Ting. Tong.
Taehyung menekan bel apartemen yang diketahui dihuni oleh Jeon Jungkookーkekasihnya. Well, Kim Taehyung selalu memegang kata-katanya, dia menepati janjinya. Dia mengebut mengerjakan seluruh pekerjaan kantornya.
Dan di sinilah dia. Di akhir pekan pergi ke kediaman si kekasih. Taehyung mengerutkan alisnya ketika tak mendapat respons dari si pemilik apartemen. Aneh. Apa dia salah alamat? Dia yakin Jeon Jungkook telah memberikan informasi lengkap dan juga nomor apartemennya.
Ting. Tong.
Sekali lagi, si Kim menekan belnya. Kali ini suara derap kaki terdengar mendekat dengan cepatnya, "I... iya, tunggu sebentar!"
Pintu dibuka. Si raven muncul dengan wajah antusias dan mata berserinya, "Akhirnya hyung datang! Mari masuk."
"Permisi," Taehyung melangkah masuk ke dalam apartemen itu. Taehyung suka dengan dalamnya. Kesannya mewah dengan banyak benda kayu di dalamnyaーminimalis dan simpel. Apalagi, ruangannya bersih; tak seperti apartemen si Kim yang banyak pakaian berceceran.
"Maaf menunggu lama ya, hyung. Aku baru saja selesai mandi," Jungkook menyengir, lalu mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handuk yang bertengger di kedua bahunya.
"Hmm... tidak apa."
Toh aku juga tak menunggu lama, pikir Taehyung.
"Ehm, hyung. Kau suka masakan rumahan, 'kan?" Jungkook bertanya. Dia lalu membuka pintu kamarnya.
"Oh...? Suka saja."
"Great! Kalau begitu masuk dulu saja ke kamarku. Biar kubawakan masakanku."
Taehyung melakukan apa yang dikatakan si kekasihーwalau dia agak heran juga. Mengapa tidak makan di meja makan saja? Tak ingin banyak berpikir, Taehyung masuk ke dalam kamar lelaki itu.
Ia melepas mantelnya, lalu duduk di bawah; di hadapan meja kecil kayu yang ada di tengah ruangan. Kim Taehyung mengedar pandangnya. Ah, sudah lama Taehyung tak mengunjungi kediaman seseorang.
Ruangan si Jeon itu bernuasa biru gelap. Wangi dari pengharum ruangannya seperti campuran antara mint dan ocean; manis, lembut, dan segar. Wangi khas Jungkook, pikirnya.
Ditatapnya jajaran buku tebal yang ada di rak gantung dinding dan juga meja belajar si pemuda. Oh, jurusan bisnis? Taehyung baru tahu hal itu. Dipikir-pikir, selama berhubungan dia memang jarang mengobrol dan bertanya soal lelaki itu. Walau Jungkook selalu cerewet bertanya ini-itu tentangnya, sedangkan dia sama sekali tak mengenal Jeon Jungkook.
Taehyung merasa bersalahーtetapi, Taehyung bukan munafik. Jujur, dia tak tertarik untuk berpacaran dengan anak muda, dan pikiran itu belum berubah. Mungkin Jungkook memang menyenangkan, tetapi Taehyung tak yakin dia menyukainya.
Selama ini yang ada di pikiran Taehyung hanyalah sex, sex, dan sex. Jungkook memang lebih pantas disebut sex friend ketimbang kekasih.
"Hello, hyung! Aku sudah menghangatkan makanannya!"
Sosok lelaki itu muncul, membuyarkan lamunan Taehyung. Jungkook membuka pintu kamarnya dengan kaki yang menendangnya, sedangkan kedua tangannya sibuk memegang nampan.
"Oh... kau benar-benar memasaknya, ya?"
Jungkook mengangguk. Dia lalu meletakkan Gimbap dan kimchi di atas meja kayu itu, berserta teh hangat dan juga alat makannya. Mata Taehyung menerjap tak percaya.
"Kau bisa memasak, ya?"
"Begitulah~ Sejak kuliah, aku 'kan tidak tinggal bersama orang tuaku lagi. Jadi aku berlatih memasak agar lebih hemat."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] A Temporary Lover 《KookV Fanfiction》
ФанфикKim Taehyung adalah seorang pekerja kantor berseksualitas gay yang sering melakukan one-night stand dengan pasangan tak pasti untuk memuaskan nafsunya. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan Jeon Jungkook; mahasiswa semester tiga yang seperti anak kelin...