👻👻👻
Sebuket bunga daisy merah muda dihiasi baby breath putih, dan dirangkai bersama daun silver dollar baru saja diletakkan diatas nakas oleh cowok berkemeja biru dongker.
Dia tersenyum, membuang bucket mawar merah dihiasi bunga krisan yang mulai mengering, ke dalam tong sampah disamping nakas. Itu adalah bunga yang ia bawa empat hari lalu.
Cowok itu kembali kesamping ranjang, lalu wajahnya mendekat dan mencium dahi seorang cewek yang memejamkan mata diatas ranjang dengan damai, wajahnya pucat, bibirnya kering.
Cowok itu tersenyum tulus, lalu mengusap rambut si cewek pelan, lalu berkata disamping telinga si cewek dengan halus, "I love you." Kemudian mengecup pipi kiri cewek itu.
👻👻👻
"Weh, long time no see bro," cowok bertubuh berisi itu berdiri menyambut Iqbaal, di ikuti satu orang disampingnya.
"Hai Bang, Kak Pat," sapa Iqbaal, agak canggung, dia membalas tos-an Kiky sebisanya.
Patrick Effendy, disamping Kiky tersenyum, "Duduk baal," ujarnya, mempersilahkan Iqbaal duduk di kursi caffe.
Iqbaal mengangguk lalu duduk di kursi berhadapan dengan Kiky, suasana kembali canggung lagi, masing-masing dari mereka memainkan ponsel.
"Yang di lambe murah itu bener lo baal?" Kiky memulai percakapan.
"Ha?" Iqbaal menurunkan ponselnya, lalu menatap Kiky dengan dahi berkerut.
"Foto lo di ig-nya lambe murah, tau gak?" Ulang Kiky.
Iqbaal masih bingung, dia lama sekali tidak membuka akun Instagram miliknya, sejak dia direhabilitasi.
"Nih baal," Kiky mengerahkan ponsel hitam miliknya, yang layarnya menyala.
Iqbaal meraihnya, saat itu juga matanya melebar, sebuah foto diambil dari samping ketika dirinya sedang mengoleskan lipstik diposting oleh akun itu delapan jam yang lalu.
Lambe_murah
Hadyuh, mas Dilan mau nemeni lucinta lunong sepertinya. Seteres mas ditinggal nikah mbak Milea? Duh duh, kacian deh minceu
Iqbaal memutar bola matanya kesal, ia tadinya hendak menyangkal, karena ia merasa tidak melakukan itu, tapi ketika ia sadari bahwa pakaian yang digunakan orang dalam foto itu adalah pakaian miliknya, ia juga ingat liptint bau vanilla yang ada dirumahnya.
Jelas ini dirinya, tapi bagaimana mungkin?
Kiky mengambil ponselnya cepat, takut iqbaal tiba-tiba mengamuk dan melempar ponselnya ke lantai.
"Bener elo Baal?" Kini Patrick yang memastikan.
Iqbaal menggeleng dengan wajah datar, walau sebelah tangannya yang ia simpan didalam saku hoodie sudah mengepal, "Mirip do—" ucapan Iqbaal terpotong oleh suara yang berasal dari arah pintu caffe.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soul
FanfictionJiwa (Namakamu) terpisah dengan raganya. Menurut (Namakamu), ia masih di dunia karena keinginannya untuk dekat dengan sang idola belum tercapai, untuk menuntaskan keinginannya itu (Namakamu) perlu raga, raga yang cocok dengan jiwanya, dan raga itu a...