Istirahat. Kali ini Akaashi menghabiskan waktunya di atap sekolah. Ia sangat yakin jika sekarang, Bokuto sedang berteriak-teriak mencari Akaashi. Memikirkannya saja membuatnya sweatdrop.
Akaashi diam menyendiri disana. Menikmati pemandangan dan semilir angin. Menyejukkan.
"Hah~ akhirnya sampai juga," ucap seorang gadis yang baru saja membuka pintu atap.
Akaashi menoleh sedikit ke asal suara.
Pandangan Akaashi dan gadis itu bertemu. Terpaku beberapa detik. Lalu sang gadis memalingkan muka. Malu. Ternyata ada orang lain di atap dan dia berucap dengan keras.
Gadis itu membungkuk singkat lalu duduk di kursi. Tak jauh dari Akaashi.
Akaashi kembali pada pemandangan yang ia perhatikan tadi. Sementara gadis itu, menyandarkan kepalanya di sandaran kursi. Matanya terpejam. Tangan kirinya, digunakan untuk menutupi matanya.
Gadis itu familiar bagi Akaashi. Dia menyebutnya...
'Gadis Musik'
Itu karena gadis itu mengikuti ekskul musik. Yang jadwal pulangnya selalu bersamaan dengan klub voli. Gadis itu juga sering menunggu di depan gym. Menunggu Shirofuku dan Kaori. Lalu pulang bersama mereka.
'Mungkin dia salah satu dari banyak teman Shirofuku-san.' Akaashi membatin.
Jujur saja, Akaashi sedikit tertarik dengan gadis itu. Pernah sekali dia melewati ruang musik. Mendengar gadis itu bermain piano. Alunan melodi yang sangat indah. Hal itu, yang membuat Akaashi terpukau.
Pembawaan yang anggun serta senyumnya yang manis. Sangat sukses membuat Akaashi gelisah. Apalagi mendengar tawanya, ia rasanya ingin bunuh diri saja.
Tanpa terasa bel masuk berbunyi.
Gadis itu masih terdiam di tempatnya. Terlelap.
Akaashi mendekatinya.
'Tidur ya?'
Akaashi menepuk tangan gadis itu. "Hei, bangun. Sudah bel masuk."
Gadis itu mengerang. Mengucek matanya perlahan. Nyawanya masih belum full.
"Ah!" Gadis itu memekik kaget. Mukanya memanas.
Akaashi menatapnya bingung.
"Ma-maaf sudah merepotkanmu, Akaashi-san!" ucap gadis itu lalu membungkuk. Lalu segera berlari menjauhi Akaashi.
Akaashi sendiri bingung. Dia tak pernah berkenalan dengan gadis itu, apalagi bicara. Baru kali ini. Bagaimana bisa tau namanya?
Hal itu mengusik pikiran Akaashi.
Sepertinya ia tak sadar, jika cukup populer. Akaashi Keiji-seorang wakil kapten klub voli. Pasti banyak yang tahu dirinya. Tetapi ia tak sadar.
Setelah turun dari atap, Akaashi bertemu Bokuto.
"Hooo!! Akaashi! Aku mencarinya dari tadi!" Teriak Bokuto.
"Terus! Kok kamu bisa keluar habis si teman Shirofuku!" Tambah Bokuto.
"Memangnya tidak boleh, Bokuto-san?"
"HOOO! Siapa tau kalian habis melakukan sesuatu!"
"Tidak, kami bahkan cuma bicara saat bel masuk."
Bokuto menepuk tangannya. "Oh iya! Dia itu populer lho! Banyak yang suka ke dia."
'Kenapa dia random banget?' batin Akaashi.
"Ya terus kenapa?"
"Ya, aku cuma bilang. Dia juga baik dan penyayang banget!"
Akaashi mengangkat salah satu alisnya. "Tau darimana?"
"Shirofuku yang bilang," cengir Bokuto.
"Oh, Siapa namanya?"
Bokuto memasang tampang berpikir, "Duh, siapa ya? Lupa aku."
Akaashi mengehela nafas lelah. "Sudahlah Bokuto-san, sudah bel masuk. Nanti telat."
Bokuto langsung terkoneksi dan wajahnya memucat. "Oh iya! Makasih diingetin!" ucap Bokuto semangat. Ia langsung melenggang pergi meninggalkan Akaashi.
Akaashi menatap kepergian Bokuto.
Entah kenapa, dia sangat penasaran dengan nama Gadis Musik itu.
Berjalan ke kelas sambil berpikir apa yang tadi dikatakan Bokuto. Kalau dia populer, pasti banyak yang suka. Dia juga mungkin suka ke orang lain. Dan pasti orang itu keren.
Yang mendapatkan gadis itu, pastilah orang beruntung.
What is your name?
Do you even have a place to go?
Oh could you tell me?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold || Akaashi Keiji
FanfictionMenyukai seseorang dalam diam. Tak berani mengungkapkan. Hal yang rumit. Namun, sering terjadi. "I can't come to you." ------------- Haikyuu!! ©Haruichi Furudate I DO NOT OWN HAIKYUU + PICTURES HERE WARNING⚠ Suicide!!