Chapter 7 : Waktunya beraksi!

799 79 1
                                    

Senandung kecil mengalun merdu. Sakura yang merasa senang karena memenangkan pertaruhan tak henti-hentinya menyunggingkan senyuman.

"Hari ini aku beruntung sekali~"

Berbanding terbalik dengan Sakura yang memiliki ekspresi cerah. Disebelahnya, Sasori membuat ekspresi jengkel. Decakan penuh kekesalan tidak henti-hentinya keluar dari mulutnya.

"Sialan. Uang yang sudah kutabung demi membeli senjata baru, diambil habis semuanya."

"Ini bukan salahku, lho~" Decakan kesal Sasori, Sakura beri respon berupa kedipan. Senyum jahil Sakura nampak semakin mengembang begitu Sasori menatapnya dingin.

"Kau harus bisa menerimanya, Sasori. Pertaruhan inikan, kau sendiri yang mengajukannya."

Sasori memutar kedua bola matanya bosan. Sekarang, saudari kembarnya ini terlihat dua kali lipat lebih menyebalkan dari biasanya baginya.

"Kita harus cepat. Jangan sampai kita membuat Gaara menuggu lebih lama lagi!"

"Hoo~ masih merasa kesal? Saudaraku?"

Godaan Sakura, Sasori abaikan. Pemuda berambut merah itu berjalan dengan cepat. Tidak peduli betapa puasnya Sakura mentertawakan dirinya kini, Sasori sebisa mungkin menahan dirinya agar tidak terpancing.

Lihat saja nanti. Aku tidak akan membiarkan dirinya bisa menjebakku lagi.

~o<>o~

"Jadi? Tidak ada apapun ya?"

Helaan nafas keluar dari mulut Sakura. Setelah melakukan pencarian selama setengah jam lamanya, ia tidak menyangka jika jejak dari penampakan dua orang gadis didalam video tidak sedikitpun mampu terendus.

"Kau yakin mereka sebelumnya terlihat disini?" Gaara yang juga ikut turun tangan langsung bersedekap. Ketidakpuasan tercetak jelas di wajahnya. "Kita sudah mencarinya cukup lama, tapi tidak ada satupun yang bisa kita temukan sebagai petunjuk."

"Sakura, mereka itu siluman atau manusia?" tanya Sasori. Kedua matanya masih terfokus pada sketsa dua orang gadis hasil karya dari saudari kembarnya itu. "Jejak mereka sama sekali tidak terbaca."

Sakura berjalan mendekati Sasori. Kedua manik emeraldnya ikut memperhatikan hasil sketsa miliknya. "Aku yakin mereka siluman." Memainkan poni rambutnya, alisnya nampak tertekuk karena sedang berpikir keras. "Aura mereka sama seperti kita."

"Tidak ada seorangpun makhluk dunia bawah yang memiliki mata berwarna emas bukan?"

Pernyataan Gaara, Sakura beri jawaban berupa anggukan. "Untuk saat ini memang tidak ada."

"Saat ini?" Sasori menatap Sakura heran. Tidak terlalu jauh dibelakang mereka berdua, Gaara juga memberikan tatapan yang sama.

"Kau melupakannya?"

Pertanyaan ambigu yang Sakura ajukan Sasori beri jawaban berupa gelengan. Seingatnya, ia tidak pernah sekalipun mendengar bahwa ada makhluk dunia bawah memiliki mata berwarna emas. Kebanyakan makhluk dunia bawah memiliki mata yang berwarna gelap. Hanya segelintir orang saja yang memiliki mata berwarna terang, dan itupun masih dapat dihitung dengan jari.

"Bukankah emas kebanyakan dimiliki kaum kucing putih?"

Sakura menggeleng tak percaya "Ckckck. Ingatanmu buruk rupanya." Tidak peduli akan tatapan tajam Sasori, ia melemparkan perkataan yang begitu menghina.

"Dua ratus tahun yang lalu, ada anak kembar berdarah campuran yang terlahir sama seperti kami." Sakura memulai ceritanya. Ingatan mengenai dua orang saudara kembar yang ia dengar dari orang-orang sekitar, coba ia gali kembali. "Berbeda dengan kami yang beruntung. Kedua anak itu terlahir dengan kemalangan."

Haruno sibling 'Detektif' [Naruto Fanfiction] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang