Maaf ni yaa..apa ada masalah sama Mbak Willa ya? " Tanya Iqbal tiba-tiba.

Juan melirik nya sesaat dan tersenyum getir, Iqbal telah tahu masalahnya luar dalam. Ia bukan hanya bawahannya namun juga sahabat yang baik.

"Iya Bal..cuman Willa sama Arfa yang bisa ngebuat aku kayak orang ga waras gini, kamu tau ga Willa tiba-tiba resign gitu aja dari pekerjaannya. Gilanya lagi dia benar-benar ngeblok semua kontak dan sosmed aku Bal" Jelas Juan menutup wajahnya.

Iqbal menatap Juan dengan tersenyum samar, ia agak lucu melihat Juan yang masih menganggap Willa begitu berharga untuknya.

"Mas Jun lagi kena karma nih, Mbak Willa benar-benar jauh kan akhirnya" Sahut Iqbal enteng.

Enteng, ngepas dan tentu menyakitkan.

Juan meninju pelan bahu Iqbal pelan, ia kesal melihat bocah ini dengan semua kalimat jujurnya.

THE FIND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang