Helena Pov
Aku terbangun setelah mendengar suara muntah di kamar mandi, aku melihat Glen sudah tidak ada disampingku, aku mengambil kimonoku dan berjalan menuju kamar mandi.
“Glen kamu kenapa?” tanyaku ketika melihatnya muntah.
“Oh kamu terbangun ya sayang, maaf… aku hanya mual, mungkin bawaan bayi, Daddynya yang mual” dia tertawa tapi dimatanya aku melihat kesedihan.
“Aku buatkan teh ya agar mualnya berkurang” aku hendak keluar ketika aku merasakan kedua tangannya memelukku dari belakang.
“AKu tidak membutuhkan teh, yang aku butuhkan seperti ini saja”
“Glen”
“10 menit saja, please”
“Kamu kenapa sih kok beberapa hari ini suka sekali mual dan muntah, aku juga sering lihat kamu tidur – tiduran, seperti lelah, kamu sakit?” tanyaku penasaran.
“Sayangku, cintaku, beribu kali aku memberitahumu kalo aku gak sakit, aku hanya… aku hanya terkena sindrom suami yang mengidam, dan kali ini aku ngidam meluk kamu”
Aku membiarkan dia memelukku, aku tau bukan keinginannya untuk merasakan ngidam, tapi entah kenapa disetiap perlakuan cintanya kepadaku terselip kesedihan. Aku pernah bertanya dan dia selalu mengelak untuk menjawab.
Hari ini tepat 1 bulan kepergian ayahnya, mungkin dia sedih karena sebentar lagi ayahnya yang kejam itu akan kembali, dan takut aku disakitinya.
“Glen..” aku memanggilnya
“Hmmm”
“Daddy kamu kapan kembali? Aku takut sama dia”
“Kamu tidak perlu kuatir, aku sudah melarangnya kesini sampai kamu melahirkan, kamu jangan kepikiran hal itu, tenang saja ya”
Aku mengangguk dan memegang tangannya, dingin dan berkeringat. Aku membalikkan badanku dan mengusap wajahnya yang semakin terlihat kurus, walau dia mengatakan dia sehat, tapi entah kenapa sepertinya dia menyembunyikan sesuatu. Ah mungkin perasaanku saja.
“Ayo tidur lagi, hari masih pagi maaf sudah ganggu tidur kamu” aku di dorongnya ke ranjang dan disuruhnya kembali tidur. Aku merasakan tangannya mengeus perutku yang mulai sedikit membesar diusia kehamilan 3 bulan.
Aku bersyukur bayi – bayiku tumbuh dengan baik, bayi yang bulan lalu terlihat tergencet juga semakin membaik dan tumbuh dengan sempurna, jadi dokter kandunganku memutuskan untuk mempertahankannya.
“Sayang, kamu mau jenis kelamin anak kita apa?” tanyanya, tangannya menarik badanku dan sekarang posisiku berada di dekat dadanya.
“Apa saja asal sehat dan lahir dengan selamat”
“Ah ya kamu memperbolehkan aku memilih namanya, aku sudah punya beberapa calon nama, aku harap kelak jika mereka lahir, kamu memakai nama – nama itu”
Aku penasaran dan melihat wajahnya, aku menyentuh pipinya “Namanya siapa Daddy”
“Hmmmm kalo cowok semua Daddy beri nama, Harold Michael Black, Miles Michael Black dan James Michael Black tapi kalo yang lahir cewek Phoebe Michael Black, Florent Michael Black dan Karen Michael Black… gimana kamu setuju”
“Kenapa nama keluarganya nama aku, sedangkan nama keluarga Daddynya….”
“Tidak sayang, aku tidak mau anak – anak kita memakai namaku karena nama itu, lebih baik mereka memakai nama keluargamu”
“Glen”
Tangannya menyentuh perutku, ah kalian senang ya nak di pegang Daddy.
“Sayang, besok aku ada urusan bisnis kamu baik – baik ya di rumah, aku akan menyuruh pelayan menjagamu, jangan terlalu banyak gerak dan jangan kemana – mana”
KAMU SEDANG MEMBACA
13. Princess in Love
RomansaSequel Pengantin Bayaran.... Kisah cinta Putri Helena Bukan sembarang kisah cinta Kisah cinta yang diselimuti kebencian dan dendam. Mampukah Helena bertahan, bagaimana caranya dia bertahan dan siapakah pria yang akan menjadi pendamping hidupnya. ***...