Aku melepas pelukan Kevin dan menyapa budhe yang mengusap airmata di pipinya. Ternyata disini juga ada mbak alin mamanya Kevin, aku bersalaman dan cipika – cipiki dengannya lalu tersenyum kecil.
Aku melepas pelukan Kevin dan menyapa budhe yang mengusap airmata di pipinya. Ternyata disini juga ada mbak alin mamanya Kevin, aku bersalaman dan cipika – cipiki dengannya lalu tersenyum kecil.
"apa kabar mbak alin?"
"Alhamdulillah, kamu tambah cantik aja ra, mbak seneng akhirnya kamu pulang."
"hey boy, udah besar ya kamu."
Sapa mas bagas sambil mengacak – ngacak rambut Kevin yang tak ikut di perban tapi lansung di tampel oleh Kevin.
"Kevin..."
Tegurku dan Kevin lamgsung cemberut. Dia melirik bungkusan yang mas bagas taruh di nakas samping bangkarnya.
"kamu bawa apa le ?"
Tanya budhe pada mas bagas begitu sadar dengan gelagat Kevin.
"oh...itu donat kesukaan Kevin tante."
Terang mas bagas aku bisa mellihat mata Kevin berbinar dan dia menelan air liurnya.
"dia siapa ra, calon kamu?"
Tanya mbak alin penasaran.
"doakan saja mbak, dia mas bagas atasan aku dikantor temannya mas ian juga. Mau dikenalin?"
Mbak alin mengeleng.
"jadi ngerepotin nih, makasi loh om, pasti ira yang kasi tau ya?"
Ucap mbak alin, budhe yang menyodorkan kotak donat pada Kevin yang langsung antusias menyantapnya.
"enggak kok mbak, Kevin kan dulu suka malakin mas bagas minta beliin donat makanya mas bagas hafal."
Sang pelaku malah melihatku dengan mata yang berkedip – kedip dan masih mengigit donat.
"malakinnya 2 kotak pula, ya gas?"
Sahut pakdhe dan mas bagas hanya tersenyum.
"te ira, orang itu om be ?"
Tanya Kevin dan aku menganggukkan kepala mengiyakan.
"kamu gak ingat ?"
Tanyaku dan Kevin malah nyengir.
"abis beda banget sama yang dulu"
Ucapan Kevin yang polos membuat aku budhe dan pakdhe tertawa.
"jangankan kamu vin tante yang hampir sering ketemu dia aja lupa,"
Tak berapa lama kemudian terdengan lantunan adzan maghrib dari kejauhan. Pakdhe dan mas bagas tampak beranjak dari duduknya.
"nad, aku dan om mau ke mushola kamu mau bareng?"
"enggak mas aku lagi libur."
"ya udah, kamu jagain Kevin sebentar ya. Mbak mau maghriban dulu, yuk budhe."
"kamu jangan nakal sama tante ira ya vin?"
"beres oma."
Seperginya mereka Kevin kesusahan menaruh kotak donat yang tadi dipangkunya ke nakas. Aku berdiri membantunya.
"mau minum?"
Tanyaku dia menganggukkan kepala aku mengambil gelas air putih yang disediakan dan membantunya minum. Setelah sudah aku mengelap tangan kanan Kevin yang belepotan coklat dengan tisu basah.

YOU ARE READING
Let's Do It . . .
ChickLitlima taun kayaknya aku gak pernah pulang ke tempat asalku, dan mungkin dengan jalan ini aku harus pulang ya walaupun gak bener - bener pulang kerumah sih, lagian siapa sih yang ngarepin kehadiranku . membinggungkan emang tapi mau bagaimana lagi...