Part 9

63.1K 3.4K 185
                                    

Mataku mengerjap ketika merasakan cahaya matahari menyilaukan mataku. Aku memegang perutku. “Baby… apa kamu masih ada nak? Apa kamu tidak pergi meninggalkan Mommy?” aku memegang perutku. Aku tidak tau anak ini masih bertahan akibat siksaan itu atau sudah luruh.

Aku melihat tempat yang aku yakini bukan apartemen Daniel ataupun rumah sakit. Tempat ini seperti sebuah mansion tua. Aroma kayu jati menyengat di kamar ini.

“Halo apa ada orang” teriakku karena kamar ini sepi dan hanya aku saja yang berbaring.

Aku berdiri dan hendak keluar mencari siapa penolongku, pria yang aku lihat sebelum aku tidak sadarkan diri. Pria yang didalam mimpiku menciumku. Siapa pria itu, kenapa aku tidak menemukannya.

“Halo apa ada orang..” lagi – lagi aku berteriak. Tapi tak ada jawaban seperti yang aku inginkan.

Aku menuruni tangga dan sepertinya ada seseorang yang duduk di ruangan bawah. Aku melihat sesosok pria duduk di sofa di depan perapian dan membelakangiku.

Apakah dia pria penyelamat itu? Ah kenapa aku jadi gugup dan deg – degan seperti ini. Apa karena aku berharap pria itu Glen. Ayah anak ini.

“Tuan…” aku memanggilnya tetapi pria itu tidak membalas panggilanku, dia masih menghadap perapian.

“Tuan, saya ada dimana dan kenapa anda menyelamatkan saya” kini aku berdiri dibelakang pria itu.

Pria itu masih membisu.

“Tuan…” aku kini berdiri didepannya, aku melihat seorang pria tua yang sedang menikmati cerutunya.

“Tuan siapa?” tanyaku dengan ramah.

“Halo Helena… aku kakek anakmu” dia berdiri dan memelukku.

Kakek? Apa dia ayah Glen…

“Tuan…”

“Panggil aku  Daddy sayang… karena mulai saat ini, engkau menantuku Helena sayang”

“Tunggu Tuan… apa anda bercanda, saya tidak mengenal tuan” kataku masih tidak percaya

“Pelan – pelan Helena sayang… kamu akan tau siapa saya dan tujuan saya membawamu kemari”

“Apa anda orang tuanya Glen” tanyaku dengan hati – hati.

“Hahahah jadi anak itu memperkenalkan dirinya kepadamu dengan nama Glen?” pria itu tertawa.

“Ternyata benci dan cinta memang hanya berbeda tipis Helena sayang”

“Tuan bicara apa… saya sungguh tidak mengerti”

“Nanti… nanti engkau akan tau, sekarang sudah waktunya cucuku meminum susu agar dirinya tumbuh dengan sehat seperti ayahnya”

“Tuan… saya harus pergi dari sini, suami saya sudah menunggu” aku takut berada disini, berada di tempat yang tidak aku ketahui dan bersama pria tua yang ucapannya saja tidak aku mengerti.

“Suamimu ada disini Helena, jadi buat apalagi engkau pergi”

“Daniel ada disini?” tanyaku ketakutan

“Jangan takut sayang… bajingan yang hampir membuat keturunan terakhir Jimeno mati, sudah aku bereskan, dia hampir menghancurkan rencanaku, anak pembantu tak tau diuntung itu berani menyentuh kamu, balas dendamnya karena ibunya dibuang ayahmu ke pulau pembuangan hampir merusak rencana besarku” kata pria tua itu lagi.

Jimeno… siapa itu, ah kenapa kepalaku jadi sepusing ini. Daniel menikahiku untuk membalas dendam. Astaga kenapa hidupku jadi sepelik ini.

“Tuan, kepalaku sangat sakit… tolong jelaskan ada apa ini, aku sungguh tidak mengerti”

13. Princess in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang