#6 Could you help

1.2K 186 11
                                    

Biar gak lupa, yuk vote dulu sebagai bukti kamu mendukung cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biar gak lupa, yuk vote dulu sebagai bukti kamu mendukung cerita ini.

👻👻👻

Bruk

(Namakamu) keluar dari tubuh Iqbaal, setelah ia hempaskan tubuh laki-laki itu keatas kasur, kini (Namakamu) mencebikan bibirnya kesal, melihat Iqbaal meringkuk diatas kasur dengan mata terpejam.

"Lo ngapain disini?" Tanya Iqbaal dengan suara parau, matanya masih tertutup.

"Kamu tuh ya, harusnya berterimakasih sama aku," ucap (Namakamu) dia berdiri dengan tangan berkacak pinggang. "Gara-gara aku kamu jadi terhindar dari perbuatan maksiat."

Tadi saat di night club, Iqbaal tidak pingsan, tapi (Namakamu) masuk dalam tubuhnya tiga detik sebelum bibir cewek bule itu bersentuhan dengan bibir Iqbaal lagi.

(Namakamu) memasuki tubuh Iqbaal, dia mendorong wanita didepannya sedikit kasar.

"Why babe? Mau lanjut diranjang?" Ucap bule itu, aksen bulenya masih ada dalam kalimatnya.

(Namakamu) memutar mata kesal, mendengar logat bule itu yang tidak jelas mengucapkan huruf R, "Lanjang? Coba ngomong R kalau bisa kita ke ranjang," ucap (Namakamu), ia malah mengerjai bule itu.

Si bule menurut saja, "R?" Bule itu memang bisa mengucapkan R, namun R nya tidak jelas, hampir mirip L.

"Nah tuh gabisa, kita gak jadi ke ranjang!" Ucapnya lalu meninggalkan bule itu yang kembali mencoba mengucapkan R berulang-ulang sampai mendapatkan R yang jelas. Konyol.

(Namakamu) membawa tubuh Iqbaal keluar dari tempat ini, namun hanya beberapa langkah lagi keluar pintu, seseorang mencegatnya.

"My brother, Iqbaal!" Seorang cowok menepuk bahu (Namakamu) keras, membuat (Namakamu) yang pertahanannya lemah sedikit terjengkang kedepan.

"Weh ngapa dah? Udah teler lo?" Tanyanya lagi.

(Namakamu) mengabaikan laki-laki itu, tetap berjalan kearah pintu.

"Buru-buru baal, gue punya barang biasanya nih mau?" 

(Namakamu) awalnya mengernyit, tidak mengerti barang apa yang dimaksud lelaki itu, tapi ia sadar ketika lelaki itu mengeluarkan sekantung kecil bubuk putih dari sakunya, ia selipkan barang itu ditangan (Namakamu).

(Namakamu) menatap lelaki itu santai, tangannya yang memegang barang itu terjulur kearah saku kemeja lelaki didepannya, lalu menjatuhkan barangnya disana.

"Gue udah gak make!" ucap (Namakamu), tentu dengan suara Iqbaal. Dia bahkan mengubah bahasanya dengan bahasa gaul agar terlihat memang seperti iqbaal.

My SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang