4☀ Perhatian

90 25 21
                                    

Vote dong biar semangat uptadenya

Happy Reading 💓

Kota yang mendung, dengan udara yang sejuk ditemani bunyi deru kendaraan yang saat ini menghiasi suasana Kota Jakarta. 

Awan yang mulai menunjukkan tanda - tanda akan turun hujan, membuat sebagian siswa yang pulang sekolah memilih tempat untuk berteduh, menghindari hujan sebelum dijemput.
Banyak juga sebagian siswa yang nekat pulang, dengan menerobos gerimis yang perlahan mulai turun.

Di tempat lain dua sejoli duduk di depan ruko sedang berteduh menghindari hujan yang tiba - tiba turun dengan derasnya.

" gila nih hujan makin deres aja, lama - lama bentol - bentol nih badan gue " gerutu Fea sambil menggosokkan telapak tangannya, karna tubuhnya mulai memunculkan tanda alergi.

Alvin yang sibuk memarkirkan motornya mendengar gerutuan Fea pun, langsung melepaskan jaketnya ditas lalu meletakkan dibahu Fea

Fea yang tidak sadar menoleh kaget

" Tapi lo juga kedinginan vin, terus kalo lo kedinginan pakek apa, kan cuma satu jaketnya? "

Alvin mengacak rambut Fea gemas

" Gue kan gak punya alergi dingin, sedangkan lo kan gak bisa kena dingin terus "

Fea tersenyum, beruntungnya ia memiliki sahabat yang sangat peduli padanya.

" Enak ya punya sahabat kayak lo udah ganteng peka lagi, sayang lo jomblo " cicit Fea merapatkan kajetnya karna hawa dingin mulai menusuk, tanpa mempedulikan tatapan Alvin yang tak bisa diartikan.

" Gue masih bisa denger lo Fe "

" Jangan marah ya Vin kan emang bener "

" Hujannya mulai reda, ayo pulang sekarang Fe " ajak Alvin yang berjalan menghampiri motornya

" iya "

Dijalan pun hanya keheningan yang menemani mereka, tak ada satu kata pun yang mereka ucapkan. Diam yang mereka pilih untuk menemani suasana siang itu

☀☀☀

Motor yang dikendarai Alvin tiba didepan pekarangan rumah Fea, karna tak merasakan pergerakan apupun. Ia memutuskan untuk memanggil nama sahabat yang tengah ia bonceng

" Fe, udah sampek lo gak mau turun? "

" Fe ? "

Karna tak ada sahutan ia menoleh kebelakang yang mendapati Fea sedang tidur bersandar dipundaknya.

" Fe bangun udah sampek " mencoba menguncang bahu Fea pelan

" Hm " jawab Fea sambil mengucek kedua matanya

Alvin tersenyum melihat tingah Fea yang kalem, beda saat sadar yang tingkahnya petakilan dan bicara nya ceplas ceplos minta ampun

" Makasih ya Vin " ucap Fea sebelum berlalu menuju kedalam rumah

" Eh Fe "

DAYLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang