my vampire girlfriend 《JenLisa》

11

#abaikantypo

((๑✧ꈊ✧๑))

Ruangan itu terasa sunyi dan dingin, hanya bunyi jarum jam yang terdengar berputar-putar disana, membuat suasana semakin mencekam bagi Kim Jennie. Sudah 30 menit dia duduk di depan ibu nya dalam diam, menikmati tatapan mematikan yang diberikan ibu nya itu.

"Kenapa kau masih diam?" ujar wanita itu memecah keheningan di antara mereka

Jennie menunduk dalam tak berani menatap sang ibu yang pasti sedang menampilkan wajah terluka dan kecewa nya, meremas erat piyama yang tengah di pakainya, berharap bisa mengurangi kegugupannya.

"Aku bertanya pada mu Kim Jennie." ucap wanita itu penuh penekanan.

Wanita itu menghembuskan nafasnya kasar kala sang anak masih bertahan dalam diam, dia tau jika ada hubungan dalam antara putri nya dengan gadis asing itu, melihat apa yang terjadi tadi.

"Jennie, apa kau akan diam terus seperti ini? Apa kau tak berniat menjelaskan semua nya pada ibu?" tanya nya lagi

"Baiklah, ibu anggap diam mu adalah jawaban mu, kau dan gadis itu tak memiliki hubungan apa-apa bukan? Baiklah ibu akan mengusir nya sekarang juga."

Jennie mendongak cepat, menahan tangan sang ibu yang hendak beranjak menemui kekasih nya itu. Sungguh jennie tak rela jika harus di pisahkan dengan Lisa, karna baru kali ini lah Jennie bisa merasakan hal yang dinamakan cinta, meski itu adalah hal tabu di dunia ini.

"Kenapa kau menghentikan ku?" tanya wanita itu dingin

Jennie menggeleng pelan, menarik ibu nya untuk kembali duduk, menatap dalam sang bunda. "Dia kekasih ku bu." ucapnya tenang

Wanita itu tak terkejut, sudah bisa menebak apa yang akan di katakan putri nya. "Kau dan dia sama-sama seorang wanita Jen, apa kau pikir pantas untuk berpacaran dan melangkah lebih jauh dengan sesama jenis? Tak hanya kau tak bisa memberikan keturunan, namun kalian juga tak akan memiliki masa depan Jen, jadi hentikan kegilaan mu ini sebelum terlambat."

Jennie menggeleng kencang, menggenggam kedua tangan ibu nya, menatap wanita itu dengan serius. "Aku mencintai nya bu, hanya dia satu-satu nya orang yang bisa membuat ku jatuh cinta. Hanya dia satu-satu nya orang yang bisa membuat ku bahagia. Hanya dia satu-satu nya orang yang membuat ku tak sabar menantikan hari esok. Hanya dia satu-satu nya orang yang bisa membuat ku menikmati hidup monoton ini." ujarnya terus terang

Wanita tua itu menggeleng, menatap dalam putri tunggalnya itu. "Cinta sesama wanita itu tak akan berhasil Jen, lambat laun kau akan menyesal, ku sarankan hentikan hubungan gila kalian ini sebelum kalian saling tersakiti."

"Tidak bu tidak, aku mencintai Lisa, tak peduli meski Lisa tak memiliki siapa-siapa di dunia ini, aku tak peduli meski Lisa tak bisa memberikan apapun pada ku, yang penting aku bahagia bersama nya bu."

"Jangan gila Jen, apa kau pikir ayah mu akan menerima keadaan ini? Terlebih dengan gadis yang tak tau asal usul nya itu. Demi ibu, demi ayah mu, demi kami Jen, hentikan kegilaan mu ini."

"Tapi bu-"

"Jennie! Ibu tak mau dengar lagi alasan mu! Ibu ingin kau berhenti berhubungan dengan gadis itu saat ini juga! Dia hanya akan memberi mu pengaruh buruk dan ibu tak suka dengan hal itu!"

Seeet

Jennie tersentak kala tubuh nya telah berada dalam pelukan Lisa, jantungnya berdebar kencang seirama dengan detak jantung Lisa. "Li-sa?" gumamnya pelan

Lisa memeluk Jennie posesif, menatap datar wanita yang diketahui nya merupakan ibu Jennie itu. "Ibu mertua, maafkan aku karna menguping pembicaraan kalian, aku mengerti maksud perkataan mu tadi, tapi apa anda tak mau memberi ku kesempatan terlebih dahulu? Aku dan Jennie saling mencintai, aku memang hanyalah gelandangan yang tak memiliki apa-apa dan tak sengaja bertemu dengan Jennie, tapi aku bersumpah bisa membahagiakan Jennie tanpa kau minta." ucapnya pasti