Warning : R+18, habis lebaran jangan cari dosa ya anak-anak 🤫
#abaikantypo
((๑✧ꈊ✧๑))
Jenlisa saat ini sedang berada disebuah restoran steak yang merupakan tempat makanan kalangan atas, menikmati makan malam mewah yang sejak tadi di minta oleh Lisa dengan rengekan maut nya, membuat Jennie pasrah dan mengalah demi keselamatan dan ketentraman gendang telinganya. Jennie bahkan tak tau dari mana gelandangan seperti Lisa bisa mengetahui tempat makan mewah yang menguras isi dompet nya ini, yang jelas saat ini dia sedang mengutuk gelandangan cantik tak tau diri di depannya ini.
“Apa kau sering kesini?”
“Tidak.”
“Lantas bagaimana kau tau tempat ini?”
“Browsing.”
Jennie menghela nafas pelan dengan kelakuan ajaib lisa, selera makan nya terlalu mewah untuk ukuran seorang gelandangan, membuat nya semakin penasaran dengan jati diri lisa.
“Ck permainan orang itu payah sekali.”
Jennie mengerutkan dahi heran dengan perkataan yang terucap dari Lisa, padahal permainan piano sang pianis terdengar bagus di telinganya. “Huh? Apa maksud mu payah? Ku rasa permainan piano orang itu hebat sekali, jika tidak bagaimana mungkin dia bisa bekerja di sini yang dipenuhi orang-orang penting.”
“Ish kau buta not ya? Jelas-jelas permainan nya kasar begitu.” celetuk lisa tak suka
“Ck seperti kau yang bisa saja.”
“mau taruhan?”
“taruhan?”
“Yup, jika aku bisa memainkan piano itu dan membuat orang-orang disini terkesima, kau harus mengabulkan semua permintaan ku.”
“Dan jika kau gagal?”
“Maka aku akan menuruti ke inginan mu.”
Jennie terdiam, berpikir sejenak menimbang-nimbang tawaran Lisa, Jennie yakin lisa hanya menggertak nya, mana ada gelandangan yang bisa bermain piano seperti itu, pikirnya tak ada salahnya menerima tawaran Lisa, dia bisa melakukan apapun pada Lisa nanti jika dia menang, dan Jennie sudah yakin 100% akan menang.
“Baiklah, deal.”
“ingat jen, SE-MU-A.”
"Aish iya jika kau menang."
Lisa menyeringai senang, menggeretakkan jari jemari nya, berjalan santai menuju mimbar dimana lokasi grand piano berwarna hitam itu berada, meminta izin pada sang pianis untuk memainkan sebuah lagu yang tentu saja di persilahkan dengan baik oleh sang pianis.
Lisa mengambil nafas dalam-dalam, memejamkan mata nya sejenak, memposisikan ke sepuluh jari nya pada tuts-tuts piano di depannya, Fantaisie Impromptu dari Chopin menjadi pilihannya.
(mari kita berkhayal jika madam ini adalah Lisa)
Di iringi dengan nada kasar, permainan Lisa berlanjut dengan nada lembut yang semakin lama semakin cepat dan terdengar sangat merdu, membuat jennie terpana akan penampilan menakjubkan si gadis gelandangan, di tambah dengan aura misterius yang dipancarkan oleh Lisa, menambah kesan menawan gadis itu. Permainan menakjubkan lisa sukses membuat siapa yang mendengar nya tak berkutik karna takjub, tak terkecuali sang pianis yang berdecak kagum dengan permainan santai si tamu. Bertepuk bangga saat permainan itu berakhir tanpa cacat satu nada pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
my vampire girlfriend 《JenLisa》
RomanceKim jennie, seorang CEO muda yang terkenal akan sikap dinginnya bertemu dengan Lalisa Manoban, gadis gelandangan penderita sindrom renfield. Pertemuan mereka yang tergolong unik membuat jennie si gadis yang tak pernah bisa jatuh cinta terpaksa memba...