07

4.9K 527 74
                                    

"Apa terjadi sesuatu, Taehyung-hyung?"

Taehyung menyandarkan punggungnya kearah sofa di belakangnya. Pertanyaan dari balik telephone itu terdengar, nadanya pelan dan khawatir. Si Kim itu menghembuskan napasnya, "Tidak, aku baik-baik saja. Memang kenapa?"

"Suaramu... terdengar agak lirih sejak tadi. Apa terjadi sesuatu?"

Terjadi sesuatu, ya? Tentu saja! Dia mungkin begini karena pemandangan yang dilihatnya tempo hari, ketika si Jeon itu berjalan dengan wanita. Namun, di saat telephone seperti ini; rasanya lidahnya kelu untuk sekedar bertanya siapa perempuaan itu. Atau mungkin Taehyung memang tidak mau mendengar jawabannya?

"Tidak, kok. Tidak ada apa-apa," Taehyung menepuk-nepuk pahanya. Akhirnya, dia sendiri tidak mau jujur dengan apa yang mengganjal di hatinya. Egonya berkata; Ayolah, untuk apa cemburu? Sangat kekanakan.

"Apa mungkin urusan kantor yang tidak bisa diceritakan, ya?"

"I'm fine, Kook. Katakan saja apa yang kau mau, kok sampai menelephoneku begini," Taehyung bertanya.

"Oh, iya! Anu, hyungーaku mau bilang, sepertinya akhir-akhir ini aku bakal sibuk. Kita tidak bisa bertemu di bar Jin-hyung dulu, ya..."

Sibuk, huh? Padahal dulu mereka selalu berusaha meluangkan waktu bersama hanya untuk minum di tempat Seokjin. Sesibuk apa Jeon Jungkook? Apa dia sibuk bertemu dengan wanita 'itu'...?

"Oh, yah... Apa boleh buat."

"M-maaf ya, hyung. Padahal cuma di situ kesempatan kita kencan, tetapiーlho?! Aduh, sudah jam segini?! Aku ada janji, aku tutup dulu ya, hyung!"

Piip.

Taehyung terdiam menatap layar ponselnya. Telephone dimatikan sepihak. Si Kim itu tersenyum, lalu tertawa hampa sembari menatap langit-langit ruangan. Hah~ Apakah ini yang namanya 'karma'? Seperti yang Seokjin bilang, dia akan kena batunya, 'kan?

"Jungkook pasti punya pacar perempuan baru~ Dia hanya bermain-main denganku, atau mungkin semua ini hanya taruhan? Dia mencari yang baru, lalu baru memutuskanku. Ya, pasti begitu!" Taehyung tertawa kencang, merasa bodoh. Mungkin saja prediksinya ini adalah kenyataannya, 'kan? Cepat atau lambat, Jeon Jungkook pasti akan memutuskannya.

"Hah... tetapi dia manis," Taehyung memejamkan matanya. Membayangkan rasa hangat yang diberikan si kekasih mudanya itu. Rasa hangatnya memang tidak main-main, seolah masih terasa di kalbunya. Ciumannya, gandengan tangannya, pelukannya...

Air mata Taehyung menetes. Taehyung memeluk kakinya dan menangis dalam diam. Sialan! Inilah mengapa dia benci jatuh cinta. Sesak, menyakitkan, apalagi jika hatimu sudah bergantung dengannya.

⊙ ⊙ ⊙

Kim Taehyung ingin mengakhirinya.

Akhir pekan.

Jadi, setelah ia mengembalikan syal milik Jeon Jungkook, dia akan mengakhiri semuanya. Dia ini lelaki dewasa, Jungkokm hanya mahasiswa muda. Semua akhan berakhir begitu saja dan kehidupan kembali berjalan seperti sebelumnya. Yup, pasti begitu!

Ting... Tong...

Taehyung menekan tombol bel apartemen Jungkook. Dia memang tidak bilang akan datang, semoga saja Jungkook ada di rumah.

[✔] A Temporary Lover 《KookV Fanfiction》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang