1

10.2K 1K 125
                                    

#abaikantypo

((๑✧ꈊ✧๑))

Kim Jennie, seorang CEO muda berparas cantik namun dingin, dan memiliki karisma yang dapat membuat para lelaki bertekuk lutut pada nya sedang melajukan mobil sport nya dengan kecepatan sedang di jalanan malam ini. Wajahnya terlihat datar kala sedang berbincang dengan seseorang melalui headset bluetooth yang tersemat ditelinga kirinya.

“Ya ibu, aku tau, kalian tak perlu mengadakan blind date untuk ku lagi, aku belum tertarik untuk berpacaran.” Ucapnya sedikit kesal

Jennie berdecak kala lagi-lagi seseorang yang dipanggilnya ibu tadi terus memaksanya untuk melakukan blind date yang jennie tak tau sudah berapa kali terjadi. Bukannya jennie tak mau memberikan cucu pada orang tua nya yang sedang mengidam itu, hanya saja tak satupun dari lelaki yang di pasangkan oleh orang tua nya itu menarik hati nya, karna itulah jennie malas mengikuti kencan buta itu dan lebih memfokuskan dirinya di karir.

“Aku mengerti bu, aku bisa mencari nya sendiri, tolonglah aku bukannya tak laku, aku hanya....”

Braaaakkkk

Ucapannya terhenti kala benturan keras itu menyapa indra pendengarannya. Jennie meremas stir mobilnya erat, jantungnya berdetak kencang saat ini, rasanya dia baru saja menabrak sesuatu, lebih tepatnya seseorang. Dengan kecemasan yang luar biasa, jennie memberanikan diri turun dari mobil itu. Matanya membola kala melihat tubuh dengan pakaian compang camping tergeletak di samping mobilnya.

Meneguk saliva nya kasar, jennie berjalan takut ke arah tubuh kaku itu, dengan pelan di goyangkannya tubuh tak berdaya itu dengan ujung heels yang sedang di pakainya, agaknya penampilan gelandangan kumuh itu membuat nya enggan untuk menyentuh orang itu.

“Ha, halo? Apa kau masih hidup? Apa arwah mu masih di sana?” ujarnya terus menggoyangkan tubuh lemah itu

Jantungnya semakin berdetak kencang kala tak mendapat jawaban maupun pergerakan apapun dari tubuh itu. Dengan takut jennie berjalan mundur, berniat meninggalkan tubuh yang mungkin telah menjadi mayat itu dan memasuki mobilnya.

“Tidak, tidak, tidak, aku tak membunuh, aku bukan pembunuh, orang itu saja yang tiba-tiba berlari di depan mobil ku. Yah benar, bukan salah ku, aku tak salah.” Gumamnya meremas erat stir mobilnya

“Se-sebaiknya aku pergi.”

Tap

Jennie tersentak kaget kala seseorang yang ditabraknya tadi telah duduk di kursi penumpang disebelahnya.

“Kyaaaaaaaaaaaaa.” Teriaknya takut

“Maafkan aku, maafkan aku. Aku tak bermaksud meninggalkan tubuh mu begitu saja.” Ocehnya dengan mata terpejam erat, yah bukankah orang itu sudah mati? Bisa saja arwahnya ingin meneror jennie saat ini.

Dengan cepat gelandangan itu menutup mulut jennie agar berhenti berteriak. Jennie meronta, memukul-mukul tangan yang menyumpal mulut nya, rasa takut telah menjalar ditubuhnya.

“diamlah sebelum kau ku perkosa.” Desis gelandangan itu tajam

Jennie mengangguk patuh, takut karna ancaman orang tak di kenal itu. Bahkan jennie tak dapat melihat wajah si gelandangan yang tertutup rapat oleh bayangan topi dan hoodie yang dikenakannya.

“Sekarang hidupkan mobilmu, bawa aku ketempat mu.” Perintah orang itu

Jennie kembali mengangguk, mengikuti perintah si gelandangan, melajukan mobilnya dengan pelan ke rumah mewahnya. Otaknya sedang berpikir keras untuk meminta tolong tanpa sepengetahuan si gelandangan yang di rasanya seorang pria.

my vampire girlfriend 《JenLisa》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang