Kukira hari ini hari Kamis, jadi ngebut tadi nulis, eh ternyata masih Rabu, yaudah deh gpp update hari ini.
Vote dulu, baru baca❤
👻👻👻
"Bhahahaha, Yaampun, hahaha."
Berisik! Iqbaal mengambil bantal asal lalu membekap telinganya dengan bantal tadi, berharap suara tawa cempreng itu lenyap dari pendengarannya.
"Bhahahaha." Suara itu malah makin nyaring, menggema ditelinga Iqbaal.
"Shit," Iqbaal mengumpat, ia langsung bangkit dengan wajah kesal, dia melemparkan bantal pada gadis yang duduk diatas sofa menatap layar televisi.
Bugh
Tidak, bantal itu tidak mengenai sasaran, bantal itu mengenai televisi setelah menembus tubuh gadis yang saat ini menatapnya sebal karena menganggu acara nonton paginya.
Iqbaal menatap (Namakamu) tak kalah sengit, "Lo gak pernah nonton Spongebob sampai ngakak gitu? lo berisik tahu gak! Ganggu orang tidur aja!" Iqbaal mendumel. (Namakamu) acuh tak acuh, ia benar-benar melancarkan aksinya untuk mengganggu Iqbaal sampai lelaki itu mau membantunya.
(Namakamu) tak menanggapi Iqbaal, ia kembali menoleh dan fokus pada acara kartunnya. Iqbaal berdecak kesal, lagipula bagaimana bisa cewek itu menonton televisi, bagaimana dia menyalakannya.
"Iqbaal? Udah bangun?" Iqbaal menoleh ke asal suara, seorang perempuan paruh baya memakai celemek muncul dari pantry. "Maaf ya, bunda nyalain tv, tivinya ganggu kamu tidur?" Tanya perempuan itu, dia adalah Rike Damayanti—ibu kandung Iqbaal.
"Bunda kok kesini gak bilang?" Tanya Iqbaal, dia mencium tangan bundanya.
(Namakamu) menoleh melihat adegan itu, "Ke emaknya aja sopan banget," gumamnya lalu hanya dibalas lirikan sinis oleh Iqbaal.
"Iqbaal, ayo makan dulu, bunda udah siapain," Rike melenggang ke arah dapur lagi.
Iqbaal berjalan dengan senang kearah dapur, kali ini ia tidak akan makan mie instan lagi.
Melihat Iqbaal yang tersenyum girang, (Namakamu) memanyunkan bibirnya, ia mengikuti Iqbaal ke arah ruang makan.
"Bunda nggak makan?"
Rike menggeleng, "Bunda udah tadi," ucapnya. Lalu berjalan meninggalkan meja makan.
Tak lama Rike pergi ia datang lagi, membawa setumpuk baju yang ia temukan di kamar anaknya, "Iqbaal, ini baju siapa?"
Iqbaal berhenti menyuap nasi, dia melihat Bundanya menunjukan dress berwarna putih, merah, dan biru. Iqbaal membulatkan mata, lalu melihat (Namakamu) yang saat ini mengulurkan lidahnya—mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soul
FanfictionJiwa (Namakamu) terpisah dengan raganya. Menurut (Namakamu), ia masih di dunia karena keinginannya untuk dekat dengan sang idola belum tercapai, untuk menuntaskan keinginannya itu (Namakamu) perlu raga, raga yang cocok dengan jiwanya, dan raga itu a...