Waktu semakin cepat berlalu, besok adalah hari pernikahanku. Jika ditanya apa masih peneror itu mengirimkan foto – fotoku. Masih aku tidak tau tujuannya apa, dia tidak meminta uang atau apapun. Dia hanya mengirim foto dan kadang mengirimku kotak berisi tikus, ular bahkan boneka berwajahku penuh dengan darah. Semakin aku diteror daya tahan tubuhku semakin kuat. Aku tidak akan pingsan setiap melihat darah.
Aku sudah pernah mencoba mengadukan terror itu kepada Daddy ataupun pengawal termasuk Glen dan lucunya setiap aku mengadu, kotak itu hilang tak berbekas. Jadi seakan – akan aku sedang mengalami halusinasi dan semenjak itu aku tidak pernah mengadukan setiap terror yang menimpaku.
Hubunganku dengan Glen? Seperti biasa dingin dan aku tidak pernah membahas masalah malam itu. Aku belajar melupakannya dan dia juga tidak pernah membahas masalah itu. Kami selayaknya princess dan bodyguard.
Keinginan Mommy untukku membawa Glen sudah aku bilang kepada Daniel, dia setuju saja asal aku juga setuju, awalnya aku enggan karena aku merasa tidak nyaman berada disisinya. Tapi karena sudah terbiasa dia menjagaku, aku merasa canggung andai dia tidak ada disisiku.
“Besok anak Mommy dan Daddy sudah menikah” Mommy dan Daddy memelukku erat
“Hiksss maafkan kesalahan Helen ya Mom, Dad, Ken” aku memeluk mereka bertiga
“Jadilah istri yang baik dan turuti kata – kata suamimu, Daddy percaya dia pria yang baik, Daddy sudah menyelidiki keluarganya, orang tua angkatnya baik walau mereka sudah meninggal 2 tahun yang lalu”
“Dad.. hiksss”
“Helen sayang, kalo suamimu jahat dan menyakitimu, lapor dan adukan kepada aku ya, aku akan menjemputmu ke Paris” kata Kendra dengan tidak ikhlas, dia memang belum bisa menerima Daiel, dia merasa Daniel menyembunyikan sesuatu.
“Hahahhaha dia tidak akan menyakitiku karena Glen akan menjagaku, yakan Glen” tanyaku
Dia hanya diam.
“Baiklah Glen tolong jaga Princess dan jangan sampai pria itu menganiayanya”
“Kendra… Daniel tidak sekejam itu, Daniel itu hangat dan mencintaiku” aku menatap Glen.
“Baiklah, walau belum ikhlas, aku akan mendoakan kamu bahagia dengan suami Helen”
“Terima kasih Keken sayang”
****
Malamnya entah kenapa aku tidak bisa tidur, aku berjalan menuju balkon kamar. Melihat langit malam membuatku merasa tenang. “Ah aku pasti merindukan suasana ini” aku menghirup udara malam. Ketika melihat kearah bawah aku melihat sesosok pria yang tidak terlalu jelas wajahnya melihatku, menatapku dan entah kenapa bulu romaku berdiri.
Aku yakin pasti pria itu penerorku, dengan cepat aku berlari kebawah. Aku ingin tau siapa pria itu dan tujuannya apa.
Aku melewati pintu depan dan berjalan menuju tempat pria itu berdiri, tapi nihil tak ada jejak ataupun rupa orang itu.
Aku melihat sekeliling tapi pria itu menghilang tanpa jejak.
“Princess”
Astaga
“Glen?” tanyaku
“Iya ini saya Princess, kenapa malam – malam Princess keluar dari istana” tanyanya
“Itu tadi….” Glen tidak akan percaya seperti yang sudah – sudah.
“Aku hanya menghirup udara segar, mataku tidak mau tertidur mungkin gugup karena besok hari pernikahanku”
“Oh… silahkan masuk kembali Princess” katanya dengan dingin seperti biasa.
“Glen….” Panggilku
KAMU SEDANG MEMBACA
13. Princess in Love
RomanceSequel Pengantin Bayaran.... Kisah cinta Putri Helena Bukan sembarang kisah cinta Kisah cinta yang diselimuti kebencian dan dendam. Mampukah Helena bertahan, bagaimana caranya dia bertahan dan siapakah pria yang akan menjadi pendamping hidupnya. ***...