Inn (Riddle 13)

53 11 4
                                    

Aku sedang tergesa-gesa mencari sebuah penginapan. Kini aku berada jauh dari rumah. Ya, kalian pasti dapat menebak bahwa aku sedang merantau.

Ternyata usahaku untuk mencari penginapan tersebut tak sia-sia. Di ujung jalan terdapat sebuah bangunan yang tidak terlalu besar dengan tampilan sederhana. Di depan penginapan tersebut tertancap sebuah plang besar bertuliskan "Penginapan Khusus Lelaki".

Tanpa berpikir panjang aku pun segera berjalan dengan cepat menuju penginapan tersebut. Ketika masuk, sang resepsionis yang kini berada dibalik mejanya menyapaku dengan ramah.

"Ada yang bisa saya bantu, tuan?"

"Aku ingin menginap disini," ujarku.

"Anda beruntung, tuan. Hari ini banyak kamar yang kosong. Jika saya merekomendasikan kamar di lantai dua yang terletak di ujung, apakah tuan tidak keberatan?" tawar seorang pria yang sedang berbicara padaku.

"Mengapa harus di ujung?" tanyaku.

"Oh, apabila tuan keberatan bisa mengajukan kepada saya mengenai kamar yang sesuai dengan keinginan tuan."

"Aku ingin kamar di lantai dua dan letaknya di tengah. Di antara dua kamar."

"Baik, tuan. Apa pun permintaanmu." Sang resepsionis pun memberikan kunci kamar padaku.

Aku menempati kamar nomor 202. Oke resepsionis itu tidak mengerti keinginanku. Letak kamar 202 ini masih tergolong berada di ujung. Ya, setidaknya dia mengerti bahwa aku ingin menempati kamar yang berada di antara dua kamar.

Aku pun membuka pintu kamar 202 dan mendapati kamar berukuran sedang. Ya, sangat lumayan untuk uang 14,6 dolar. Kamar tersebut hanya berisikan kasur, meja, TV, dan lemari, serta beberapa lukisan yang menghiasi dinding. Tak lupa juga dengan kamar mandi di sisi kiri kamar.

Aku segera memutuskan untuk tidur sebentar untuk melepas penat. Tak lama kemudian setelah tidur, aku pun terbangun kembali dengan kondisi segar. Sebelum aku melihat-lihat penginapan ini, aku mandi terlebih dahulu. Hm, not bad. I like this place.

Karena bosan berada di dalam kamar, aku memutuskan untuk keluar terlebih dahulu, hanya sekadar untuk menyapa penghuni kamar sebelah. Hm, sepertinya hanya ada aku di penginapan ini.

Namun, ternyata dugaanku salah. Tak jauh dari kamarku, terlihat ada seorang gadis cantik yang menatap ke arahku sembari tersenyum, lalu melambaikan tangannya. Aku pun membalas senyuman dan lambaian tangannya.

Tetapi tak lama kemudian, gadis itu masuk ke dalam kamarnya. Ah, di lain kesempatan aku akan berkenalan dengannya. Kini, aku juga kembali masuk ke dalam kamarku.

Riddle level : Medium

Hola! Setelah sekian lama tidak menulis riddle, wkwk. Tebak ya apa yang janggal dalam cerita ini dalam kolom komentar seperti biasa. I'll see ya in the next part🥂

Creepy Thirteen [Riddle+Short Scarry Stories]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang