- 9 -

4.7K 801 167
                                    

Seperti biasa, Akaashi dan (f/n) makan bersama di rooftop. Tak jarang (f/n) menghibur Akaashi. Namun, Akaashi tak menyukai hal itu. Ia takut, benar-benar jatuh.

"Lukanya sudah sembuh?" tanya (f/n).

Hari ini, kalau dia berani. (F/n) ingin menyatakan perasaannya ke Akaashi. Sebelum terlambat.

"Belum," jawab Akaashi singkat.

"Oh, jangan dipaksa latihan ya! Nanti lukanya terbuka lagi."

Akaashi tersenyum. Ia tak butuh perhatian (f/n).

'Jangan beri aku perhatian seperti itu.'

"Keiji."

Akaashi menoleh. "Apa?"

"Aku ingin bilang sesuatu," (f/n) mulai gugup.

"Hm?"

"Aku, aku..."

Akaashi diam memandangi (f/n).

"Aku ditembak sama Tetsu," kata (f/n) cepat.

Akaashi kaget. Ia membelalakkan matanya.

'Tetsu? Maksudnya Kuroo?'

"O-oh, ya bagus. Kamu terima?"

(F/n) menggeleng. "Aku butuh waktu, belum kujawab."

Entah kenapa, Akaashi senang. Tapi juga sedih. Labil memang.

"Terima saja," kata Akaashi enteng.

"Aku nggak suka Tetsu," gumam (f/n)

"Coba aja, kamu kan juga belum pernah punya pacar."

"Aku suka ke orang lain!"

'Dan orang itu kamu' teriak (f/n) dalam hati.

"Terima aja, daripada kamu nunggu dia yang nggak pasti. Mending Kuroo-san, udah jelas statusnya."

(F/n) terdiam.

"Tapi, nanti malah---"

"Kalau belum dicoba nggak akan tahu, itu kata-katamu kan?"

"Iya sih, tapi ini perasaan."

"Perasaan itu cepet berubah."

"Iyakah?"

"Iya, orangtuaku dulu gitu."

"Eh, kenapa memangnya?"

"Nggak apa."

Akaashi menoleh ke (f/n). "Cowok yang kamu suka itu, masa nggak peka sih?" lanjutnya pura-pura tak tahu.

'Cowoknya itu kamu begoo'

"Iya! Nggak peka banget, padahal udah deket banget."

Akaashi tertawa. "Hahaha, kasian ya kamu. Tinggalin aja dia, cari yang lebih pasti aja."

Akaashi mengelus puncak kepala (f/n)

Dalam hati Akaashi sebenernya kasihan dengan (f/n). Kalau gini sama saja dia menggantung perasaan (f/n). Egois.

"Ak-aku mau mikir dulu. Kalo orang yang kusuka ga peka. Aku bakalan buka hati ke Tetsu."

"Iya, semangat ya."

Sama saja, (f/n) dah ngode terus ke Akaashi sampe Shirofuku geleng-geleng, ni anak gercep amat. Tapi nihil hasilnya, Akaashi nggak peka. Atau menolak peka?

'Mungkin aku harus nerima Tetsu.'

.

.

.

.


"Gimana sama Kuroo-san?" tanya Akaashi.

"Baik-baik aja," jawab (f/n) singkat.

Udah 1 mingguan hubungannya sama Kuroo. Yah, lancar-lancar aja. Tapi, (f/n) ngerasa jadi orang jahat soalnya dia masih gaada rasa ke kuroo.

"Kuroo-san itu baik, pasti lama-lama kamu suka."

'Andai semudah itu ngelupain kamu, Keiji'

"Iya, Tetsu memang baik. Dia sering datang ke rumah cuma buat main aja. Nemenin aku waktu bosen."

Akaashi senyum getir. Entah kenapa dia iri.

"Iya."

"Keiji gimana sama cewek yang kamu suka?"

Akaashi menggeleng. "Nggak ada kemajuan, aku cuma bisa jagain dia dari jauh."

(f/n) bingung. "Loh, kok gak dideketin sih?"

"Nggak usah, gini aja aku dah nyaman."

"Oh. Kejar aja dia, gak apa kok."

"Dia udah punya pacar (f/n). Pacarnya jauh lebih baik dari aku dan juga lebih pantas."

"Loh! Kamu kok bilang gitu sih!" kesal (f/n).

"Sulit jelasin pakai kata-kata."

(f/n) manggut-manggut.

"Nanti pulang sama Kuroo-san lagi?" tanya Akaashi mengalihkan topik.

"Iya."

"Hati-hati di jalan."

○●○

Akaashi harusnya senang dong Kuroo jadian sama (f/n). Tapi itu senang di awal, lama-lama dia merasa kesal.

"Akaashi, kamu ini jadi cowok kok labil banget," kesalnya.

Masalahnya, Akaashi seneng tapi juga sedih. Suka heran.

Tapi sekarang lebih banyak sedihnya. Dia nyesal ngebolehin (f/n) sama Kuroo. Anggap aja Akaashi sekarang egois, dia mau (f/n) miliknya tapi gamau membalas rasa suka (f/n).

Dia sering iri waktu (f/n) pulang bareng Kuroo. Dengerin cerita (f/n) yang habis date sama Kuroo. Kupingnya panas WOI hargai jomblo dong!!!

Udah jomblo takut jatuh cinta lagi, ngenes banget Akaashi.

"(f/n), aku pengen suka sama kamu juga. Tapi, aku terlalu takut buat ngambil resiko. Aku gamau kamu sakit."

Akaashi menghela nafas kasar. "Can I a bit selfish now? Pathetic liar."

Dia mengambil handphonenya. Mengetik pesan disana.

Akaashi
Bisa ketemuan?
19.00

(f/n)
Kok mendadak?

Akaashi
Ga bisa ya?

(f/n)
Bisa kok
Jadi dimana?

Akaashi
Tapi
[Read] 19.10

I wear a mask again and go to see you

But I still want you

The Truth Untold || Akaashi KeijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang