E n a m

304 48 10
                                    

Votement juseyo~
.
.
.
.
.

Taehyung pov

"Jiyeon-ahh"

"Aku..."

"hmm? Ada apa?"tanyanya mulai bingung

"hmm,tidak,pemandangannya bagus bukan?"kataku mengalihkan topik

Sejenak ia masih menatapku dengan tatapan bingung,tapi sepersekon kemudian ia kembali melihat lurus kedepan.

"iya"jawabnya singkat

"hari sudah gelap,ayo pulang dan makan malam"ajak ku padanya

"tunggu sebentar lagi,aku masih ingin menikmati tempat ini"jawabnya masih sambil menatap lurus ke depam

Aku terdiam dan membiarkannya.

Tiba tiba ia menoleh padaku "Taehyung-ahh"

"apa?"jawabku

"jika nanti aku kembali ke seoul,apakah kau akan merindukanku?"tanyanya yang membuat jantungku berdegub kencang

"mengapa k-kau tanyakan hal itu?"jawabku terbata

"aku ini seorang idol,bodoh!mana mungkin aku akan tinggal disini selamanya"jawabnya yang menatap mataku sinis

"te-tentu saja aku akan merindukanmu"lagi lagi aku terbata

"kau tahu,kau adalah satu satunya orang yang sabar menghadapi sifatku yang moody,pemarah dan cenderung suka menyendiri"jawabnya dengan mata yang mulai berkaca kaca

"aku tidak memperdulikan itu,aku suka pada wanita yang apa adanya,jujur pada dirinya sendiri,kau tak perlu khawatir jika nanti kau kembali keseoul,kau harus jadi dirimu sendiri,hilangkan rasa ego-mu dan mulailah lebih ramah terhadap orang lain"jawabku sepanjang rel kereta

"terima kasih telah mengerti,dan terima kasih telah menjadi teman yang baik untuk-ku,terima kasih juga telah selalu mendukung dan menyemangatiku"katanya yang membuat hatiku tiba tiba terasa sakit

"memangnya ada apa?kenapa kau seperti ini?"jawabku penasaran

"Tidak, aku hanya berfikir bahwa saat aku pergi nanti apa masih ada orang yang akan merindukanku"jawabnya lirih

Tanpa aba-aba aku langsung menariknya kedalam pelukanku.

•Cruel•

Jiyeon pov

Aku merasakan hangat tubuhnya,aku membalas pelukannya dengan erat,entah mengapa jadi berat rasanya saat harus meninggalkannya.

"Taehyung-ahh,jika kau mendengar ini mungkin akan sedikit lucu,tapi kurasa aku harus mengatakannya daripada harus berlarut larut kupendam sendiri"kataku masih dalam pelukannya

"apa itu?"tanyanya

"saranghae"jawabku

Ia diam sejenak,lalu kemudian melepas pelukannya dan menatap mataku intens,sambil memegang kedua pipiku.ia mengusap air mataku dengan ibu jarinya,matanya masih terus melihat kearahku,wajahnya semakin dekat sampai tidak ada jarak diantara kami berdua.

Cruel Temptation✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang